Bab 23. cowok sinting

23 20 4
                                    

Hai readers 👋

Maaf agak telat update soalnya ada kesibukan mendadak😣😖

Happy reading smuanya (◍•ᴗ•◍)
Jangan lupa vote! Dan tinggalkan jejakmu dengan cara komen🥰

Happy reading smuanya (◍•ᴗ•◍)Jangan lupa vote! Dan tinggalkan jejakmu dengan cara komen🥰

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


“Jadi mau makan apa sayang? “

Rara mengernyit. “Sayang? Najis! “

Riko sudah terbiasa dengan sikap Rara dan menganggap kata-kata itu adalah hal yang biasa saja baginya, tidak menyinggung sama sekali..

“Steak? “ tanya Riko.

“Terserah.” jawab Rara dengan kondisi moodnya yang baru saja memburuk.

“Oke.” Riko memanggil pelayan dan menyebutkan pesanannya. Pelayan itu mencatatnya lalu pergi.
Rara menatap Mata Riko dengan datar.

“Ra! “panggil Riko.

“Apaan? “

“Jadi pacar gue! “

Rara terkejut mendengar kata yang diucapkan oleh Riko, sehingga tanpa sengaja membuka mulutnya dengan lebar. “HAHH? LO GILA YA? IDIH! GAK!” tolak Rara.

“Harus! “ tegas Riko.

Disaat yang tidak tepat pelayan datang membawa pesanan mereka dan meletakkannya di atas meja dengan hati-hati.

“Selamat menikmati hidangan kami. “ kata pelayan tersebut, kemudian ia pergi.

“Cepat makan! Kalau gak enak biar gue pesenin menu yang lain. “ ucap Riko.

“Bentar, gue cobain dulu. “ Rara seketika melupakan kejadian tadi. Rara memotong daging itu menggunakan pisau yang telah disediakan lalu menyuap potongan kecil daging itu ke dalam mulutnya menggunakan garpu yang ia pegang dengan tangan kanannya.

Riko menatap Rara dengan serius, meneliti apakah steaknya terasa enak atau tidak. Rara mengunyah potongan daging itu dengan pelan, Pupil matanya sedikit membesar karena terkejut dengan rasa steak yang sangat enak dan lembut sekali dengan bumbu yang sangat berasa, terasa nikmat di lidah.

“Suka? “ tanya Riko sambil memakan steak yang sama seperti yang Rara makan.

Rara memakannya dengan lahap sambil menggoyangkan kepalanya dengan riang. “banget! “

Riko menepuk pelan kepala Rara karena merasa gemas, Rara yang sangat menikmati makanannya tidak menyadari apa yang dilakukan Riko kepadanya.

“Jadi pacar gue yah, nanti gue traktir makanan yang lebih enak daripada ini. “

Rara berhenti makan sejenak dan menatap Riko dengan bingung, sebenarnya Rara tidak mendengar apa yang Riko katakan, tapi dirinya malas bertanya.

“cukup jawab iya! atau enggak! “

Seindah Cahaya Bulan  [ Hiatus ]Where stories live. Discover now