2. ENGINES•

87 3 3
                                    

Andra Baskara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Andra Baskara. Banyak hal yang mungkin akan kalian dengar jika menanyakan perihal nama itu. Tergantung sumber jawaban yang kalian pilih juga tentunya.

Kalau mencari nama pria 23 tahun itu lewat browser pada ponsel kalian, mungkin yang terpampang adalah sosok CEO muda yang berhasil mengelola perusahaan keluarganya dengan baik.

Beda cerita kalau bertanya pada rekan seprofesinya yang tidak lain adalah dua pria blasteran, Marvin dan Eliot. Jawaban yang kalian dapat adalah selingkuhan Adinda Florensia. Entah kapan julukan itu diciptakan, yang pasti alasannya adalah karena Adinda sering muncul saat Andra dan kekasihnya melakukan panggilan video.

Yang terakhir, kalau kalian bertanya langsung pada Andra Baskara. Maka dengan bangganya ia akan mengklaim dirinya sebagai kekasih Aruna Bahari, wanita yang satu tahun lebih muda darinya itu memang sudah berada pada posisi tertinggi di hatinya.

"Sumringah banget lo, abis isi energi yah?"

Andra terkekeh, usai jabat tangan sahabatnya. Setelah sesi telfon yang berujung diganggu Adin, pria itu memang memilik untuk bermain bilyard dengan kedua sahabatnya.

"Biasa, direcokin Adin. Runa jadi ga fokus skripsian, jadinya udahan nelfonnya," jelas Andra, bak template yang memang kerap jadi alasan mengapa dirinya harus mengakhiri sesi yang selalu ia nantikan tiap hari itu.

"Gue ngeri sih kalo si Adin ini beneran jadi selingkuhan lo," sahut Eliot dengan posisi mengambil aba-aba untuk memasukan bola.

"Yakali El, gue masih demen yang kayak Runa yah!"

Kedua pria itu terkekeh, puas menguras emosi Andra yang memang bersumbu pendek itu.

Acara main bilyar pun dimulai, sesekali ketiga pria itu bahas soal pekerjaan walau obrolan mereka lebih didominasi tentang hubungan asmara Andra dan Aruna.

"Bulan depan anniv ke enam lo sama Runa yah Ndra?"

Pertanyaan Marvin hanya dijawab dengan anggukan oleh Andra, pria itu sibuk dengan beernya.

"Gue masih ga nyangka sih, lo bisa pacaran selama ini. Gila sih Ndra, padahal kalo dilihat-lihat sebelum sama Runa, jaman sekolah dulu pacaran terlama lo paling enam bulanan. Ini enam tahun cok!"

Andra terkekeh. Eliot memang benar, sebelum bersama Aruna ia terkenal mudah bosan berpacaran, alhasil hubungannya hanya bertahan kurang dari satu tahun.

"Yah namanya udah cinta. Kayak rasanya cinta gue beneran udah abis di Runa gitu," balas Andra, buat dua temannya tersenyum mengejek.

"Yee si bucin! Tapi, kalau ceweknya yang kayak Runa sih gue juga ga bakal oleng ke yang lain sih," ucap Marvin, buat ketiganya terkekeh.

Dibandingkan dengan wanita yang pernah Andra pacari, Aruna memang yang paling tidak banyak dramanya. Bukan berarti Aruna masa bodoh dengan Andra, akan tetapi ia lebih memilih untuk membebaskan Andra nongkrong atau sekedar meneruskan hobbynya yang tentu saja berbanding terbalik dengan Aruna. Tidak hanya itu, Aruna tidak pernah protes dengan kekangan atau tingkah posesif Andra, baginya itu merupakan hal yang wajar saja dalam suatu hubungan, apalagi Aruna yang putuskan untuk menerima Andra, jadi ia memang harus siap menerima sifat posesif kekasihnya itu.

"Yang ngedrama malah si Andra nih! Ingat ga lo, pas dia nekat ngejemput Runa yang lagi reunian sama temennya? Anjir, perkara Runa duduk di sebelah cowok aja diributin sama nih orang,"

Ah, Andra jadi ingat bagaimana tingkah kekanakannya saat itu. Aruna memang punya lumayan banyak teman pria, bukan berarti pacarnya itu nakal atau bagaimana, melainkan karena Aruna ini pendengar yang baik, jadilah teman-teman prianya lebih suka curhat atau akrab dengannya. Walau poin utamanya adalah karena wanita itu tidak banyak drama.

Kala itu Andra benar-benar cemburu, padahal duduk Aruna dan Yesaya temannya tidak berdempetan melainkan berjarak. Masih saja pria itu cemburu buta, untung Aruna bukan tipe yang suka membalas dengan amarah, melainkan kalimat penenangnya.

"Ndra, Yesha itu temen aku. Udah sering kan aku kasih tau kamu kalau mereka semua udah kayak sodara aku sendiri? Tadi aku cuma duduk di sebelah dia, ga ada ngapa-ngapain kok. Udah yah cemburunya? Aku minta maaf ga izin dulu ke kamu,"

Kalau sudah selembut itu balasannya, apa Andra masih bisa marah?

Kalau sudah selembut itu balasannya, apa Andra masih bisa marah?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
OCEANS & ENGINES (END)Where stories live. Discover now