⚜️BAB 04⚜️

1.1K 81 6
                                    

.
.
.
.
.
~HAPPY READING~
~VOTE AND COMEN~
.
.
.
.
.
BxB

Teriakan melengking pada pagi hari cerah ini, tepat nya berasal dari kamar anak sulung Jung. Haechan segera melepas pelukannya begitupun Mark, mereka berdua sama sama terkejut saat membuka mata. Saling melempar tatapan benci, mereka baru ingat jika lelah melompat akhirnya tidur pada kasur yang sama.

"NGAPAIN LO MELUK GUE?!" Teriak Mark tidak terima, Haechan menatap horor pria itu "LO YANG MELUK GUE, BUKAN GUE YANG MELUK LO!!!" Teriak balik Haechan

Mereka berdua bersamaan membuang tatapan, merasa kesal satu sama lain.

"Keluar dari kamar gue!" Usir Mark

"Cih, gue juga bakal pergi tanpa Lo suruh"

Haechan berjalan dengan rasa kesal menuju pintu, tapi sebelum itu ide jahil terlintas dalam pikiran nya ketika melihat sebuah guci di atas nakas. Tangan kanannya sengaja menyenggol guci tersebut hingga jatuh ke lantai.

"Oops, maaf sengaja" Kekeh Haechan tersenyum miring, Mark menghela nafas sejenak "HAECHAN!!!" Teriak Mark menatap tajam Haechan yang memasang wajah tak bersalah

Haechan tak peduli dengan teriakan Mark, ia berjalan santai menuju kamarnya. Senyuman kemenangan tak berhenti tercetak pada wajah cantik itu. Sedangkan Mark memijit pangkal hidung nya, jujur ia merasa frustasi dengan Haechan.

Tak ingin mengambil pusing lagi, Mark masuk ke dalam kamar mandi untuk segera bersiap siap ke perusahaan.

Haechan sudah rapih turun kebawah untuk sarapan pagi, perutnya meraung ingin di beri makan. Seperti biasanya ada lebih sepuluh menu makanan tertata rapi di atas meja, Haechan tersenyum girang lalu duduk mengambil beberapa lauk pauk yang menggugah selera.

"Ngga makan sebulan? Atau baru dapet makan enak?" Cibir Mark duduk di tempat biasa "Bacot!" Jawab Haechan

Saat ini Haechan malas untuk berdebat, urusan pertama yang harus terpenuhi adalah perutnya. Tidak peduli jika perang dunia sekalipun, makan tetap lah nomor satu.

Hening, hanya suara dentingan sendok dan garpu yang saling bertabrakan pada piring. Maid merasa lega setidaknya mansion terhindar dari teriakan mereka berdua.

"Markidi, kita cerai tiga bulan lagi kan?" Tanya Haechan memecahkan keheningan "Ya" Jawab nya singkat

"Bagus deh, seenggaknya gue bebas" Tutur Haechan tetap fokus pada makanan "Gue juga bukan cuman Lo kali" Cibir Mark

Suasana kembali di Landa hening, mereka memutuskan bercerai setelah tiga bulan menikah. Karna perasaan saling membenci satu sama lain membuat pernikahan itu sudah ada di ujung jurang.

Tentang pendapat orang tua, mereka nanti akan menjelaskan dengan baik baik. Agar tidak ada kebencian tercipta dari dua keluarga saling bersahabat itu.

Pagi ini benar benar berbeda dengan pagi lainnya, sangat tenang tanpa keributan sedikit pun. Entahlah Haechan maupun Mark masih diam satu sama lain.

"Lo tau Candy?" Haechan yang hendak minum pun tidak jadi "Kenapa emang?" Mark berdecak

"Tinggal jawab apa susahnya sih"

"Gue mau tau alasan Lo nanya kayak gitu"

Mark mengalah untuk kali ini "Gue mau tau aja, kan Lo suka motor juga siapa taukan masuk ke geng itu"

THEATER  || Markyuck [ON GOING]Where stories live. Discover now