Bab 15.Rumor yang tersebar

93 91 11
                                    

Halo readers ❤wajib vote!
Author sedang tidak baik baik saja( ⚈̥̥̥̥̥́⌢⚈̥̥̥̥̥̀)

Jadi kalau ada ke typoan dan kegajean mohon arab maklum🌹🥰✨

Selamat membaca📖

          "Masa sih Rara gitu? "

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Masa sih Rara gitu? "

"Iya, orang Sasya sendiri yang bilang dan Dina juga ngeiyain. "

"Parah banget tuh Rara. "

"Jauhin aja ges, takutnya kita juga di gituin."

"Emang gak pantes punya temen tu orang. "

Semua orang di sekolah heboh tentang kabar yang menyatakan Rara menampar sahabatnya sendiri, semua orang mencemooh dan menyalahkannya. Berita tentang Rara yang menampar Dina itu di lebih lebihkan oleh Sasya dan disebarkan nya ke penjuru sekolah, semua orang percaya 100% akan cerita yang di lebih lebihkan itu tanpa tau kejadian yang sebenarnya.

Rara tidak peduli, selagi dia tidak meminta uang kepada mereka, apa gunanya menjelaskan hal yang sebenarnya, Rara dituduh suka memaki Dina dan memaksa Dina melakukan hal hal yang tidak senonoh. Rara merasa jijik dengan hal yang di lebih- lebihkan itu, untuk apa mereka mengajak satu sekolah untuk menjauhinya.

Pengecut, itu yang ada di pikiran Rara, jika ingin memusuhi nya silahkan, namun mengajak semua orang di sekolah agar memusuhi dirinya juga itu hanya dilakukan oleh pengecut seperti Dina dan Sasya. Mereka berdua sangat senang pastinya karena rencana mereka membuat Rara dikucilkan berhasil. Hanya 3 orang yang tidak percaya dengan berita itu, siapa lagi kalau bukan Raka, Riko dan sepupunya Danu, Danu sempat mendatangi Dina dan Sasya, lalu membentak mereka, namun kedua orang itu justru bersikap menyedihkan seperti menyatakan bahwa mereka benar tentang berita yang dilebihkan itu.

Riko dan Raka membentak semua yang menghina Rara secara terang terangan, mereka berdua jadi ikut dimusuhi gara gara membela Rara dan ada satu berita lagi muncul setelahnya yaitu berita tentang Rara yang menggunakan pelet untuk memikat 2 lelaki the most wanted sekolah. Ini berita yang sangat bodoh bagi Rara, sangat kuno dan tidak logis baginya. Menurut Rara harusnya mereka menggantinya dengan "Rara yang memikat 2 lelaki the most wanted karena kecantikan nya".

Di tengah keramaian kantin, beberapa perempuan menyindir nyindir Rara, Rara tidak melirik mereka sama sekali, Rara justru merasa senang dirinya bisa mengabaikan hal tersebut.

"Yo, sepupu gue lagi ngapain nih? " Danu duduk di sebelah Rara sambil merangkul bahunya. Semua orang di kantin langsung memperhatikan mereka berdua, mengira Danu dan Rara sedang berpacaran, tidak ada yang tau bahwa mereka berdua adalah sepupu.

"Kan kita sepakat biar gak saling kenal di sekolah. " ungkap Rara.

"Gue gak bisa biarin sepupu gue yang sok pintar ini sendirian disini. " sahut Danu.

"B aja kali, pergi lo! "

"Yee, mulai deh sifat iblisnya keluar. "

"Lo yang iblis! "

"Lo lebih iblis! "

"Lo yang lebih iblis daripada iblis! "

"Gaje lo, dasar sok pintar, sini lawan gue! " kata Danu dengan sengaja memancing emosi Rara.

Entah sejak kapan Raka sudah berada di belakang Danu dengan tersenyum menahan amarah, ia tidak bisa marah karena mengingat janjinya yang akan mencoba menahan diri agar lebih sabar.

Raka tersenyum lebar sambil memegang bahu Danu, ia mencengkram baju Danu dengan kencang membuat Danu meringis kesakitan. "Ampun Raka, gue gak godain cewe lo kok, beneran, gue ama dia sebenarnya sepupu an. "

Sontak saja Raka melepaskan cengkraman nya dari bahu Danu. "beneran Ra? " tanyanya kepada Rara.

"Iya, emangnya knp? "

Raka menyuruh Danu duduk di bangku yang ada di depan Rara dan ia menurutinya,lalu Raka duduk di samping Rara. "Gak kok Ra, nanya aja, lo udah makan Ra? "

Rara yang sedang menyuap sesendok nasi goreng ke mulutnya merasa sangat kesal.
"Lo buta? Lo kira gue lagi ngapain? "

"Maaf Ra, Gue gak ada topik lain? "

Rara memutar bola matanya dengan malas.
" btw ra, emm.....gak jadi deh. "

"mending lo pergi daripada basa basi gak jelas disini! " usir Rara.

"Danu pergi lo! " Ucap Raka yang malah mengusir Danu.

Danu menaikkan sebelah alisnya. "Lah kok gue? lo yang disuruh pergi bangsat! Bukan gue! "

Rara menghela nafas dengan kasar.
"Bacot, lo berdua pergi sana! "

Raka merasa sangat senang bisa duduk berdampingan dengan Rara, dia merasa Rara sebenarnya mengusir Danu bukan dirinya.
"Danu emang gitu yah ra, diusir juga gak mau pergi. "

"Terserah. "

"Raka sialan! " umpat Danu sambil bergumam pelan.

"Danu, kok lo gak bilang kalau sepupuan sama Rara? "

"Lo gak nanya, jadi gak gue kasih tau. "

"sekarang gue tau darimana lo dapat nomor Rara, ternyata sepupu lo, thanks untuk itu my friend. "

Rara menatap tajam Danu. "Jadi lo ya, yang ngirim nomor gue sembarangan. "
Rara tersenyum dengan mata yang melotot membuat Danu bergidik ngeri takut dijambak oleh Rara.

Danu jadi panik seketika. "Anu...aduh gue lupa ada kesibukan yang harus gue urus, bye. " kemudian Danu berlari dengan laju.

"Raka! jangan deket deket gue! " Rara memarahinya karena Raka terus mendekat sampai tidak ada jarak sama sekali di antara mereka.

"Gak mau. " sahut Raka, ia sengaja membuat Rara semakin jengkel kepadanya.

Byurr!!
Tanpa diduga seember air di jatuh oleh seseorang tepat di atas kepalanya, membuat Rara basah kuyup dan bajunya pun menjadi tembus pandang, dirinya menjadi pusat perhatian seketika, tanpa babibu Raka menampar orang tersebut yang merupakan seorang perempuan.

Perempuan itu terjatuh dan menangis, Rara menepuk baju Raka dengan bangga. "Good job."

Pipi Raka menjadi merah merona.
"Em... Makasih Ra. "

Tentu saja semua orang jadi heboh melihat kejadian itu, terlebih lagi Raka yang menampar seorang perempuan. Sudut pandang mereka terhadap Raka langsung berubah drastis yang dulunya suka menjadi benci.

Masalah tersebut mereka laporkan ke kepala sekolah dan Raka diberhentikan menjadi ketua osis dan tidak bisa menjadi anggota sama sekali karena anak perempuan yang ia tampar adalah anak dari kepala sekolah, dia hampir diberhentikan dari sekolah namun Danu bersikeras membela nya jadi kepala sekolah memutuskan untuk hanya mencabut jabatan sebagai osis. sekarang dia bukan lagi ketua maupun anggota tapi Raka senang dia bisa memiliki lebih banyak waktu untuk bertemu Rara bukan dengan Rapat rapat tidak penting itu.

Seindah Cahaya Bulan  [ Hiatus ]Where stories live. Discover now