26. Sebuah Pengakuan.

6.5K 239 22
                                    

***

Kedua bahu Marsha rasanya pegal ketika kedua pacarnya bersender tertidur di pundaknya.

Taerin benar-benar mewujudkan keinginannya mengajak Marsha berserta kedua pacarnya untuk berlibur. Marsha setuju-setuju saja tidak menolak, Marsha sedikit sebal ketika harus mengurusi kedua pacarnya yang mempunyai kebutuhan berbeda.

Taerin duduk dibangku depan, disampingnya ada Harsa sedang menyetir, dibelakang Marsha duduk ditengah diantara kedua pacarnya.

"Orang lain kalau punya pacar dua itu sembunyi-sembunyi, ini malah terang-terangan. Lo udah siap poliandri Sha?" Tanya Harsa disela keheningan.

Taerin memukul pelan pipi Harsa, "Hush gak boleh gitu, nanti kalau pacar-pacar Marsha bangun lo dibogem!"

Marsha hanya terdiam tersenyum saja, pergerakannya sangat lambat untuk menegaskan hubungannya, bolehkah Marsha egois menikmati waktunya sekarang?

"Sekarang udah jaman modern, gak cuma cowok doang yang bisa punya dua istri. Jadi kalau suatu saat jodoh lo ada dua, nikmatin aja kenikmatan duniawi itu! Toh, Jemmy sama Reno bukan kalangan biasa, jadi bisa gue pastiin tetangga kompleks gak bakalan rese gosipin kalian," Kata Harsa melirik kaca sambil mengamati Marsha dan tingkah laku pacarnya.

Taerin menghela nafasnya, "Kalau perihal nanti Marsha bakalan sama siapa itu biar waktu yang menjawab. Lagipula kan hubungan mereka juga belum menahun, bisa aja salah satu diantara mereka bosen terus milih yang lain. Jadinya, gue saranin lo mending ngejar pendidikan lo, Sha."

Harsa melirik sekilas kekasihnya, "Gue yakin yang, Jemmy sama Reno itu setia! Buktinya mereka mau berbagi meskipun lo tahu sendirikan, Jemmy sama Reno bisa aja musuhan buat dapetin Marsha! Terus nih, Jemmy juga udah gak pernah berhubungan sama cewek diluar sana sewaktu Marsha bareng Reno."

"Lo cuma ngelihat sisi Jemmy doang? Reno? Gue bahkan takut kuasa Anne bikin Reno nyakitin Marsha! Bella? Lo lupa, Jemmy punya mantan cegil?" Debat Taerin. "Gue bakalan selalu dukung Marsha semisal dapetin yang terbaik dari mereka, apa yang lo harapin jaman sekarang yang? Lelaki itu makhluk yang penasaran! Marsha juga orangnya lempeng gak ada pemberontakan berlebih,"

Marsha menghela nafasnya, mencengkram pelan kedua paha kekasihnya itu.

"Harsa, kita nepi dulu ke minimarket ya? Ada yang pengen gue beli," Potong Marsha.

"Oke-oke Sha, di maps gue lihat minimarket 5 menitan lagi dari sini. Tunggu sebentar ya," Kata Harsa tidak enak.

Mobil Harsa sudah terparkir diparkiran minimarket yang ternyata dekat dengan pom bensin. Marsha menepuk pipi Jemmy yang sedari tadi tertidur pulas, Reno sudah keluar bersama Harsa dan Taerin.

"Jemmy bangun yuk! Lo gak mau buang air kecil atau beli jajanan?" Marsha menepuk pelan pipi Jemmy.

Jemmy mengeliat dari tidurnya lalu memeluk gadisnya, "Kirain udah sampe."

"Belum, yuk keluar gak enak ditungguin sama yang lain." Ajak Marsha diangguki Jemmy.

Jemmy berjalan merangkul mesra bahu Marsha, Marsha diam saja karena moodnya juga tidak begitu baik kemudian melepaskan rangkulan Jemmy menghampiri Reno yang ternyata sedari tadi menunggui mereka di depan minimarket.

TWO BOYFRIEND || ON GOING ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang