⚜️BAB 25⚜️

795 69 15
                                    

.
.
.
.
.
~HAPPY READING~
~VOTE AND COMEN~
.
.
.
.
.
BxB

Senyuman Mark secerah mentari masuk ke dalam kamar Haechan sembari membawa sarapan pagi, pemandangan pertama yang ia lihat adalah Haechan masih tidur nyenyak. Mark tertawa kecil menyimpan nampan di atas nakas, lalu duduk di tepi kasur menatap hangat Haechan di hadapannya.

Mark tidak membangunkan Haechan, ia malah terus menerus menatap nya. Jari telunjuk nya pelan pelan menyentuh bibir manis Haechan, ia merasakan bibir itu sangat kenyal seperti yupi. Sedetik kemudian Mark sadar atas apa yang ia lakukan, lalu menjauhkan jarinya dari bibir Haechan.

"Woi, bangun" Mark menggoyang kan pelan lengan Haechan agar bangun "Kok ngga bangun?" Tanya Mark pada diri sendiri, tatapan nya masih fokus pada Haechan

"Haechan bangun" Mark menekan beberapa kali hidung mancung Haechan dengan jari telunjuk nya sampai pemilik nya perlahan membuka mata

Haechan menggeliat, ia menatap Mark yang juga menatapnya.

"Lo ngga papa?" Tanya Mark membantu Haechan untuk duduk "Ngga papa" Jawab Haechan melihat jam lalu beralih pada Mark

"Lo ngga ke perusahaan?" Mark mengambil nampan berisi sarapan Haechan "Gue kan CEO nya jadi terserah gue mau pergi atau ngga" Jawab Mark memberikan nampan ke pangkuan Haechan

"Makan dulu, gue udah bawain sarapan" Kening Haechan berkerut "Tumben banget Lo baik gini?" Mark tertawa kecil

"Gue emang baik, Lo aja yang ngga nyadar" Haechan memutar bola matanya malas "Iyadeh, iya" Mark mengangguk sembari menepuk dada nya bangga

"Lo udah sarapan?" Tanya Haechan "Udah tadi, kalau ngga mah. Gue ogah nemenin Lo makan" Jawab Mark

"Yaudah Lo pergi aja, ngga penting juga" Ucap Haechan fokus pada sarapannya "Canda doang kali, tu mulut enteng banget" Kekeh Mark membantu Haechan meraih gelas berisi air

Haechan selesai dengan sarapannya, Mark kini berniat kembali ke dapur. Tapi Haechan menahan pergelangan tangan nya, membuat Mark menatap nya dengan raut kebingungan.

"Lo ngga mau balik lagi gitu, ke dunia balap?" Mark terdiam sejenak, ia duduk kembali di tepi kasur "Kenapa Lo nanya gini?" Haechan melepaskan genggamannya dari pergelangan tangan Mark

"Gue ngerasa Felix bakal berulah lebih parah lagi" Jelas Haechan menatap Mark yang diam "Gue ngga tau apa masalah Lo sama dia, tapi dunia balap pasti bakal ricuh" Mark menghela nafas sejenak

"Lo ngga usah khawatir, fokus sembuh aja dulu" Ucap Mark membuat Haechan berdecak "Gue ngga papa" Ucapnya enteng

"Sekarang gue nanya sama Lo? Kenapa Felix bisa nyerang Lo semalam? Lo punya hubungan sama dia?" Tanya Mark mulai fokus pada pembicaraan ini "Dulu gue ngga punya hubungan, tapi sekarang mungkin punya" Jelas Haechan tertawa kecil

Mark menyimpan kembali nampan di atas nakas. "Maksud Lo?" Haechan kini menatap Mark yang terlihat tidak suka dengan perkataan nya barusan "Gue punya apa yang Felix cari, makanya tadi malem nyerang gue sama temen temennya yang lembek" Jelas nya lagi

"Lembek tapi Lo bonyok juga" Ejek Mark, Haechan memicingkan matanya tajam "Bacot Lo anjing!" Umpat Haechan membuat Mark sedikit tidak suka

"Jangan ngomong kasar, Lo uke ngga baik" Haechan tersenyum miring "Terserah gue dong, Mulut. Mulut gue" Mark mengangguk

"Ngomong kasar lagi, Lo tanggung sendiri akibatnya" Ucap Mark tersenyum manis, Haechan mengerutkan keningnya bingung. Apa maksud perkataan Mark "Ngga jelas Lo Markidi" Kesal Haechan

Mark tertawa kecil. "Maksud Lo tadi, Lo punya apa yang Felix cari? Itu apa?" Haechan tertegun menatap Mark yang menunggu jawaban darinya

Haechan merasa sudah terlalu jauh membuka topik tentang memori itu, jadi ia tidak ingin memberitahu Mark juga. Haechan hanya akan memberikan memori itu pada orang yang memberikan padanya.

