Lawan Ivana

6.8K 419 9
                                    

Sybill Harold berdiri di depan Ivana dengan wajah angkuh nya, seluruh tubuh nya memancarkan aura kesombongan dan arogan yang tidak main-main.

Di belakang Sybill, terdapat dua pelayan perempuan yang selalu mengikuti nya ke mana mana serta membawa semua barang belanjaan Sybill.

Sybill menatap remeh pada Ivana yang hanya membalas dengan tatapan datar nya.

Toko pakaian ini termasuk toko privasi yang tinggi, karena itu tidak banyak pengunjung yang hadir di sana selain orang orang dari kalangan atas.

Dan juga mereka lebih memilih sibuk dengan urusan masing-masing dari pada menonton orang yang mencari masalah. Mereka juga tidak ingin terlibat.

"Nyonya Ivana, apa kabar?" tanya Sybill dengan senyum palsu nya.

"Ah tentu saja tidak terlalu baik pasti nya, bukan?" ucap Sybill memiringkan kepala nya.

Ivana tidak bereaksi dengan tingkah tidak sopan itu, dia masih memasang wajah datar nya. Ingin melihat sampai di mana kemampuan monyet ini memprovokasi nya.

Sybill melihat Ivana dari atas dan ke bawah seakan-akan menilai, "Aku sungguh terkejut melihat mu di sini, Ivana. Bagaimana bisa kau membeli pakaian di sini sedangkan kau sendiri memiliki butik." ucap wanita itu tersenyum,

Tidak lama Sybill meletakkan tangan nya di depan mulut seakan akan dia terkejut. Dengan ekspresi terkejut dan sedih yang di buat dia menatap Ivana.

"Jangan bilang butik mu, Tutup?" ucap Sybill, dia memainkan acting yang cukup baik untuk membuat orang kesal.

Untung saja Ivana tidak mengambil nya,

"Aku tidak tahu apa maksud perkataan mu itu, Nyonya Harold?" kata Ivana dengan tenang. Dia tidak mudah di provokasi.

Sybill menatap Ivana sebentar dan kemudian terkekeh main main. Dia melambaikan tangan nya acuh.

"Jangan marah, Ivana. Aku hanya berkata aku tidak tahu kenapa kau bisa membeli pakaian di sini. Padahal kau memiliki butik, tidak mungkin butik mu yang kata banyak orang. Ekhem...terkenal..." ucap nya mengacungkan dua jari di udara, "itu bangkrut kan?" lanjut nya sedikit bercanda.

Ivana menipiskan bibir nya, dia mulai kesal karena tingkah tak tahu malu orang di depan nya ini.

"Kenapa aku mengatakan itu, karena anak mu, siapa nama nya...em..Hah! Gissel." ucap Sybill seakan akan dia menemukan ingatkan yang pernah hilang.

"Putri mu Gissel, bukan kah dia telah memutuskan pertunangan nya dengan anak utama dari keluarga Wijaya? Kau tahu, itu sungguh hal yang memalukan."

"Itu akan di anggap sebagai aib bagi kita keluarga besar, aku tidak yakin di masa depan ada pemuda dari keluarga besar mau dengan putri mu. Mengingat wajah hitam nya, yang memutuskan ikatan sakral terutama dari keluarga seterkenal Wijaya." ucap Sybill berpura-pura serius namun dia menyebut kan hal yang tidak seharusnya disebut oleh orang yang beretika.

Dari kejauhan Tecna mendengar semua percakapan itu dari awal, wajah nya mendingin. Dia mengambil ponsel nya dan menelepon seseorang.

"Jos?"

"Saya dia sini, Nona." jawab orang di seberang.

"Cari tahu data hidup tentang Sybill Harold selengkapnya. Aku akan memberimu waktu 7 menit, kau harus bisa menemukan nya."

"Tenang saja, Nona. Saya akan mengirimkan semua data nya dalam waktu 5 menit." jawab Jos, sejak Tecna menyebutkan nama itu tangan nya sudah bergerak duluan.

"Terimakasih."

Tecna memutuskan sambungan nya, dia melirik Gissel yang masih fokus pada pertarungan Mama nya dengan seekor monyet yang lepas kandang.

Transmigrasi Ke Dalam Novel  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang