Pembicaraan

7.5K 444 4
                                    

Semua nya hening, tidak ada yang ingin membuka suara.

Satyo sudah di bawa ke kamar nya untuk beristirahat, sedangkan yang lain. Mereka semua berada di ruang keluarga, yang pasti lebih pribadi.

Ayu sudah sadar dari keterkejutan nya, kini dia hanya bisa menangis dalam diam karena Gissel ingin memutuskan pertunangan nya dengan Bara.

Tecna sedari tadi hanya menatap Adam dan Nathan dengan dingin. Kedua pria itu pun hanya diam membisu dan tidak ingin bicara.

Tecna sudah muak dengan ini, "aku tidak ingin memperlama semua nya. Kalian sudah tahu, bahwa Gissel ingin membatalkan pertunangan nya dengan Bara, terima atau tidak itu keputusan yang sudah bulat dan tidak bisa lagi di ganggu gugat." ucap Tecna memulai pembicaraan.

Ayu ingin membantah namun dia kembali diam saat tak sengaja melihat Gissel, mengingat cerita Gissel tadi hati nya kembali tidak berdaya.

Bagaimana bisa gadis manis seperti nya bisa mengalami hal sekejam itu, parah nya putra nya lah yang telah melakukan semua nya.

Bara mengeraskan rahangnya marah, "Tidak! Aku tidak setuju pertunangan kamu batal!" ucap nya tidak terima.

Melihat anak nya memiliki pikiran pendek diam diam Nathan hanya bisa mengeluh.

Gissel menatap kesal Bara dan juga menatap nya tidak terima.

Tecna melirik dingin, "kau tidak bisa memutuskan semua yang kau inginkan." ucap nya datar.

Bara kembali ingin membantah, namun  Tecna tidak membiarkan nya bicara sepatah kata pun.

"Kau tidak setuju dengan pertunangan ini, kau berselingkuh, menolak Gissel dengan keras dan juga bersikap kasar pada nya."

"Sekarang saat pertunangan nya di batalkan seperti yang kau inginkan sejak awal, kau dengan keras membantah kalau pertunangan ini tidak boleh batal, karena kau tidak ingin."

"Kau pikir kau siapa?" lanjut Tecna dengan dingin.

Dia menatap Bara dengan tajam melirik nya dari atas dan bawah, seakan akan menilai apakah orang di depan nya pantas untuk semua waktu berharga nya.

Bara ditikam oleh kata kata Tecna, dia tidak bisa mengeluarkan ucapan nya.

Mendengar perkataan Tecna membuat Ayu kembali sedih, benar kata suami nya. Seperti nya dia terlalu memanjakan Bara hingga dia berani melakukan hal seperti ini.

"Kamu tidak bisa memutuskan pertunangan ini sembarangan, Tecna. Perjodohan ini sudah di lakukan sejak lama." kini Adam yang membuka suara nya mencoba berargumen dengan Tecna.

Kini padangan Tecna sepenuhnya kepada Adam. "Oh? Tidak bisa?" ucap nya remeh.

Adam sedikit ragu melihat tingkah Tecna yang seperti itu, "Ya, perjodohan ini di lakukan oleh kedua belah pihak keluarga dengan sepenuh hati. Bahkan tetua Wijaya menyetujui nya." lanjut Adam keras kepala.

Wajah Tecna mendingin mendengar itu, "lalu bagaimana dengan orang yang bersangkutan? Apa mereka juga menerima dengan sepenuh hati atas keegoisan orang tua mereka?!" balas nya sengit.

Adam tergagap namun dia bersih keras, "Mereka menerima nya, Gissel juga dengan senang hati menerima nya." ucap nya membantah.

Tecna mendengus sinis, "Ya, menerima nya. Aku tidak tahu kasus menerima dengan senang hati bagi mu itu seperti pemberontakan yang Bara lakukan. Menolak Gissel, menjauhi nya, mempermalukan nya, bersikap kasar dan juga berselingkuh secara terang terangan." ucap nya sinis.

"Itu konsep menerima dengan lapang dada? Tuan Adam?" lanjut Tecna bertanya menaikan alisnya menantang.

Adam terdiam dengan balasan Tecna, dia tidak bisa membantah perkataan Tecna.

Transmigrasi Ke Dalam Novel  Where stories live. Discover now