20. Pura-pura Kepalsuan.

12.7K 301 23
                                    

***

"KENAPA LO MALAH GAGALIN RENCANA GUE, ARFAN?!" Teriak Bella begitu mereka berada di gudang sekolahan. Arfan masa bodoh lebih memilih merapikan bulu matanya yang lentik.

"Gak suka ah, lo ngelabraknya kaya di sinetron-sinetron kalau gak ditoilet ya digudang! Ini masih area sekolah, labrak ditempat yang seharusnya dong!" Kata Arfan dengan nada slay.

"Gue gak mau lama-lama terjebak sama bencong sialan kaya lo! Gue mau hancurin hidup Marsha dengan bilang kalau semisal gue hamil anak Jemmy! Gue terpaksa gugurin karena Jemmy gak mau tanggung jawab! Jemmy kira gue ada main sama cowok lain," Lirih Bella mulai menangis.

Tadinya Arfan yang ingin mencibir terdiam, "Hamil? Lo gugurin anak lo?"

"Gue terpaksa. Jemmy kira gue hamil anak orang lain, tapi semenjak gue pacaran sama Jemmy gue gak pernah main sama cowok lain!"

Arfan terdiam, "Kenapa lo gugurin anak yang gak bersalah itu? Semisal Jemmy gak mau tanggung jawab, mungkin lo bisa cari orang tua penganti, Bel."

"Gue lebih milih anak gue mati daripada gue ditinggalin tanpa ada pertanggungjawaban---"

Arfan mencengkram pipi Bella, "Gue tahu lo cuma nutupin rasa sakit lo kehilangan salah satu hal terberat di hidup lo. Tapi lo--- beneran calon ibu yang jahat, Bella! Kalau gue jadi lo, gue bakalan tinggalin orang yang gak mau sama gue, sakit tapi lo harus percaya sama hukum karma,"

Bella termenung, tangannya bergetar memegangi perut ratanya, "Gu---e,"

"Jangan pernah berpura-pura dalam kepalsuan, Bella! Lo jahat, ibu yang jahat! Anak itu gak bersalah, dia sepatutnya tumbuh dan besar didunia ini. Masih mending mami gue, dia masih ngerawat gue sampai SD, terus selingkuh sama mantannya dan ninggalin gue sama papi gue aja."

Arfan tertawa, "Rasanya gak enak ditinggalin orang yang ngelahirin gue demi nafsu sesaatnya. Papi orang keras, dia berambisi gue harus masuk polisi padahal minat gue lebih ke make up. Itu sebabnya, gue harus punya dua kepribadian."

"Lo terlalu terburu-buru dan beranggapan kalau semuanya bisa lo bungkam dengan fakta sakit lo. Bisa jadi, Jemmy bakalan lebih pinter ngerayu Marsha. Jangan goblok, ikut rencana gue aja pasti lo bakalan gak dianggep murahan." Tambah Arfan.

Bella menatap Arfan dalam, "Percuma kalau gue pertahanin anak itu, sama aja gue jadi orang tua egois! Anak itu lahir tanpa ayah, anak haram tidak berhak lahir didunia ini karena gue gak mau dia sedih."

"Untuk kisah lo, gue gak peduli! Lo mau punya banyak kepribadianpun bukan urusan gue, lagipula gue gak suka terlalu bertele-tele. Lo gak mikirin perasaan Marsha?" Sela Bella.

"Lo pernah mikir gak, bisa jadi karma yang gue rasain bisa jatuh ke Marsha? Gue emang jahat, tapi untuk ini gue gak mau Marsha dirusak lebih dalam. Kalau lo mau tahu, Jemmy gak sebaik yang lo kira," Tangis Bella pecah.

Arfan lalu memeluk Bella, "Ini baru dimulai tapi lo udah nunjukin ke gue sisi lemah lo. Udah ikut rencana gue aja, gue janji bakalan jagain lo kalau semisal ada orang yang nyakitin lo."

Bella mendongak, "Kenapa lo sebaik itu sama gue? Bukannya hubungan kita cuma saling menguntungkan?"

"Gue pernah diposisi lo dan banyak orang yang gak respek sama gue, mereka ngira gue egois. Makanya gue gak mau lo sendirian Bel, masih ada gue kalau lo butuh apa-apa." Kata Arfan akhirnya.

TWO BOYFRIEND || ON GOING ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang