13.-OCEANS

30 2 0
                                    

Aruna terbangun dari tidurnya, mendapati sisi ranjang yang kosong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aruna terbangun dari tidurnya, mendapati sisi ranjang yang kosong. Entah kemana perginya pria yang sepanjang malam memeluknya itu, kini hanya ada dirinya di dalam kamar dengan wangi woody khas Andra.

Usai mengumpulkan tenaganya, gadis itu bergegas mandi. Lumayan gerah karena tidur lumayan lama.

Guyuran air dingin dari shower yang menyala, buat pikiran Aruna sedikit lebih tenang. Banyak hal yang bersarang dalam pikirannya, banyak pertanyaan yang juga sangat ingin ia ajukan pada sang kekasih. Entahlah, Aruna sedang teramat bingung antara menyuarakan kerisauannya, atau tetap bungkam.

Usai mandi, Aruna kembali mengambil baju milik Andra yang sekiranya bisa ia pakai, untuk pakaian dalam, Andra sudah peka dengan meminta sekretarisnya untuk membelikan barang tersebut. 

"Morning!" Aruna menyapa pria dengan kaos putih polos yang sedang memunggunginya, pergerakannya tampak lihai dengan masakan yang sedang ia racik.

Andra menoleh, beri senyum terbaiknya untuk sang kekasih sebelum menjawab, "Morning sayang!"

"Duduk bentar yaa, ini udah mau selesai kok," tambah pria itu, langsung dituruti oleh Aruna. Kalau sudah di apartemen Andra, Aruna akan diperlakukan layaknya seorang putri. Semua jenis pekerjaan rumah akan diambil alih oleh Andra, meski Aruna memaksa tetap saja berujung Andra yang akan mengerjakannya. Princess treatment dari Andra ini juga yang jadi alasan mengapa hubungan mereka awet.

"Kamu ga ngantor?"

Andra menggeleng, sibuk mengunyah makanannya. "Aku libur yang, paling nanti ngecek beberapa kerjaan aja," balasnya yang tentu saja berbohong. Andra punya segunung pekerjaan yang menumpuk selama dua hari pergi.

Aruna mengangguk paham, ingin membahas hal lain sebenarnya. Namun, panggilan video masuk dari Adinda menggagalkan niatnya.

"Runaa kangen banget deh! Ga pernah ngabarin yah kamu setelah balik Jakarta!"

Aruna terkekeh. Adin ini energinya seolah tak pernah habis memang, selalu penuh semangat.

"Maaf yah Din, ini aku beneran sibuk lepas rindu sama Andra. Ga banyak pegang hape di sini. And I miss u more!"

Aruna membalas tidak kalah ceria, sesekali lirik Andra yang tidak terusik sama sekali. Padahal, biasanya pria itu akan bergabung untuk meledek Adinda.

"Enak banget yang udah ga LDR lagi! Huh, Nick lagi sibuk jadi aku dianggurin udah semingguan ini,"

"Yah namanya juga dia nyari uang buat jajanin kamu. kasih support aja, Din,"

"Hehehe pasti kalo itu mah. By the way, skripsiku kemaren acc juga tau. Senengnya kita bisa sidang bareng!"

Aruna nampak larut dalam obrolannya dengan Adinda. Tanpa menyadari perubahan ekspresi Andra.

"Eh, udah dulu yah Din! Andranya ngambek nih hahaha aku anggurin dari tadi. Byee!"

"Ah ga seru! Yaudah deh, salamin Andra yaa. Have fun kalian!"

Panggilan terputus, sisakan senyuman yang tak kunjung luntur dari wajah Aruna, serta ekspresi kesal Andra.

"Jangan marah yah sayang! Aku kan cuma melepas rindu sama Adin," ucap Aruna, buat Andra alihkan atensinya pada sang kekasih. Wajah kesal tadi berubah melunak, bahkan bibir pria itu sudah membentuk lengkungan ke atas.

"Gapapa sayang, aku ngerti kok," balas Andra, elus pipi tembem kekasihnya.

"Eh iya, aku lupa banget nanyain. Kamu pas di Jogja kemaren sempat ketemu Adin kah? Soalnya Yesaya sempat lihat kamu sama dia lagi ngantri di cafe gitu," pertanyaan Aruna sempat ciptakan keheningan di antara mereka. Untung, Andra pandai atur ekspresi agar terlihat setenang mungkin.

"Oh itu, aku ga sengaja ketemu di cafe. Dia juga lagi ngantri,"

Aruna hanya mengangguk patuh ketika mendengar jawaban sang kekasih. Andra selalu jujur, tapi, kenapa kali ini Aruna meragukan jawaban pria itu?

 Andra selalu jujur, tapi, kenapa kali ini Aruna meragukan jawaban pria itu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
OCEANS & ENGINES (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang