12. Deeptalk Together.

27.3K 543 22
                                    

***

Hari sabtu sekolah libur, Jumat malam untungnya Marsha libur bekerja jadi malam ini Marsha gunakan untuk tidur lebih cepat. Mamanya tidak pulang, semenjak mamanya kena puber kedua, mamanya lebih memilih tinggal bersama pacarnya, meninggalkan Marsha sendirian dirumah.

"Kak Venny udah makan belum ya? Lama gak main kesana,"

Marsha sudah membuka pintunya, ia melihat rumah besar itu terparkir mobil asing.

"Gak jadi deh, keluarga Kak Venny dateng!" Pikir Marsha.

Tiba-tiba sebuah mobil datang dan mengklakson dari luar gerbang, Marsha menghela nafasnya ia pikir pacar-pacarnya tidak akan menggangu malamnya namun,

"Sha bukain pagernya,"

Jemmy dan Reno sudah nangkring diruang tamu rumah Marsha yang minimalis. Marsha tidak memasak banyak, ia hanya memasak porsi untuknya saja tapi,

"Sepiring makan berdua ya? Kalian pasti belum makan kan?" Tawar Marsha.

"Lo masak apa?" Tanya Reno menatap setiap gerak-gerik Marsha.

"Makanan buatan lo kan?" Sumringah Jemmy.

"Iya, masakan tumis kangkung, telur bacem sama kerupuk. Reno bisa makan kan?" Remeh Marsha.

Reno mendengus sebal, Jemmy memperlihatkan gigi kelincinya. Marsha duduk diantara Jemmy dan Reno, Marsha meletakan dua sendok satu piring untuk pacar-pacarnya.

Jemmy menyedokan masakan buatan Marsha, "eumm enuakk bangethh---"

Marsha mengelap pipi Jemmy yang
penuh dengan makanan, "Makan yang banyak Jemmy. Ren, lo gak mau makan masakan gue?"

Reno terdiam ragu memakan masakan Marsha, "Suapin,"

"Manja banget," Cibir Marsha menyuapi Reno sesuap masakan buatannya, Reno makan dengan lahap.

Jemmy mencebik membuang sendoknya, "Gue juga mau disuapin Marsha...."

Marsha lalu menyuapi Jemmy dengan telaten tidak lupa juga Reno secara bergantian. Setelah piring dimakan habis, Marsha memilih mencuci piring lalu membuka ponselnya.

"Liatin apa?" Hidung mancung milik Reno mengendus leher samping Marsha.

Marsha kegelian, "Eghhh Ren--- jangan diendus leher gue!"

Pletak!

Marsha menjitak kening Reno sebal, bisa bahaya jika cowok bertubuh besar itu menggodanya.

"Jangan ngendusin leher gue! Lo bukan vampir ya Reno,"

"Jangan galak-galak, lo juga bukan macan!" Seru Reno membalikan ucapan Marsha.

Jemmy duduk disamping Ranjang yang kosong, "Kamar lo banyak make up, kenapa gak lo pakai?"

"Itu bukan make up gue. Arfan suka nitipin barangnya, sama sering main kesini,"

Jemmy menatap menilai Marsha, "Arfan gak macem-macem sama lo kan?"

"Arfan bukan kalian, jadi buang pikiran kotor lo!" Maki Marsha tidak terima.

Marsha melepaskan pelukan Reno, bangkit dari ranjangnya mengambil sweater pinknya. Marsha langsung mengambil masker dikotak masker, tanpa memperdulikan gerak-gerik tatapan pacarnya.

"Mau kemana lo, diapel bukannya diem aja dirumah malah mau pergi!" Tarik Jemmy membuat Marsha menubruk dada bidangnya. "Gak boleh pergi!"

Marsha mencoba melepaskan pelukan Jemmy, "Cari makan, makanan gue udah kalian habisin."

TWO BOYFRIEND || ON GOING ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang