Bab 13.Hadiah

100 91 13
                                    

Hai readers🤗Vote dulu baru baca🌹Love you dari author buat kalian ✨😉Happy Reading🤩😍

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Hai readers🤗
Vote dulu baru baca🌹
Love you dari author buat kalian ✨😉
Happy Reading🤩😍

♛┈⛧┈┈•༶༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶༶•┈┈⛧┈♛

Pagi hari ini terasa sangat dingin karena cuaca sedang mendung dengan beberapa hembusan angin yang cukup kencang. Suasana pagi hari menjadi cukup gelap sepertinya hujan akan segera turun. Rara bangun dari tempat tidurnya dengan malas dan bergegas masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah membersihkan diri dan memakai pakaian lengkapnya untuk sekolah, ia tidak lupa dengan jadwal pelajaran yang sedang disusunnya kemudian diletakkan di dalam tas, ia memasang tas tersebut di punggungnya. Rara keluar dari kamar mendatangi ibu dan ayahnya yang sedang duduk di meja makan. Mereka makan bersama sambil berbincang-bincang perihal sekolah. Selesai makan Rara berpamitan kepada ibu dan ayahnya, Rara mulai hari ini tidak lagi diantar oleh ayahnya karena sudah diperbolehkan untuk memakai sepeda motor sendiri.

Rara menaiki sepeda motornya dan menjalankannya dengan kecepatan normal, begitu Rara sampai di lampu merah, ia menghentikan sepeda motornya menunggu warna merah itu berubah menjadi warna hijau. Di sampingnya juga ada seorang laki laki yang ia lihat dari pakaian nya berasal dari sekolah yang sama, Rara merasa familiar dengan laki laki tersebut namun wajahnya itu tertutup oleh kaca helmnya.

Laki laki tersebut menoleh ke arah Rara yang sedari tadi terus memperhatikannya, dia membuka kaca helmnya dan tersenyum. "kenapa? Lo Naksir? "

Rara tersentak kaget melihat laki laki tersebut. Sontak saja Rara membuang muka begitu tau ternyata lelaki itu adalah Riko.
Riko kembali menutup kaca helmnya, warna lampu pun berubah menjadi hijau, Rara melajukan sepeda motornya dengan kecepatan Sedang, Riko juga melajukan sepeda motornya dengan kecepatan yang Sama. Mengiringi Rara sampai mereka bersebelahan.

Langit semakin gelap dan titik titik air mulai turun dari langit, hujan mulai turun dengan lebat. Rara dan Riko beriringan masuk ke dalam gerbang sekolah dengan keadaan basah kuyup. Setelah memarkirkan kendaraannya, hujan semakin deras yang membuat Rara enggan untuk menerobos hujan lantaran dirinya baru saja sembuh dari sakit.

Riko mendekat dan memasangkan jaketnya ke tubuh Rara. "pakai aja! "

Rara melepaskan jaket tersebut dan menjatuhkannya ke tanah, Riko menggeleng-gelengkan kepalanya, tak habis pikir dengan sikap Rara yang selalu menolaknya. "baju lo tembus pandang, lo mau godain gue? Atau godain semua cowok di sekolah ini? "

Rara lupa baju seragamnya berwarna putih yang apabila terkena air akan jadi tembus pandang, terlebih lagi kain dari seragam nya cukup tipis. "AAAAAAAA DASAR MESUM. " Rara berteriak histeris dan mengambil jaket Riko yang ia jatuhkan ke tanah, kemudian memakainya.

Riko tertawa pelan. "lo harusnya bersyukur karena cuma gue yang liat. "

Rara mengepalkan tangannya, mendaratkan pukulannya ke wajah Riko, namun Riko berhasil menahan Tangan Rara. "Lo yakin mau pukul gue? Tangan sekecil ini? "

Seindah Cahaya Bulan  [ Hiatus ]Onde histórias criam vida. Descubra agora