22. ENGINES•

39 3 2
                                    

Laju mobil Andra membelah jalanan yang mulai sepi, tidak heran karena jam sudah hampir mencapai angka dua dini hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Laju mobil Andra membelah jalanan yang mulai sepi, tidak heran karena jam sudah hampir mencapai angka dua dini hari. Pengaruh alkohol seolah hilang entah kemana, pria yang penampilannya sudah acak-acakan itu kini sibuk menancap gas sekencang mungkin agar ia bisa segera menjumpai poros hidupnya, kekasihnya Aruna Bahari yang beberapa menit lalu menelpon dengan suara parau.

12 jam yang lalu

Andra memasuki bar dengan langkah gontai, pria itu baru saja kembali dari rumah Aruna mencoba mencari gadis itu untuk ia ajak bicara. Perasaanya tidak tenang sejak selesai meeting tadi. Tidak ada kabar dari Aruna selain ajakan dinner besok malam dalam rangka anniversary mereka yang ke enam tahun.

Andra kehabisan akal, ia bingung harus bagaimana ia menjelaskan semuanya pada Aruna. Kalau lewat pesan, ia tidak yakin gadis itu mau ditemui usai mengetahui semua rahasia yang ia simpan selama setahun ini.

Dua gelas vodka berhasil ia habiskan, tapi tidak kunjung mendapat rasa lega. Kesadarannya masih ada, kepalanya juga makin berisik menyuarakan kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi jika ia terlambat menjelaskan semuanya. Andra pun kembali minum tanpa ada niat untuk merespon teguran dari Marvin yang turut ia seret untuk menemaninya di privat room.

"Lo kenapa sih?! Aruna ga mau ketemu lagi? Usaha dong Ndra!" omelan Marvin semakin membuat emosinya meningkat, hingga Andra banting ponselnya cukup keras, sisalam retakan pada kaca benda pipih itu, untung belum merusak LCD, sehingga wajah cantik Aruna yang jadi wallpapernya tidak tertutupi.

"Gue juga usaha, tapi Aruna beneran ga bisa ditemui. Udah gue samper ke rumahnya, ke butik ibunya, ke kantor ayahnya pun gue samper tetap aja ga ada. Lo lihat ini! Bonyok kan? Gue nyamperin bar Mahesa sama Harsa yang jadi tempat mereka kumpul minggu lalu, tapi gue malah disambut Aryo sama Yesaya dengan ini. Lo pikir gue ga usaha? Hah?!"

Marvin terdiam, biarkan sahabatnya tenang. Sedikit merutuki kebodohannya yang malah memprovokasi Andra.

Ting
Ting

Ponsel Andra berbunyi, tampilkan notifikasi chat dari orang yang ia hindari, meskipun begitu, Andra tetap membukanya karena pasti ada kaitannya dengan Aruna.

Unknown
H-1 ya?
Do you think my surprise will be good or not?
Curious?
Here, I give you spoiler

UnknownH-1 ya?Do you think my surprise will be good or not?Curious?Here, I give you spoiler

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hellow dada!
Kaget kah?
Mmm gimana yah ekspresi Aruna kalau gue ngasih hadiah itu ke dia?

I guess, aku bakal jadi org pertama yg bilang happy anniversary plus ngasih hadiah tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I guess, aku bakal jadi org pertama yg bilang happy anniversary plus ngasih hadiah tadi.
She looks good right? Too good!
Aku jdi makin semangat ngasih surprisenya

Mata Andra membola. Ia tidak menyangka kalau wanita itu akan mengandung, terakhir kali ia menggunakan pengaman bahkan tidak sampai tuntas karena keburu sadar akan kelakuannya. Apa-apaan ini?

Potongan kejadian tadi jadi pengalih fokus Andra, untung pria itu berhasil parkirkan mobilnya dengan selamat di basement apartemen miliknya. Dengan tergesa ia melangkah menuju lift, pencet angka 5 sambil berdoa agar Aruna tidak terpengaruh oleh wanita ular itu, meski persentase harapan yang miliki sangatlah sedikit.

PLAK

"BAJINGAN KAMU! KAMU BAJINGAN ANDRA BASKARA!"

Tamparan keras dari Aruna berhasil jadi sambutan untuknya, padahal pintu belum sepenuhnya berhasil ia tutup, tapi lebam bekas dihajar Aryo dan Yesaya sudah kembali nyeri akibat tamparan tadi.

"Runa, dengerin aku dulu. Please kali ini percaya sama aku sayang. Dia bohongin kamu, tolong dengerin aku ya?"

 Dia bohongin kamu, tolong dengerin aku ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
OCEANS & ENGINES (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang