Bab 11.Di jauhi

121 101 6
                                    

"Sumpah, kemarin itu seru banget Sya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sumpah, kemarin itu seru banget Sya. "

"Iya, nanti main kesana lagi yah. "

Dina dan Sasya terlihat asyik mengobrol sehingga tanpa sadar mereka mengabaikan Rara. " kalian kemarin kemana? " Tanya Rara.

"Ke festival seni gitu, di sana kami ngewarnain bunga asli loh, seru banget pokoknya. " Sasya menceritakannya dengan bersemangat.

"Lo sih sibuk, jadi kami cuma berdua deh. " lanjutnya.

Rara menaikkan sebelah alisnya. "Kata siapa gue sibuk? "

"Kata Dina. Din, kata lo Rara sibuk kan? " Sasya bertanya kepada Dina.

"Ya...gue kira dia sibuk, ternyata enggak. " tutur Dina dengan santai.

"Hah? Maafin gue ya Ra, harusnya gue chat lo, gue kira Dina udah nanya ke lo sibuk apa enggaknya, salah gue, maaf ya ra. " tutur kata Sasya mengisyaratkan Rasa bersalah.

"Apaan sih Sya, santai aja kali, Rara biasa aja tuh. " celetuk Dina.

Rara tersenyum kikuk. "Iya, gpp kok Sya, bukan salah lo. "

Suasana kelas seperti biasa selalu ricuh tanpa ada ketenangan sedikitpun kecuali saat jam pelajaran dimulai. Beberapa murid laki laki bernyanyi sembari memegang sapu menjadikan nya sebuah gitar, mereka bernyanyi layaknya orang yang sedang mengamen. Tidak lupa dengan murid perempuan yang bergosip sambil tertawa dengan suara melengking, membuat telinga yang mendengarnya bisa jadi tuli seketika.

Bel masuk telah berbunyi, pelajaran pun dimulai dengan suasana yang tenang tanpa ada suara suara yang mengganggu. Rara tidak mendengarkan penjelasan guru sama sekali, dia justru melamun sambil menatap guru tersebut.

"Rara, maju ke depan! " suruh guru tersebut.

Lamunan Rara langsung membuyar, ia pun maju ke depan papan tulis dan berdiri di sana. " kamu jawab semua soal ini dan jelaskan bagaimana cara mengerjakannya! " perintah guru tersebut.

Rara menjawab soal yang ada di papan tulis dan mulai menjelaskan bagaimana cara mengerjakan soal itu dengan cara yang ringkas tanpa berbelit-belit, guru dan semua murid terkagum-kagum melihatnya. Setelah selesai menjelaskan, guru dan semua murid di kelas bertepuk tangan untuknya.

"bagus Rara, tapi jangan ngelamun lagi ya, walau sudah pintar tetap perhatikan lah guru saat menjelaskan sesuatu, ini bukan cuma untuk Rara ya! Tapi untuk semua murid di kelas ini!, paham semuanya? " pesan guru tersebut.

"Iya bu. " jawab semua murid.

"Yasudah, Rara kembali ke tempat duduk kamu! "

Rara berjalan kembali ke tempat duduknya. Sasya menatap Rara dengan berbinar binar, Rara melontarkan senyum kepadanya. Rara melirik ke arah dina yang sedikit berbeda dari biasanya, dia terlihat mulai cuek dan jarang menatap Rara walau hanya sekedar bertukar pandangan. Dina bahkan tidak melirik sama sekali ke arah Rara.

Seindah Cahaya Bulan  [ Hiatus ]Where stories live. Discover now