Bab 10.Munculnya rasa ragu

118 108 19
                                    

Hari ini adalah hari minggu, yang di mana sekolah di liburkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari ini adalah hari minggu, yang di mana sekolah di liburkan. Rara menikmati hari liburnya dengan tidur dan diam di rumah, dia bangun pukul 10 pagi ini. Rara membuka ponselnya menunggu seseorang mengirimkan sebuah pesan padanya.

"Kok Dina gak nelpon gue? Gak ngajak gue main? Biasanya kan gitu " batin Rara bertanya-tanya.

Rara bangun dari tempat tidurnya dan beranjak ke kamar mandi membersihkan dirinya, kemudian pergi ke ruang makan untuk sarapan. Dia memakan sarapannya sambil melamun, sebuah suara ketukan pintu membuyarkan lamunan.

"SIAPA? " teriak ayah Rara yang sedang menonton TV di ruang tamu.

"Ra, buka pintu. " perintah ayahnya.

"Iya yah. " Rara berjalan menuju pintu dan membuka nya dengan perlahan.

"Siapa yang suruh lo ke sini? " Rara menatap Tajam orang tersebut. Ayah Rara yang merasa penasaran langsung mendatangi Rara. "Eh.. Riko, masuk nak. "

Ayah Rara mempersilahkan Riko masuk dan menyuruhnya duduk di sofa yang ada di ruang tamu, Rara hanya pasrah sambil menatap tajam mata Riko.

"Rara, ambilin Riko minum, mau sekalian makan apa Riko? " tanya ayahnya kepada Riko.

"Gak usah om, saya bawa martabak nih buat om." Riko menyodorkan makanan tersebut dan meletakkannya di meja.

"Aduh, calon mantu idaman nih. "

Rara yang mendengar ayahnya berkata begitu merasa dirinya ingin muntah sejadi jadinya. "Nih minumnya. " Rara meletakkan segelas Air putih di hadapan Riko.

"Siapa ini? Bukan yang kemarin toh? " ibu Rara datang dan duduk di sebelah ayahnya yang sedang duduk berhadapan dengan Riko.

"Gak tau. " Rara berkata dengan cuek.

"Saya Riko Putra , temen Rara tante. "

"Ngaku ngaku. " Rara menjawab perkataan Riko dengan tatapan sinis nya.

"Rara jangan gitu sama temennya, yaudah ayah sama ibu mau pergi dulu sebentar, cuma ke pasar kok. Riko, kami tinggal dulu bentar ya. " Setelah ayah Rara mengatakan itu, mereka langsung pergi keluar. Sekarang hanya tinggal Rara dan Riko di rumah.

Riko yang tadinya duduk dengan sopan langsung meletakkan kedua kakinya di atas meja, membuat Rara ingin mengusir nya sekarang juga. "heh, gak sopan lo ya, jadi tamu belagu. " sarkas Rara.

Riko Mengedipkan sebelah matanya dan berkata. "Jadi cewek jangan galak galak, nanti gue makin suka. "

Rara memutar bola matanya dengan malas. "Pergi lo! "

Riko tidak membalas perkataan Rara. Ia mengeluarkan permen dari kantongnya dan memakannya. "Gue berhenti ngerokok."

"Hubungan nya sama gue apa? " Rara berbicara sambil meminum minuman yang ia ambilkan untuk Riko.

Seindah Cahaya Bulan  [ Hiatus ]Where stories live. Discover now