~44~ Fakta yang menyakitkan

7.3K 525 33
                                    





⚠️MAAF BANYAK TYPO ⚠️

••••⚠️MAAF BANYAK TYPO ⚠️

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.


🍃🍃🍃


"Kapan sampainya sih tem, dari tadi lo cuman bilang udah deket mulu"

Letta kini masih mengendarai mobilnya kearah jalan yang sesuai dengan ucapan sang sistem.

Terhitung sudah 1 jam lebih ia mengendarai mobilnya, padahal sistem mengatakan jika alamatnya dekat dan tidak butuh berjam-jam namun, buktinya sekarang Letta sampai pegal karena terlalu lama memegang kemudi.

"Sabar tuan, setelah melewati jalan pinus didepan maka anda akan sampai pada tujuan anda" jelas sang sistem.

Letta menatap jalan didepannya yang lumayan gelap karena pohon Pinus yang banyak tumbuh di setiap pinggir jalan. Sehingga, membuat jalanan nampak gelap dan mencekam.

1 jam yang lalu, ia masih melewati jalan perkotaan namun semakin jauh ia berkendara suasana kota kian menghilang, diganti dengan hutan yang nampak rimbun dan hanya ada satu atau dua mobil yang ia dapat.

"Sabar mulu kata lo, lo nggak liat ini gelap, ini beneran jalannya nggak sih atau lo cuman ngarang ya?" kesal Letta.

Sang sistem yang mendengar itu hanya memutar bola matanya malas, tuannya ini benar-benar cerewet, mana mungkin ia mengarang tentang hal penting seperti ini?.

Setelah beberapa menit, Akhirnya Letta berhasil melewati jalan gelap dan menyeramkan tadi.

Sesuai kata sang sistem, kini Letta bisa melihat sebuah bangunan tinggi dan megah, Letta yakin ini adalah alamat yang ingin ia tuju.

"Buset gede banget rumahnya, ternyata ada ya rumah mewah di tengah-tengah hutan gini," kagum Letta dengan menatap rumah tersebut dari jendela mobilnya.

"Buset gede banget rumahnya, ternyata ada ya rumah mewah di tengah-tengah hutan gini," kagum Letta dengan menatap rumah tersebut dari jendela mobilnya

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.


"Ini mah rumah impian gue banget" lanjut Letta yang masih terpukau dengan rumah didepan matanya itu.

Sang sistem nampak menggelengkan kepalanya jenuh, "Nanti saja acara kagum-kagumannya tuan, ingat tujuan awal kita kesini, kita tidak punya banyak waktu"

Aletta Transmigrationحيث تعيش القصص. اكتشف الآن