1. -OCEANS

229 9 0
                                    

Setiap kota Yogyakarta sepertinya sangat istimewa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setiap kota Yogyakarta sepertinya sangat istimewa. Hal itu tiba-tiba saja terlintas di benak Aruna, wanita yang sebentar lagi akan tinggalkan tempat yang selama hampir empat tahun ini jadi rumah keduanya.

"Ngelihatin apa sih? Aku dianggurin,"

Fokus Aruna teralih, tatap ponselnya yang tampilkan pahatan wajah tampan sang kekasih.

"Lagi liatin pemandangan dari balkon, kamu udah kelar mandinya?"

"Iya nih, seger banget. Makin seger ngelihat kamu,"

"Gombal,"

"Ga gombal sayang. Astaga, aku serius lho! Kamu emang seindah itu jadi bikin seger mata,"

Aruna terkekeh, bukan hal baru memang bagi gadis itu mendapat berbagai ucapan manis dari sang kekasih. Banyak hal yang sudah mereka lewati, meski hampir lima tahun bersama ini mereka habiskan sebagian besar dengan jarak Yogyakarta dan Jakarta yang membentang.

"Ga kerasa yah, bentar lagi aku udah bisa peluk kamu!"

Aruna terkekeh, untuk orang dengan love language physical touch seperti Andra memang hubungan jarak jauh sungguh menyiksa. Yah, berbeda dengan Aruna yang lebih suka salurkan afeksi lewat kalimat afirmasi karena masih bisa tersalur lewat pesan atau pada saat sesi video call mereka di malam hari usai berkutat dengan kegiatan masing-masing.

"Gimana kerjaannya? Capek ga?"

"Capek as usual sih yang. Tadi aku ketemu dua investor, dua-duanya pada rewel banyak maunya. Diskusinya jadi lumayan alot,"

"But, aku yakin kamu pasti bisa sih. Kamu kan Andra!"

Yang dipuji tersenyum salah tingkah, Andra ini walau lebih sering beri perhatian lewat pelukan atau usapan pada puncak kepala Aruna, tetap saja kalau sudah kena pujian sederhana kekasihnya, pasti akan meleleh juga.

"Bunda apa kabar, Ndra?"

"Biasa, masih suka minta anterin arisan sana-sini. Tiap hari ga absen nanyain kamu, kangen ya?"

"Pasti kangenlah, aku kan udah lama banget ga ketemu. Liburan juga aku habisin buat ketemu kamu,"

Aruna tidak berbohong. Tiap libur semester, selalu ada agenda Andra untuk datang ke Yogyakarta, menghampirinya guna melepas rindu.

Bagi seorang Andra Baskara, waktu tidak boleh disia-siakan. Ia rela terbang bolak-balik Jakarta-Yogya demi habiskan pertemuan beberapa jam saja dengan Aruna. Mau marah pun Aruna tidak bisa, CEO muda itu selalu punya seribu satu cara untuk mengelak.

"Maaf yaa, aku nyamperin terus jadinya kamu ga bisa balik,"

Aruna mendengus, ada-ada saja Andra ini. Lagian, Aruna tidak keberatan.

"Jangan gitu ih, kan aku juga kangen kamu. Ketemu orang rumah mah bisa nanti, lagian nanti aku pasti balik ke rumah kalau kuliahku udah beres kan?"

Andra mengangguk. Tidak salah pilih Aruna sebagai kekasihnya, karena gadis itu selalu bisa jadi sosok yang pengertian.

"Kamu udah mulai ngerjain skripsi ya?"

"Aku lagi baca buku yang jadi bahan penelitian sih, sambil catat data yang aku butuh. Mungkin kalo udah selesai baru sekalian garap,"

"Kamu demen banget baca yah. Ga berubah dari dulu, padahal aku ngiranya kamu bakal sibuk penelitian sana-sini,"

"Bayangin aja aku udah mager, mending di apart aja,"

Andra terkekeh. Aruna ini kelewat introvert memang, ia bisa kehabisan energi apalagi kalau sudah diajak Andra ketemu teman-teman cowok itu, Aruna bisa minta dua atau tiga hari untuk recharge energinya. Berbanding terbalik dengan Andra yang dikenal supel dan mudah berbaur, tipe orang yang tidak akan canggung kalau ketemu orang baru.

"Jangan terlalu diforsir tapi yaa, ingat jaga kesehatan kamu juga. Yah ga ada salahnya ngambis biar cepet lulus, tapi kalo ntar ga bisa nikmatin kesuksesan yaa sama aja,"

Aruna beri sikap hormat, buat Andra ikut bertingkah demikian. Sampai notifikasi ponselnya kembali terdengar.

"Adin nelfon nih, aku sambung aja apa ya?"

"Boleh aja, kasihan juga curut itu"

Tanpa menunggu lama, Adinda pun ikut bergabung dalam panggilan video mereka.

*Italic: Andra, Biasa: Aruna, Bold: Adinda

"Hadeh, pada ngebucin!"

"Oh jelas dong, yang ayangnya sibuk terus ga diajak!"

"Ck! Na, si Andra nih!"

"Berantem mulu deh, pusing gue!"

Adinda Florensia, sahabat Aruna sejak MABA itu memang selalu nimbrung di tengah obrolan Aruna dan Andra. Seperti kata Andra barusan, cewek itu galau karena pacarnya yang jarang menelponnya seperti yang dilakukan oleh Aruna dan Andra, maklum banyak megang bisnis keluarga soalnya. Jadilah gadis itu sering ditambahkan sebagai teman ngobrol, walau Adinda sering disebut sebagai orang ketiga oleh teman-teman Andra, tetap saja ia tidak kapok.

 Jadilah gadis itu sering ditambahkan sebagai teman ngobrol, walau Adinda sering disebut sebagai orang ketiga oleh teman-teman Andra, tetap saja ia tidak kapok

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
OCEANS & ENGINES (END)Where stories live. Discover now