Bab 21.Jalan pake mata? atau pake kaki?

87 63 28
                                    

🌞Hai semuanya˙˚ʚ('◡')ɞ˚˙
Seperti biasa vote dulu sebelum membaca 📖
Yang belum follow juga harus follow dulu oke? 👌

Pagi hari yang cukup damai membuat Rara bangun dengan lumayan bersemangat walau beberapa masalah terus mendatanginya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi hari yang cukup damai membuat Rara bangun dengan lumayan bersemangat walau beberapa masalah terus mendatanginya. Rara menghadapi nya dengan tenang dan sikap yang santai tanpa panik atau terlalu memikirkan hal tersebut.

Danu dan Raka datang menjemput Rara pagi ini, padahal Rara menggunakan sepeda motor sendiri untuk apa mereka begitu? Sangat merepotkan.

"Gue bilang gue bisa sendiri! "

Raka melontar senyuman. "Lo memang bisa sendiri ra, tapi sekarang harus sama kita berdua, Oke? "

Danu mengedipkan sebelah matanya. "Sepupu yang cantik harus nurut yah. "

"Najis banget. " balas Rara merasa jijik dengan kedipan Danu.

Rara menaiki motornya dan melajukannya dengan kecepatan 80, Raka dan Danu terdiam sebentar kemudian melajukan sepeda motornya dengan kecepatan yang sama.

Tidak terasa mereka sudah sampai di parkiran sekolah. Setelah memarkirkan kendaraannya, Rara, Raka dan Danu berjalan beriringan menuju kelas masing masing. Danu dan Raka kebetulan satu kelas jadi mereka pergi ke kelas bersama.

Di dalam kelas, tiada hari tanpa kehebohan murid perempuan yang bergosip. Mereka sangat heboh dengan informasi yang Rara tidak ketahui.

Salah satu dari mereka berkata. "Eh tau gak? Tadi malam katanya Dina sama Sasya di teror di rumahnya. "

"Hah? Yang bener? Terus Dina sama Sasya mana? Kok gak sekolah? "tanya dari temannya.

"Mereka ketakutan makanya gak sekolah. " sela dari temannya yang lain.

"Ngeri banget yah. " timpal yang lainnya bergidik ngeri.

"Jangan jangan Rara lagi yang nerror. " tuduh salah satu murid laki laki.

Rara mengernyitkan dahinya. "Ternyata cowok juga suka gosip kek cewek. " lalu Rara tertawa pelan.

Laki-laki tersebut merasa malu dan pergi keluar kelas dengan kesal. Mengherankan sekali lelaki ini, masa bergosip seperti wanita. Rara tidak tersinggung dengan tuduhan itu hanya sedikit heran. Besok hari ujian kelulusan nya, jadi Rara giat belajar setiap saat, bahkan di saat makan pun sambil membaca buku.

Di jam istirahat Rara tidak pergi ke kantin dikarenakan tidak lapar. Rara belajar di perpustakaan, di mejanya berhamburan buku-buku pelajaran yang telah ia pelajari sedari tadi.

Entah mengapa Riko tidak mengganggunya kali ini. Rara merasa tenang tanpa ada sosok yang mengganggunya terus menerus. Rara sangat konsentrasi belajar sampai tidak menyadari jam istirahat telah habis.

Penjaga perpustakaan mendatanginya. "Jam istirahat sudah habis loh nak, kamu gak mau ke kelas. " setelah memberitahukan itu, penjaga perpustakaan kembali ke tempat duduknya.

Seindah Cahaya Bulan  [ Hiatus ]Where stories live. Discover now