Belanja Bersama

6.5K 393 5
                                    

Keluarga Warren sedang sarapan pagi, cukup terbilang Damai tanpa ada pertengkaran seperti biasa.

Sejak batal nya pertunangan Gissel dan Bara, Adam tidak banyak bicara. Dia bahkan mendiamkan istri nya, Ivana.

Ivana sendiri tidak keberatan, bagaimana pun juga dia masih marah pada sang suami karena selalu saja mencari pertengkaran dengan anak anak nya.

Ivana berpikir sudah saat nya membangun hubungan yang baik dengan putri nya. Meski dia yakin itu akan sedikit sulit, namun dia akan tetap berusaha.

Dia sengaja meluangkan banyak waktu untuk putri putri nya. Dan kali ini jangan sampai suami bodoh nya mengganggu rencana indah nya.

"Hari ini kan, Hari minggu. Kalian pada libur dan tidak ada kegiatan kan?" tanya Ivana dengan hati hati.

Tecna hanya melirik Mama nya, namun diam diam dia tersenyum miring.

Ivana sedikit gugup karena tidak ada yang menjawab pertanyaan nya, Adam yang melihat itu ingin membuka suara namum dengan keras Ivana melarang nya.

Gissel tidak tahu ada pertarungan diam diam yang terjadi pada kedua orang tua nya, karena sedari tadi dia hanya menunduk dan fokus pada makanan nya.

"Kita ga ada kegiatan, kenapa Ma?" tanya Tecna, karena Gissel seperti nya tidak mau membuka mulut nya.

Mendengar jawaban Tecna, Ivana tersenyum senang, "gimana kalo kita belanja bareng ke Mall atau liburan? Kalian mau?" ucap Ivana dengan semangat.

Gissel membeku sesaat saat mendengar ucapan Mama nya, namun dia segera melanjutkan makanan nya.

"Udah lama kita ga menghabiskan waktu bersama karena sibuk urusan masing-masing. Kalian mau kan?" ucap Ivana pada kedua putri nya.

Erick memasang wajah cemberut nya, "Kok Erick ga di ajak sih, Ma?" ucap Erick pura pura kesal. Dia ingin membantu Mama nya untuk mengambil hati kedua adik perempuan nya.

Ivana mendengus untuk itu, "Ini khusus untuk para perempuan, kamu emangnya perempuan?" ucap Ivana memarahi. Erick hanya mendesah tidak puas untuk peraturan itu.

Tecna melirik Gissel, dia ingin tahu apa respon kembaran nya.

Gissel sendiri bingung ingin menjawab apa, tidak pernah Mama nya berbaik hati seperti ini setelah sekian lama. Mengingat semua kenangan buruk nya, Gissel bahkan tidak mau membuka mulut nya.

Ivana terlihat sedih karena tidak ada yang mau merespon nya lagi, dia pun menatap Gissel sendu.

Terlalu dalam luka yang ia tinggalkan pada Gissel begitu pun juga dengan Tecna. Dia tidak pernah melihat putri nya selama bertahun-tahun.

Tecna mencolek pinggang Gissel pelan, membuat gadis itu menatap Tecna bertanya, "Ayo." ucap Tecna berbisik.

Gissel hanya menghela nafas, "Gissel ikut Ma." jawab Gissel sedikit terpaksa.

Mendengar Gissel mau ikut, Ivana kembali bersemangat walaupun terlihat Gissel sedikit terpaksa.

Kini dia melihat ke arah Tecna, gadis itu hanya mengangkat bahu setuju dengan acuh.

"Kita akan pergi sebentar lagi, lebih baik kalian bersiap dulu." ucap Ivana senang, karena tidak sabar dia pun langsung bangun dari duduk nya dan pergi bersiap sendiri.

Tecna dan Gissel hanya mengikuti saja.

Mereka pun ikut meninggalkan meja makan dengan tenang, hanya menyisakan Adam dan Erick yang saling melirik.

"Kita ikut yok, Pa!" ucap Erick berbisik.

Adam menatap Erick seakan sedang menatap orang gila yang berkata normal.

Transmigrasi Ke Dalam Novel  Where stories live. Discover now