22. Memori Masalalu.

16.5K 304 39
                                    

***

"Dea, saya sering bilang untuk tidak mencampuri urusan asmara saya! Apa kamu tidak cukup sudah merenggut kebahagiaan saya dari dulu?!"

Mendengar penuturan suaminya yang baru saja pulang bekerja, Dea terdiam dikamar mereka sambil melirik Jayden yang berdiri didepannya sibuk melepaskan dasinya.

"Theo ember, huh? Bukannya terbalik, kamu yang tidak pernah beri jeda aku buat bahagia?!" Sindir Dea.

"Jangan memutar balikan fakta, Jay! Sampai kapan kamu akan seperti ini? Reno sebentar lagi menginjak dewasa? Kamu tidak malu jika Reno tahu kelakuan papanya menyimpang dengan papa sahabatnya?!!" Cerca Dea.

"Wajar bukan seorang istri menjauhkan seseorang yang akan merebut suaminya?! Sebenarnya apa yang kamu cari dari seorang Theo? Kasihanilah dia, kasihanilah Jemmy dan hidup mereka. Karena keegoisan kamu Jemmy tidak punya sosok ibu," Murka Dea menangis.

Jayden menghela nafasnya, "Apa urusannya dengan Jemmy? Seorang anak laki-laki tidak akan pernah butuh sosok ibu, menikah dengan wanita sangatlah merepotkan! Dan, saya pastikan Reno menerima kelakuan papanya. Saya pastikan kita bercerai secepatnya Dea! Apa yang melandasi kamu mencintai saya? Saya tekankan berkali-kali bahwa hubungan kita hanya sebatas perjodohan dan saya tidak pernah mencintai kamu, Dea! Saya bertahan hanya demi Reno,"

"SELAMA BERTAHUN-TAHUN AKU DIAM SAJA KETIKA KAMU BERSELINGKUH, MANFAATIN HARTA AKU DAN AMBIL ALIH PERUSAHAAN PAPA?!! APALAGI JAYDEN?!! KURANGNYA AKU APA?! SAMPAI KAMU EGOIS DENGAN PENDIRIAN KAMU TIDAK BISA MENCINTAI AKU?!! SAMPAI-SAMPAI RELA MENGHAMILI DAN MEMBUNUH ISTRI THEO?!" Lirih Dea berteriak menumpahkan semuanya.

"Saya tidak membunuh mereka! Tidak mungkin saya membunuh orang yang saya cintai, Dea! Bukannya kamu yang merencanakan kecelakaan itu menyebabkan Theo amnesia dan anak kandung saya, Jayson meninggal?!" Maki balik Jayden tertahan, dia tidak tega memukul istrinya.

"Benar, mereka menggunakan mobil aku, tapi aku sama sekali tidak ada niatan membunuh orang apalagi membunuh Jayson, pikirkan itu Jayden! Sesakit apapun aku dimasa lalu, aku pasti menerima anak dari perselingkuhan kamu sama sahabat aku sendiri hiks. Kamu pasti sudah mencuci otak Theo agar menyimpangkan?!" Tuduh Dea berdecih. "Kamu gila Jayden, terobsesi dengan istri Theo dan menghamilinya!!"

"Tidak mungkin tidak ada niatan seperti itu! Kamu benci kan sama selingkuhan saya dulu kan?! Makanya kamu merencanakan semuanya! Kalau bukan karena kamu ibu dari anak saya, saya pasti akan membunuh kamu Dea!" Sesal Jayden tajam.

Dea menggelengkan kepalanya, "Semua salah paham dan kamu masih saja berpikir bahwa aku jahat sama kamu! Kamu yang jahat sebenarnya Jayden!! Karena kamu, Reno berasumsi bahwa aku ini seorang ibu tiri?! Padahal jelas-jelas aku yang melahirkan Reno! Dan mendidiknya agar tidak ikut gen kamu! Tapi sia-sia kamu sudah mencuci otak anak ku!"

"Untuk apa saya mencuci otak Reno?! Tandanya memang Reno bodoh, terlalu percaya dengan perkataan saya! Yang terjelas, jika kamu terus mengusik hubungan saya dengan Theo, saya akan menghabisi kamu didepan Reno sekalipun!" Ancam Jayden kemudian berlalu memilih mandi.

Dea terdiam, menahan air matanya yang terus menerus mengalir. Tangannya mengepal marah, 20 tahun yang tidak ada artinya. Jayden tetaplah Jayden, pria brengsek yang suka sekali bermain dengan fantasi gilanya.

***

"Jemmy sayang, udah ya dramanya?dari kemarin gue udah sama lo, sekarang gue balik dulu ya? Besok kita kan masih ketemu, Jemmy..."

Jemmy masih sibuk memeluk Marsha, "Badan lo masih anget, nginep disini aja ya? Kalau lo balik siapa yang ngerawat lo pas sakit?"

Marsha membalas pelukan Jemmy. Reno mendengus melihat drama alay didepan pintu apartemen.

TWO BOYFRIEND || ON GOING ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang