Bab 2.cowok aneh!

278 219 31
                                    

"gak jadi. " ucap Danu, lalu Dia berlari dengan cepat.

Rara, Dina dan Sasya menatap satu sama lain selama beberapa detik, kemudian melanjutkan makan yang sebelumnya terhenti. Mereka sangat fokus menghabiskan makanan sampai tidak menyadari ada seseorang yang menatap mereka dari kejauhan.

Setelah selesai makan, mereka beranjak pergi dari kantin dan menuju taman yang berada di belakang sekolah, Rara berusaha tetap santai seolah-olah dia tidak menyadari ada yang mengikutinya.

Sesampainya di taman, mereka duduk di salah satu kursi yang ada di sana sambil menikmati pemandangan, Rara melihat ke sekeliling sambil mencari keberadaan seseorang yang mengikutinya, dan di balik tembok sepertinya ada seseorang yang bersembunyi di sana.

Dina berdiri dari duduknya. "Yaudah kita ke kelas aja yuk. "

"Kalian duluan aja, nanti gue nyusul. " sahut Rara.

"Emangnya mau ngapain? " Tanya Sasya.

"Udah gak usah khawatir, nanti gue nyusul dalam 5 menit, oke? " Rara berkata mencoba menyakinkan.

Dina dan Sasya mengangguk, lalu pergi dari taman. Rara berdiri dan berjalan dengan perlahan ke arah tembok. Di sana, tampak ada seorang laki-laki bersandar di dinding tembok.

"Lo siapa? "

"Jadi gue ketahuan nih? " laki laki tersebut merespon dengan santai Sambil melemparkan rokok yang habis dihisapnya ke tempat sampah kemudian mendekat.
"Btw gue jalan pakai kaki. "

Raut wajah Rara langsung berubah menjadi marah. "Ohh, jadi lo cowok yang nabrak gue itu kan? "

"Gue gak mau minta maaf, " ucap laki laki tersebut dengan seringai di bibirnya.

"Gue gak butuh permintaan maaf lo! " sahut Rara dengan tidak peduli, Rara berbalik hendak pergi. Namun Laki laki tersebut langsung menarik lengan Rara dan menahannya. "gue Riko putra, salam kenal. Rara, "

"LEPASIN TANGAN GUE! " Bentak Rara.
Riko dengan cepat melepaskan tangannya dan mengamati Rara yang berjalan pergi dengan langkah yang cepat. "Menarik. " Riko memandang nya sambil menyunggingkan senyum.

Rara masuk ke dalam kelas sambil menggerutu dan duduk di kursinya. suasana kelas agak ribut karena banyak siswa yang bersenda gurau. Dina dan Sasya menatap Rara dengan heran.

"Lo kenapa? " tanya Dina.

"Iya kok tiba tiba kek gak mood gitu," timpal Sasya.

"Gue kesel, habis ketemu cowok aneh di taman. " jawab Rara dengan nada marah, dia memandang Dina dan Sasha.

"Jadi tadi lo gak mau ikut ke kelas karena tu cowok? " tanya Dina.

"Iya, asal lo tau ya, dia itu ngikutin kita dari kantin sampai ke taman belakang sekolah, kek penguntit tau gak, pas kalian pergi gue datengin tuh cowok, dia sembunyi di belakang tembok gitu, ternyata itu cowok yang nabrak gue waktu gue mau ke toilet, sumpah tu orang ngeselin," Rara menjelaskan dengan panjang lebar.

"Kok lo gak bilang sama kita? " ucap Sasya dengan nada khawatir.

Dina menatap Rara dengan rasa khawatir dan sedikit marah."Iya, ihh parah lo! kalau lo kenapa kenapa gimana coba? "

Rara tertegun mendengar apa yang dikatakan Dina, karena hal itu benar, bagaimana jika Rara di apa apakan oleh laki laki tersebut? Rara sendiri yang akan menanggung akibatnya, Rara menunduk dengan perasaan bersalah. "Maafin gue yah"

Dina menghela nafas dan merangkul bahu Rara sembari mengelus bahunya pelan. "Iya gpp, lain kali jangan gitu lagi. "

♛┈⛧┈┈•༶༶•┈┈⛧┈♛

Seindah Cahaya Bulan  [ Hiatus ]Where stories live. Discover now