Peringatan Tecna

14.6K 895 16
                                    

Seketika wajah Gissel berubah julid "Loh, suka gue dong mau Jawab gimana. Kok lo pulak yang sibuk" Balas Gissel menatap Erick tajam.

Erick mengerutkan kening nya, tumben sekali Gissel melawan nya. Biasanya gadis itu hanya menunduk dan mulai menangis dan juga merengek pada nya, membuat nya jijik.

"Udah kak Erick, mungkin kak Gissel lagi capek makanya dia begitu" suara lembut Amira menenangkan Erick.

"Ck, lo terlalu baik Mir. Orang kek Gissel ni banyak caper nya" ujar salah satu pemuda di sana, nama nya Gavin Andara.

Gissel melirik sinis Gavin yang menghina nya "Muka mu yang kek topeng monyed itu lebih sok caper" balas nya kejam, Gavin tertohok sejak kapan mulutnya Gissel menjadi Julid.

"Gissel, kamu gak boleh begitu sama kak Gavin" Amira kembali membuka suara, ia menatap Gissel polos.

"Apa sih anjeng! Gosah sok ama gue" kini Gissel menatap perang pada Amira, dia jijik sekali melihat kehadiran hama yang satu ini.

"Gissel!" bentak Erick kembali, dia tidak habis pikir kenapa Gissel sangat jahat pada Amira. Padahal Amira sangat baik dan suka sekali membela Gissel.

"APA!!" Balas Gissel meninggikan suara nya.

Erick terkejut, Gissel membentak nya. dengan emosi dia mendatangi Gissel dan mengangkat tangan nya ingin menampar Gissel. Gissel yang tidak siap pun hanya dapat memejamkan mata.

Namun setelah beberapa saat tidak ada rasa sakit yang ia rasakan, dia pun membuka mata dan melihat tangan Erick yang mengambang karena ada yang menahannya.

Tecna menghempaskan tangan Erick kuat, membuat Erick mundur beberapa langkah. Dia juga terkejut akan kedatangan Tecna yang tiba-tiba, begitu pun dengan teman-temannya.

"Berani sekali kau mengakat tangan kotor mu pada adik ku" suara dingin Tecna memecahkan kesunyian yang memenuhi ruangan.

Dia mendekati Gissel dan menarik nya ke belakang tubuh nya, melindungi nya dari mahluk sialan yang sayang nya adalah abang nya.

"Tecna... " ujar Erick terkejut.

Teman-teman Erick kini menatap ke arah Tecna, mereka masih tidak tau siapa gerangan gadis ini yang berani melawan Erick, dan apa tadi? Adik? Gissel adik nya? Sejak kapan keluarga warren memiliki anak lain.

Tecna menatap tajam pada Erick, aura dingin pun terpancar dari nya yang membuat semua yang ada di ruang tamu diam tak berkutik.

"Sekali lagi ku ucapkan. Berani. Sekali. Kau. Mengakat. Tangan. Mu. Pada. Adik. Ku." setiap kata Tecna tekan, wajahnya mengeras, dia hanya meninggalkan Gissel sebentar dan dia sudah melihat pemandangan ini.

Betapa marah nya dia sekarang.

Erick kembali sadar akan keterkejutan nya, dia kini menatap Tecna tidak setuju "dia harus diberi pelajaran karna sudah mengganggu, Amira. Tecna!" ucap Erick sambil menunjuk ke arah Gissel yang sedang bersembunyi di balik tubuh Tecna.

Tecna menaikan satu alisnya "siapa?" ujar nya.

"Amira" Erick kini menunjuk amira yang sedang memeluk lengan Bara, wajahnya nampak takut melihat ke arah Tecna "Dia bersikap kasar padanya." lanjut Erick.

"Aku tidak menanyakan nama nya. Yang aku tanya siapa dia? Kenapa dia ada di sini dan mengganggu adik ku!" suara Tecna sedikit meninggi dia bahkan tak melirik gadis yang di tunjuk Erick.

Matanya hanya fokus pada Erick.

Jawaban Tecna membuat Erick sedikit canggung "dia teman ku,dan Gissel sudah mencari masalah dengan teman ku" ujarnya kepada Tecna yang masih menatap Bengis ke arah nya, membuat Erick selaku abang sedikit kikuk.

Transmigrasi Ke Dalam Novel  Where stories live. Discover now