Ekstra part

1.1K 17 0
                                    

Satu tahun lebih telah berlalu, kini Naura dan Rendra telah kembali diberi momongan anak laki-laki yang tampan yang lahir beberapa bulan yang lalu. Anak laki-lakinya tersebut mereka beri nama Abian Cakra Aksala yang berarti panah kebahagiaan. Pun dengan Resti dan Lingga yang pada akhirnya mereka menikah dan juga telah di karuniai buah hati perempuan yang cantik dan menggemaskan bernama Diandra Amirunnisa. Tak hanya itu. Saat ini Resti pun sudah memutuskan untuk mengenakan hijab dari setelah menikah dulu.

Lalu bagaimana dengan kakinya? Resti dinyatakan lumpuh permanen sebab ternyata kerusakan pada jaringan di kakinya sangat fatal sehingga kemungkinan untuk sembuh sangat kecil. Itulah mengapa dokter mendiagnosis demikian. Syukurlah dengan seiring  berjalanya waktu juga support dari keluarga, suami dan orang-orang di sekitarnya, kini Resti sudah bisa menerima segala keadanya meski sekaranh harus menggunakan kursi roda.

Hari minggu yang cerah ini, keluarga Rendra, yakni Naura juga kedua anaknya tengah berkumpul di rumah Resti untuk menjenguk Diandra yang baru saja keluar dari rumah sakit akibat demam beberapa hari yang lalu. Kedua pasangan suami istri itu memang belum sempat menjenguk di rumah sakit sebab sangat sibuk dengan pekerjaan kantor yang begitu menumpuk. Sementara Rendra dan Lingga mengobrol lesehan dekat televisi di temani dengan secangkir kopi masing-masing dan beberapa camilan, Naura juga Resti memilih menghampiri box bayi untuk melihat Diandra.

"Ih makin cantik aja Diandra" Naura berseloroh saat melihat bayi cantik itu tengah tidur pulas. Sungguh menggemaskan dengan pipi gembulnya

"Iya mbak. Alhamdulillah, berat badannya pun naik loh. Abian gimana perkembanganya mbak? Selalu rutin di pantau kan"

"Alhamdulillah Abian perkembanganya  bagus mbak. Bidan Inka yang selalu pantau. Oh iya, nih ada oleh-oleh sedikit buat Diandra mbak Res" kata Naura tersenyum sembari menyerahkan kantong plastik besar berisi beberapa susu formula yang memang di konsumsi oleh bayi mungil itu, bubur bayi sekaligus peralatan makanya.

"Ya ampun. Makasih banyak mbak, repot-repot segala ih"

"Nggak papa mbak. Nggak ngrepotin sama sekali kok"

Tak berselang lama, Jihan yang tadi bermain sendirian dengan beberapa boneka di tanganya tak jauh dari ruang keluarga, datang menghampiri Naura dengan wajah di tekuk.

"Bunda, Jihan laper" adunya

"Tiba-tiba? Bukanya tadi Jihan udah makan? Udah ngemil juga kan di mobil?" tanya Naura heran. Tak biasanya putrinya itu sudah merasa lapar di jam-jam segini

"Ya nggak tau bunda" kata Jihan dengan polosnya

"Kita makan bareng-bareng aja sekalian yuk mbak. Saking ke asyikan ngobrol sampek lupa deh buat nawarin makan, padahal udah di siapin semuanya di dapur sama mbok Nah" Resti menimpali

Belum juga Naura menjawab, Jihan sudah angkat bicara lebih dulu

"Eh nggak jadi deh bun lapernya. Ditunda dulu. Mau nonton kartun aja, upin-ipinya udah tayang" sambar Jihan yang tiba-tiba berlari ke depan televisi.

Sontak saja hal itu membuat semua orang yang ada di sana tertawa melihat tingkah menggemaskan gadis kecil itu. Kini, semuanya benar-benar di lingkupi kebahagiaan dengan keluarga kecil masing-masing. Begitulah kehidupan. Ada kalanya banyak rintangan yang akan di lalui. Namun percayalah, tuhan semesta pasti telah menyiapkan kado terindah bagi hamba-Nya yang senantiasa bersabar dan berpasrah diri.

_____________________

Wah, udah extra part aja nih. Terimakasih banyak buat kalian yang udah setia dukung Relca. Bye-bye readers semua, jumpa lagi di next story ya. Sayang kalian banyak-banyak. Tunggu karya-karya Relca selanjutnya😘😘😘

Goresan Luka (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang