Munafik

12.1K 676 6
                                    

Ivana terkejut mendengar ucapan Tecna,
"Kenapa kamu larang, Na?"

Tecna mendecih sinis, "Dia itu munafik, ga pantes deket deket Bang Erick." balas nya datar.

Adam yang dari tadi sibuk dengan tab nya kini melihat ke arah Tecna, "Apa alasan kamu ngomong yang tidak baik tentang Amira, Tecna?" tanya Adam.

"Masa kalian ga tau sih? Dia tuh deketin abang sama temen temen nya karena ada mau nya aja" balas Tecna, sebelum ada yang kembali berbicara dia kembali berujar.

"Jangan nilai dia dari sampul nya doang, dia memang nampak polos dan baik. Tapi sebenarnya munafik dan bermuka dua."

Ivana seperti nampak tidak terima dengan ucapan Tecna, "kok kamu ngomong gitu sih,Na."

"Asal mama tau aja, dia itu kemarin udah buat hal jahat buat Gissel." Tecna memutar mata malas.

Adam dan Ivana tidak percaya dengan ucapan Tecna, tidak mungkin gadis yang terlihat baik baik bagi mereka bisa berbuat jahat. Apalagi pada Gissel yang mereka tau sendiri adalah biang masalah.

Tecna dengan dingin kembali membuka suara, ketika melihat orang tua nya tidak percaya.

"Dia ngejebak Gissel. Dia bilang kalo dia di bully, bang Erick yang terang terangan percaya nuduh Gissel karena mereka yakin kalo Gissel yang udah bully Amira." Katanya melirik Erick.

"Padahal kejadian aslinya dia sendiri yang nampar wajahnya di gudang belakang terus pura pura pingsan agar di tolong Bara dkk." Lanjut nya acuh.

Ivana menggeleng tidak percaya, "Ga mungkin Amira begitu." Bantah nya.

Gissel kesal dengan mama nya yang tidak percaya, apa Amira terlalu baik sampai sampai sangat mama membelanya sedemikian rupa.

Tecna menggeram kesal, dia membuka ponsel dan menunjukkan video yang ia rekam di gudang kemarin kepada papa mama nya.

"Ini lihat sendiri kalau ga percaya."

Adam dan Ivana segera melihat video yang ditujukan Tecna, dapat mereka lihat kelakuan Amira yang menampar diri nya sendiri, mengacak rambut, dan terakhir merebahkan diri nya seakan akan  pingsan.

Tentu mereka terkejut tak percaya, orang yang mereka kira polos, lembut dan baik melakukan hal yang menjijikkan seperti itu.

Jika karena bukan video ini mereka akan mengira Gissel benar benar membully Amira, melihat kondisi yang cukup mengenaskan dengan akting tergeletak tak berdaya di lantai gudang.

"Sudah lihat kan?" Kata Tecna kembali mengambil ponsel nya.

"Seharusnya papa sama mama itu tau dong sifat asli dia kayak gimana, karena kalian lebih berpengalaman menilai orang mengingat kalian sudah sering berbisnis."

"Tidak sekali dua kali kalian pasti menemukan orang orang yang munafik,bermuka dua dan penjilat demi kepentingan mereka sendiri." Ucap nya datar yang hanya melihat kedua orang tua nya diam.

Adam dan Ivana tak bisa membantah apa yang di ucapkan Tecna, karena memang benar mereka sudah sering melihat orang orang menjijikkan seperti itu saat mereka sudah masuk dunia pembisnis.

"Dan Amira tidak ada beda nya dengan orang orang seperti itu," dia melirik Gissel yang menundukkan kepalanya, "dengan bodoh nya kalian lebih percaya dengan orang menjijikkan seperti itu di banding kan anak kandung kalian sendiri." Lanjut nya kejam.

Mereka tertohok mendengar perkataan Tecna termasuk Erick sendiri yang sudah melihat sendiri drama yang dimainkan Amira, mengingat bagaimana dia menangis seakan akan menjadi korban bully. Padahal dia sendiri yang sudah melakukan nya membuat Erick merasa mual tiba tiba.

Transmigrasi Ke Dalam Novel  Where stories live. Discover now