7. -OCEANS

43 4 6
                                    

Ada beberapa hal yang dibenci sekaligus ditakuti oleh seorang Aruna Bahari

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Ada beberapa hal yang dibenci sekaligus ditakuti oleh seorang Aruna Bahari. Sebagai putri tunggal di keluarga Bahari, tentu saja gadis itu banyak dapatkan perhatian dari sosok orangtua yang kerap ia sapa Bapak Abra dan Ibu Amber.

Hal pertama yang ditakuti oleh Aruna adalah ular. Dari sekian banyak binatang melata yang ada, Aruna benar-benar tidak bisa melihat ular sekalipun hanya lewat video, ia bisa kegelian bahkan gemetar ketakutan seharian jika tidak sengaja melihat tayangan di televisi atau bahkan melihat wujud asli dari hewan tersebut di kebun binatang, alhasil kebun binatang jadi hal yang ia hindari.

Yang kedua adalah hal-hal berbau mistis atau horor. Sungguh, yang satu ini bisa terbawa mimpi hingga seminggu. Inilah alasan mengapa Aruna menghindari film atau drama Korea yang punya adegan jumpscare. Sesederhana ketemu cosplayer hantu di jalanan Malioboro saja sudah cukup membuat jantung Aruna hendak pindah ke dengkul.

Yang terakhir adalah kegelapan. Entah sejak kapan, tapi, Aruna rasanya tidak nyaman dengan kegelapan. Ia bisa sesak napas kalau tidak ada cahaya sama sekali, alhasil ia mengoleksi banyak lampu tidur.

"Kenapa bis mimpi buruk, hm?"

Suara Andra, membuyarkan lamunan
Aruna. Gadis yang terlihat sedang menahan kantuk itu cemberut.

"Tadi aku iseng nonton KKN Desa penari. Malah kebayang terus, mana ularnya lagi yang kebawa mimpi,"

Andra mendengus di seberang telefon, tatap tajam kekasihnya yang suka sekali mencari gara-gara.

"Kan kebiasaan ih, lama-lama aku blokir juga semua situs nonton dari hape kamu. Sayang ih kamu mah suka cari gara-gara, unung-ujungnya juga kamu yang susah kan!"

Aruna menunduk, takut lihat Andra yang sedang memarahinya. Gadis itu bahkan tidak berani menatap ke arah ponselnya yang ia sandarkan di meja rias.

"Maaf yaa, aku marah-marah terus. Sekarang mau gimana? Sleep call, mau ga? Aku temenin sampe tidur yaa. Yuk bobo yuk, udah tengah malam ini,"

Mendengar suara Andra melembut, buat Aruna akhirnya beranikan diri untuk menatap sang kekasih. Andra ini punya stok sabar sebanyak apa yah kira-kira? Kenapa bisa kuat dengan kelakuannya? Aruna hanya penasaran dengan hal tersebut.

"Maaf yaa Andra, aku suka seenaknya. Janji deh, ini yang terakhir," ucap Aruna dengan wajah memelas.

Andra terkekeh, tidak bisa lama-lama marah dengan gadis cantik kesayangannya itu.

"Iyaa, aku ga marah kok sayang. Sekarang bobo yuk, kita sleep call,"

Aruna menurut, ia atur posisi tidurnya dengan lampu tidur yang masih menyala serta ponsel yang berubah posisi menjadi di atas nakas.

"Ndra,"

"Kenapa sayang?"

"Sabarnya jangan habis yaa ngadepin aku. Aku tau, sifatku masih kekanakan banget dan sering nyusahin kamu, aku bak—"

"Kamu ga pernah nyusahin sayang. Udah tugas aku nemenin dan jaga kamu dari yang jelek-jelek. Sekarang bobo yaa,"

"Tapi, Ndra..."

"Hm?"

"Kamu capek ga sih sama aku?"

Andra tersenyum tipis, Aruna ini suka sekali khawatir berlebihan, wajahnya jadi makin lucu dengan mata berkaca-kaca.

"Ga sama sekali cintaku. Udah yaa jangan over thinking! Sekarang kita bobok yuk, aku nyanyiin mau?"

Aruna mengangguk, suara merdu Andra mulai terdengar kian gadis itu menutup mata guna mengejar kantuknya.

"You don't know babe
When you hold me
And kiss me slowly
It's the sweetest thing
And I don't change
If I had it my way
You would know that you are..."

"You're the coffe that I need in the
morning
You're my sunshine in the rain when
it's pouring
Won't you give yourself to me, give it
all..."

"I just wanna see
I just wanna see how beautiful you are
You know that I see it
I know you're a star
When you go I'll follow
No matter how far
If life is a movie, oh you're the best part..."

Dengkuran halus mulai terdengar, seiring suara napas teratur dari Aruna. Andra tersenyum tipis, wajah Aruna saat tertidur benar-benar menenangkan, Andra jadi lupa kalau gadisnya itu punya banyak ketakutan. Yah, dan ketakutan terbesar Aruna adalah ditinggalkan oleh orang tersayangnya.

 Yah, dan ketakutan terbesar Aruna adalah ditinggalkan oleh orang tersayangnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
OCEANS & ENGINES (END)Where stories live. Discover now