Di Jauhi

8K 418 11
                                    

Kamar Bara.

Angin berhembus menerbangkan gorden dengan lembut. Langit malam di penuhi dengan bintang bintang indah, bulan juga terlihat sangat cerah.

Namun semua berbeda dengan suasana hati Bara sekarang.

Dia berdiri di depan jendela balkon kamar nya, dengan kamar nya yang gelap hanya di terangi oleh cahaya bulan.

Bara dengan diam masih menatap cincin pertunangan Gissel di tangan nya. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi di pikiran nya saat ini.

Mata Bara gelap dengan wajah datar nya.

Setelah acara pesta selesai, dia langsung saja pulang ke rumah orang tua nya dan berdiam diri hingga sekarang.

Dia menggenggam erat cincin itu, "Ternyata aku terlalu meremehkan mu, Tecna." ucap nya dingin.

Dia pikir dengan berbuat baik dan mendekati Gissel, semua akan mengira dia telah luluh. Dan ingin menebus kesalahan nya.

Dia bahkan sempat berpikir kalau Tecna mendukung nya untuk memulai kembali hubungan nya dengan Gissel.

Ternyata dia di tipu, gadis itu telah mempermainkan nya. Berani sekali gadis itu mengancam nya.

Bagaimana pun juga, keluarga Wijaya harus jatuh ke tangan nya, dia akan melakukan segala cara untuk itu.

"Aku tidak akan diam saja, lihat Tecna, apa yang akan ku lakukan untuk mu. Kau pikir hanya dirimu yang bisa membuat permainan ini?" ucap nya tersenyum miring.

Bara melempar cincin pertunangan Gissel keluar jendela, "Aku tidak membutuhkan itu lagi, aku bisa mencari yang baru." kata nya sebelum melangkah menjauh dari jendela.

...

Ruang kerja.

Arthur menatap foto dan buku di tangan nya, dia telah membaca buku ini sejak lama namun tidak pernah ada kata bosan untuk membaca hingga sekarang.

Dia mengusap kalimat kalimat yang ada di cerita tertulis dalam buku itu dengan lembut.

...

Diary, ini aku.

Aku harus nya tidak percaya orang orang di kalangan atas.

Saat aku sedang mengandung anak ku yang berumur 5 bulan, seorang datang menemui ku.

Seorang pria paru baya yang seumuran dengan ayah ku, jika aku memiliki nya.

Aku sedang berada di toko Roti, tiba tiba pria itu mendatangi ku dan mengajak ku untuk berbicara.

Aku tidak ingin, karena aku tidak mengenal nya.

Namun dia bilang dia kenal dengan suami ku.

Hal itu membuat ku heran sekaligus penasaran. Tanpa lama lama, aku pun mengikuti nya ke sebuah cafe terdekat.

Betapa terkejut nya aku saat kami memulai perkenalan, dia mengaku kalo dia ayah dari suami ku.

Aku sudah memiliki firasat buruk tentang pria ini, bukan nya tersanjung bertemu dengan mertua ku.

Ternyata dugaan ku memang benar.

Dia mengatakan seharusnya aku tidak menikah dengan suami ku, tentu saja aku marah.

Aku bertanya apa maksud nya.

Dia berkata kalo suami ku sejak awal ternyata sudah di jodoh kan dengan perempuan lain.

Tidak sepantasnya aku bersama nya sekarang.

Aku tidak percaya awal nya namun dia memberikan foto suami ku dan perempuan lain yang terlihat sedang bertunangan.

Transmigrasi Ke Dalam Novel  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang