Bab 5.tertarik

212 178 27
                                    

"mah, yah, Raka pergi ke sekolah dulu, " kata Raka sambil bersalaman dengan kedua orang tuanya.

"Gak mau ayah antar aja nih? Ini kan hari pertama masuk ke sekolah baru. "

"Gak usah yah, Raka bisa pergi sendiri kok."

Raka membuka bagasinya dan mengeluarkan sepeda motor ninjanya. "Kok gak pake mobil ayah? " tanya ayahnya.

"Astaga yah, yakali bocah SMP pake mobil ke sekolah. "

"Iya nih, si ayah ada ada aja, walau Raka bisa bawa mobil tapi kan dia masih di bawah umur, gak punya SIM juga. " sahut mamanya.

"Masalah SIM nanti ayah yang ngurus, tenang aja, kalau ada duit semua gampang." ayah Raka berkata dengan gaya sombongnya.

Raka menggeleng-gelengkan kepalanya dengan heran. "Yaudah, Raka pergi dulu. "
Raka langsung melajukan sepeda motornya.

Mama Raka melambaikan tangan. "Hati hati ya nak. "

Raka mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan standar, saat tiba di lampu merah Raka memberhentikan sepeda motornya dani menunggu lampu berubah warna menjadi hijau. Raka melirik ke samping kirinya dan ia melihat ada seorang perempuan yang sedang di bonceng oleh ayahnya, hanya terlihat belakangnya saja. Raka sedikit merasa penasaran dan terus melihat ke arah belakang perempuan tersebut dan tiba tiba ia berbalik untuk membenarkan rambutnya yang tersangkut di resleting tasnya, detik itu juga Raka langsung terpana dan jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Lampu merah sudah berubah warna menjadi hijau, tapi pandangan Raka masih menatap perempuan tersebut sampai ia menjauh dan mulai menghilang dari pandangannya.

Beberapa motor membunyikan klaksonnya. "WOI! JANGAN BUNDIR DISINI!!" teriak seorang bapak bapak.

Raka langsung tersadar dan terkejut mengetahui dirinya berada di tengah tengah jalan. Semua kendaraan berlalu lalang di samping kanan dan kirinya sambil membunyikan klaksonnya dan menatap marah ke arah Raka, dengan sigap ia melakukan kendaraan nya dengan rasa malu.

Sesampainya di sekolah Raka memasuki gerbang sekolah dan memarkirkan sepeda motornya di parkiran sekolah, semua siswi terpesona melihatnya. "Arghhh, sial, gue kenapa coba, " ucap Raka sambil mengacak ngacak rambut nya dengan frustasi.

"Semua murid harap berkumpul di lapangan untuk pembagian kelas. "

Raka berjalan menuju lapangan dan berbaris di barisan khusus laki laki, matanya melirik ke barisan khusus perempuan dan melihat perempuan yang tadi ia lihat di lampu merah. "Sial, cantik banget tuh cewe. "

Beberapa siswi merasa kegeeran dengan tatapan Raka yang melirik ke arah mereka seperti mencari seseorang. "Pasti dia liatin gue. " ucap salah satu dari mereka.

"Dih, geer lo. " kata seorang perempuan yang berbaris di belakangnya, mereka saling menatap sinis beberapa saat.

Kepala sekolah berdiri di depan mic dan ada beberapa guru yang berbaris di sebelah kanan dan kiri nya. "Saya ucapkan selamat datang di SMP negeri 1, semoga di tahun ajaran yang baru dan di sekolah yang baru ini, kalian dapat belajar dan beradaptasi dengan baik. Pengenalan sekolah nanti akan dibimbing oleh ketua OSIS dan langsung saja untuk pembagian kelas yang namanya disebut harap diingat dan di dengarkan dengan baik. "

"Akan saya sebutkan nama yang berada di kelas A. "

Setelah pembagian kelas A dan B selesai, semua murid berkumpul di ruang OSIS dan mendengarkan para OSIS menjelaskan peraturan sekolah, kemudian ketua OSIS membimbing semua murid keluar dari ruangan dan berjalan masuk ke beberapa ruangan yaitu laboratorium, perpustakaan, lapangan basket, ruang santai untuk siswa dan siswi, kantin, lapangan voli dan lapangan olahraga lainnya, ruangan terakhir yang mereka ku kunjungi ialah ruang latihan music.

Seindah Cahaya Bulan  [ Hiatus ]Where stories live. Discover now