19.-OCEANS

31 3 0
                                    

Aruna kembali menolak ajakan bertemu dari Andra

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aruna kembali menolak ajakan bertemu dari Andra. H-1 dinner mereka buat gadis itu makin sibuk. Tidak hanya soal lokasi yang harus ia cek beberapa kali agar sesuai dengan kemauannya, melainkan juga persiapannya seperti dress dan lain-lain. Sungguh di momen hari jadi ke enam ini ia ingin terlihat cantik dan lebih berkesan.

"Run, lo beneran ga mau ketemu si Andra? Kasihan juga sih dia lo kacangin udah semingguan lebih ini," itu suara Harsa, yang turut serta membantu kesibukan Aruna karena diminta oleh sahabatnya langsung.

Aruna menggeleng kuat, ia sudah mantap dengan keputusannya tidak ingin mengiyakan ajakan bertemu Andra, meski hanya sebatas makan malam bersama saja.

"Kalo gue iyain, bisa gagal nih surprisenya. Andra tuh paling ga bisa gue bohongin tau, kemaren aja pas dia nginap di rumah udah gue usahain buat ngalihin topik mulu," balas Aruna, masih keukeh pada keputusan awalnya.

Harsa mendengus, "Niat banget lo pengen liat Andra nangis doang padahal," balasnya buat Aruna makin tersenyum penuh arti.

"Oh, jelas dong. Dia tuh tiap anniv selalu buat gue nangis tau, Sa. Enak aja dia senyum-senyum doang. Gue harus bales lah!"

Keduanya terkekeh, sebelum kedatangan Mahesa menginterupsi.

"Seru banget ngobrolnya," ucap pria itu, rangkul Harsa yang masih sibuk tertawa bersama Aruna.

FYI, Mahesa juga berpartisipasi karena ia yang mengurus urusan musik yang akan menemani makan malam Aruna dan Andra besok.

"Ini si Runa heran banget deh, pengen banget liat  Andra nangis," Harsa akhirnya menjawab, buat Mahesa tersenyum geli.

"Hahaha kamu kayak ga tau Runa aja, Sa. Oh iya, itu udah beres yah lagunya juga udah gue kasiin ke mereka. Lo terima beres aja deh besok," Mahesa menjelaskan sebentar, buat Aruna lagi-lagi mengangguk sebelum beri pelukan untuk sepasang kekasih itu. Iya, kalian tidak salah dengar. Mahesa dan Harsa sepasang kekasih yang sedang berusaha melawan norma. Aruna, Aryo dan Yesaya memang mendukung mereka, mengerti kalau cinta itu tidak bisa ditebak akan kemana berlabuhnya.

"Makasih yaa kalian, nanti gue traktir pokoknya," ucap Aruna, lepas pelukannya.

Mahesa dan Harsa tersenyum sambil bilang oke, sebelum berlalu pergi karena masih ada pekerjaan lain, tinggalkan Aruna yang sibuk memotret hasil dekorasi ruangan privat tadi.

Drtt drtt

Panggilan masuk dari Adinda nampak mengusik kegiatan Aruna, buat gadis itu akhirnya mengangkat telfon dari sang sahabat. Mau marah pun ia tidak tega, soalnya Adin sedang tidak baik-baik saja.

"Halo, Adin. Kamu udah siap cerita?"

"Hotel Artha, kamar nomor dua ratus tiga,"

Aruna menyergit? Temannya tidak sedang mabuk bukan?

"Hah? Gimana Din?"

"Aku di Jakarta, Run. Kamu bisa samper aku ke hotel yang tadi aku bilang ga? I need to talk to you in person,"

"Hah? Kamu di Jakarta? Ih kok kesini ga bilang sih?! Siapa yang jemput di bandara tadi?"

"Biar kejutan hehe, kesini yah Run. Aku butuh peluk,"

Aruna menghela napas. Adinda masih belum baik juga. Akhirnya ia putuskan untuk sudahi acara mengecek restoran itu, biarlah besok pagi bisa ia lanjutkan, pikirnya tanpa tahu apa yang akan terjadi. Ah, besok benar-benar misteri ya?

"Yaudah aku samper, ini sekalian aku bawain makanan deh. Tunggu yaa,"

"Iya, Run. Aku tunggu,"

Telepon terputus, buat Aruna bergegas setelah mengucapkan terima kasih pada pegawai restoran yang masih sibuk menata ruangan tadi.

Telepon terputus, buat Aruna bergegas setelah mengucapkan terima kasih pada pegawai restoran yang masih sibuk menata ruangan tadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

   

OCEANS & ENGINES (END)Where stories live. Discover now