Takdir Berjalan

9.1K 483 1
                                    

Diary, ini aku.

Saat itu, saat pertama kali bertemu dengan nya.

Aku merasa dia adalah contoh dari sosok yang sempurna.

Dia dapat bermain basket, dia bisa bermain musik, dia juga ahli bela diri.

Juga nilai akademis nya sangat sempurna.

Apapun dari nya, semua nya sangat sempurna.

Karena hal itu, aku merasa kamu sangat jauh. Aku hanya dapat melihat nya dari balik bayang bayang gelap.

Dunia kami berbeda, dia di atas sedangkan aku di bawah.

Banyak yang menaruh hati pada nya, dan mereka semua adalah orang orang seperti dirinya.

Yang memiliki segala nya. Terlahir dari sendok perak di mulut mereka.

Berbeda dengan ku, hanya untuk makan saja terasa sulit.

Karena itu, karena itu aku tidak berani mencintai nya secara terbuka. Aku malu.

Aku tidak layak bersama nya.

Namun ternyata takdir berkata lain.

Kami berdua di pertemukan,

Aku tidak menyangka aku dapat berbicara dengan normal dengan nya, aku tidak menyangka kami bisa sedekat ini.

Ini seperti mimpi bagi ku.

Bahkan aku tidak menyangka dia menyatakan perasaan nya pada ku.

Saat itu, saat pertama kali nya aku benar benar merasa bahagia.

Hingga aku lupa, dunia kami tetap berbeda.

~Alanna

Arthur menatap buku di tangan nya dengan dingin.

"Andai saja waktu itu, kau tidak bertemu dengan nya." Ucap ny datar.

Arthur meremas buku itu, "Aku," ucap nya mengangkat kepala, menatap pada foto seorang wanita cantik bergaun putih yang sedang tersenyum manis.

"Aku tidak akan pernah memaafkan nya."

...

Amira menatap tajam foto seorang gadis yang tertempel di cermin nya.

"Ternyata aku terlalu meremehkan mu." Ucap nya dingin.

"Seharusnya dari awal aku menyingkirkan mu."

Gadis itu berjalan mondar mandir di depan cermin. Dia menggigit kuku jari nya dengan gemetar.

Mata nya menatap gelisah, "kenapa semua nya tidak berjalan sesuai di mimpi ku?" Tanya nya bingung.

Dari dulu dia selalu merasa takdir yang di miliki nya begitu sial.

Dia terlahir tanpa orang tua.

Saat ibu panti menemukan nya di depan pintu, tidak ada petunjuk apa pun tentang diri nya selain kertas berisikan nama nya.

Dia di buang sejak lahir, beberapa orang mengatainya anak dari hasil di luar nikah.

Amira di jauhi seakan akan dia virus yang menyebar, tidak ada yang ingin berteman dengan nya.

Bahkan juga tidak ada orang yang ingin mengadopsi nya, dia tidak pernah memiliki hal yang baik dalam hidup nya.

Dia hidup dalam kesepian,

Hingga saat itu. Dia tidak sengaja melihat seorang anak perempuan yang sedang menangis karena kehilangan boneka kesayangan nya.

Dia hanya berumur 6 tahun saat itu, tapi karena keras nya hidup yang ia jalani. Dia sudah mengerti bagaimana dunia seharusnya berjalan.

Transmigrasi Ke Dalam Novel  Where stories live. Discover now