"Lo ngga usah tau, ini urusan gue sama dia" Mark tak lagi bertanya, kini ia mengambil nampan tadi lalu pergi meninggalkan Haechan sendiri di dalam kamar

Mark harus ke markas hari ini, ada yang perlu ia bicarakan dengan anggota inti Dream. Tentu topik yang menimpa Haechan semalam, ia harus mencari tau kenapa Felix menyerang Haechan. Setaunya dulu Haechan tidak terlibat dengan kericuhan yang terjadi antara dua geng itu.

•••

Orang yang berada di dalam markas bersamaan menoleh saat Mark berjalan menghampiri mereka, ia kemudian duduk menatap anggota inti satu persatu. Saat ingin memulai topik, pintu kembali terbuka terlihat Jaehyun datang bersama beomgyu. Tanpa basa basi keduanya ikut duduk, hingga topik serius pun mulai terbuka.

"Haechan di serang sama Felix semalam" Ucap Mark menatap mereka satu persatu "Hah, kok bisa?" Bingung Jeno

"Gue juga ngga tau, tapi Haechan bilang dia punya apa yang Felix cari. Tapi dia ngga mau kasih tau gue" Jelas Mark, sementara mereka mendengar kan "Kira kira apa yang Felix cari dari Haechan?" Pikir Guanlin membuat semuanya juga ikut berpikir

"Haechan terluka Mark?" Tanya Jaehyun memecahkan keheningan "Iya, Dad."Jawab Mark menghela nafas sejenak

"Dad, bagaimana jika bubu tau hal ini?"Tanya Sungchan, Jaehyun beralih menatap anak ketiganya "Mungkin bakal marah" Kekeh Jaehyun mengusap lembut rambut anaknya

"Atau mungkin Haechan target Felix selanjutnya?" Ucap Beomgyu membuat fokus kini tertuju padanya "Ngga gitu Gyu, Lo salah. Target Felix cuman kita" Celetuk Guanlin

"Gimana kalau kita ajak Haechan sama temen temennya ikut dalam geng Dream?" Tawar Jeno "Ngga, mereka udah punya geng sendiri" Ucap Mark

"Geng apa?" Tanya Guanlin "Candy, Haechan. Leader mereka dan dia udah tau kalau gue leader Dream" Jelas Mark, mereka bersamaan mengangguk mengerti

Jaehyun menatap satu persatu mereka yang terlihat tenggelam dalam pikiran masing masing. Ia tersenyum kecil lalu berdiri dari duduknya, membuat fokus kini tertuju padanya.

"Tunggu apalagi, kalian tentu harus kembali ke dunia balap juga" Ucap Jaehyun tersenyum manis "Tapi dad, bagaimana jika bubu tidak setuju?" Tanya Jeno

"Bubu kalian akan setuju, jadi jangan ragu kembali jika untuk berbuat kebaikan. Daddy yakin apa yang Haechan miliki, adalah kelemahan Felix. Ini juga demi melindungi menantuku" Jelas Jaehyun membuat mereka menatap satu sama lain

"Gyu sayang, lakukan keahlian kamu" Beomgyu tersenyum manis sembari mengangguk, ia mengeluarkan laptop dari dalam tas lalu mulai mengerjakan tugasnya membuat trending topik kembali nya Dream ke dunia balap

Kini Jaehyun menatap Mark yang masih diam. "Daddy serahkan semua padamu, Mark" Ucap Jaehyun menepuk pundak putra sulungnya

"Daddy tenang aja" Yakin Mark tersenyum manis membuat Jaehyun percaya pada nya seratus persen

Kini Jaehyun pergi meninggalkan markas, ia akan membiarkan anak anaknya melakukan apapun. Jika menyangkut Taeyong, Jaehyun akan membujuknya di mansion. Dalam ruangan, Mark menatap satu persatu anggotanya.

"Udah Gyu?" Tanya Mark membuat beomgyu mendongak "Udah Hyung" Jawab beomgyu mengacungkan jempol nya

"Lo hebat Gyu" Puji Guanlin, beomgyu tersenyum manis

Mereka bersamaan mengecek salah satu aplikasi X
pada ponsel masing masing, kembali nya Dream menjadi trending topik sekarang. Berbagai komentar mereka dapatkan, ada juga menyangkut pautkan dengan geng Stray.

•••

THEATER  || Markyuck [ON GOING]Where stories live. Discover now