~31~ Menyesal

16.1K 995 49
                                    





⚠️MAAF BANYAK TYPO ⚠️

••••⚠️MAAF BANYAK TYPO ⚠️

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

🧄🧄🧄

"Bang Draco kenapa sih, yang salah tu Letta bukan bi Ratih. Kenapa bang Draco tega banget ngehukum bibi?"

Suasana tegang masih meliputi ruang tamu tempat Letta dan Draco.

Draco hanya diam menatap Letta yang masih saja mencengkeram kerah jas kerjanya, kuat.

"Sudah, tanganmu nanti sakit," ucap Draco lembut mencoba menghentikan aksi Letta.

Letta menghempaskan tangan Draco yang memegang tangannya. Ia benar-benar merasa emosi melihat Draco yang biasa-biasa saja dengan situasi saat ini.

Tatapan lembut yang sempat Draco pancarkan pada Letta kini sirna di gantikan dengan kilatan tajam menghunus pada gadis di depannya itu.

"Sebaiknya kamu pergi ke kamarmu sekarang Letta!" ucap Draco tegas.

Letta nampak takut mendengar ucapan dingin Draco namun egonya di kalahkan dengan sikap keras kepalanya, entah apa yang merasuki Letta sehingga begitu berani melawan Draco yang memiliki sikap berbahaya.

"Kenapa gue yang harus ke kamar? SEHARUSNYA LO YANG PERGI DARI SINI!!"

Letta tanpa sadar menggunakan lo-gue, pada Draco yang kini sukses membuat emosi Draco makin memuncak, apalagi Letta berteriak tepat di depan wajah Draco.

Draco menampilkan senyum devilnya sambil menatap tajam Letta. Tanpa aba-aba, ia langsung mencengkeram kuat pipi Letta yang membuat Letta kesakitan. Draco benar-benar tak berperasaan saat sedang marah.

"Kamu sendiri yang ingin melihat sifat asliku bukan? Jadi nikmatilah, mulai sekarang jika kau bersikap baik padaku maka aku akan bersikap baik juga. Tapi jika kau bersikap buruk maka siap-siap saja kau akan merasakan neraka buatanku sendiri"

"Paham sayang?"

Draco tertawa bak kesetanan yang terdengar menggema di seluru penjuru ruangan yang sepi dan mencekam.

Bi Ratih hanya terduduk sambil menitikkan air matanya, ia benar-benar takut melihat tuannya yang sangat berbeda dari yang ia kenal. Ya jelas beda soalnya ini Draco bukan Steven.

Draco mengentikan tawanya dan langsung menatap kedua anak buahnya yang kini menunduk hormat, menunggu perintah dari Draco.

"Bawa dan kurung wanita itu di gudang, biarkan dia tidur di sana malam ini!" tegas Draco.

Letta nampak berontak menatap bi Ratih yang di bawa oleh kedua bodyguard milik Draco, ia tak bisa berbicara sebab di bekap oleh Draco.

Air mata Letta sudah membasahi pipinya, ia benar-benar prihatin melihat keadaan bi Ratih yang masih dalam tubuh yang menggigil kebiruan, dan akan di kurung di gudang? Benar-benar kejam!.

Aletta TransmigrationDonde viven las historias. Descúbrelo ahora