Bab 6.cemburu

192 154 20
                                    

"Ra, lo ngelamun? " tanya Dina

Rara menggelengkan kepalanya. "Lo kenal Riko Putra Gak? "

Dina langsung ternganga mendengar Rara menyebutkan nama tersebut . "Dia cowok terganteng kedua setelah Raka Maheswa. "

"B aja tuh, keknya nakal, ngerokok juga. "

"Anjir mana ada b aja woy, ya dia memang ngerokok dan agak bandel gitu, sering masuk ruang BK dia. "

"Kenapa? "

"Gara-gara ngerokok, kan bocah SMP masa ngerokok. "

Rara mengangguk paham. "Btw Sasya mana? Kok gak sekolah? "

"Ada acara keluarga katanya. "

Tiba tiba ada seorang laki laki masuk ke kelas dan menghampiri Raka. Rara hanya menatapnya dengan datar dan menaikkan sebelah alisnya. Sedangkan Dina menatap Raka dengan terpesona tanpa berkedip.

"Ra, bisa ikut gue keluar bentar? ada hal penting yang mau gue omongin sama lo. " Raka berkata dengan penuh harap.

Tanpa menjawab perkataan Raka, Rara langsung keluar dari kelas, diiringi Raka di Belakangnya. "Jadi? " Rara berkata dengan ekspresi datarnya.

"Yang masalah kemarin, di depan gerbang sekolah. "

"Maksud lo Riko? "

Raka mengangguk dengan tatapan khawatir. "Dia gak ngapa ngapain lo kan? Soalnya gue liat lo kayak risih gitu. "

"apa urusannya sama lo? "

Raka berdecak. "Jawab aja pertanyaan gue!"

"Gak ada apa apa, gue cuma risih karena tuh cowok deket deket dan sengaja mengarahkan asap rokoknya ke muka gue, puas lo? " Raka berkata sambil menahan kesal di wajahnya, kemudian Rara langsung berbalik dan masuk ke kelasnya.
Raka sedikit merasa lega dan juga marah di saat bersamaan karena Riko yang berani dekat dekat dengan Rara.

"Ra, apa yang lo omongin sama Raka? Dia nembak lo? Atau, dia mau ngelamar lo? " Dina bertanya dengan heboh.

Rara memutar bola matanya dengan malas. "gak, cuma omongan yang gak penting. "

Ekspresi Dina langsung berubah menjadi cemberut. "Gak asik lo. "

Beberapa perempuan di kelas menatap sinis ke arah Rara. "Aduh,ada penggoda nih di kelas kita." salah satu dari mereka menyindir Rara.

"Iya nih, keknya kegatelan banget. " sahut dari yang lainnya.

"Keknya Pake pelet deh. "

Dina langsung menggebrak meja dengan keras, Rara langsung menatap Dina sambil menggelengkan kepalanya mengisyaratkan untuk tidak menanggapi mereka.

Rara menatap mereka dengan tajam. "Iri itu disimpan jangan ditunjukin, nampak banget gak mampunya. "

Dina tertawa dengan puas. "Dasar monyet. "

Mereka merasa malu dan menatap sinis ke arah Rara dan Dina, Dina terus menertawakan mereka dengan puas sambil mengejek mereka dengan berkata "iri kok di tunjukin, nampak banget gak mampunya."

»»--⍟--««»»--⍟--««

Bel istirahat berbunyi, semua murid keluar dari kelas mereka masing-masing. Rara dan Dina juga akhirnya keluar lalu masuk ke kantin. Mereka memesan makanan kemudian mereka membawa nampan yang berisi makanan ke meja makan yang ada di sana dan duduk dengan cepat.
Di meja makan, Rara dan Dina berbicara santai sambil menikmati makanan mereka. Rara mulai berbicara tentang soal sekolah yang dianggapnya sangat berat. Dia juga menceritakan masalah yang terjadi kemarin. Dina pun mendengarkan dengan penuh perhatian dan berbicara dengan Rara tentang hal yang di alami sepulang sekolah kemarin sambil menikmati makanan mereka.

Seindah Cahaya Bulan  [ Hiatus ]Where stories live. Discover now