⚜️BAB 11⚜️

1.2K 92 23
                                    

.
.
.
.
.
~HAPPY READING~
~VOTE AND COMEN~
.
.
.
.
.
BxB

Kini mark dan Haechan pulang bersama ke mansion, tadi Ten sempat menyuruh mereka untuk menginap tapi Haechan segera menggeleng tanda tidak setuju. Mark pun melakukan hal yang sama, sekarang mereka masih diam di dalam mobil menikmati jalanan kota yang agak padat.

Haechan menghela nafas sejenak, ia tidak suka berada satu mobil dengan Mark tapi Haechan meninggalkan motor nya di perusahaan tadi. Mungkin sudah ada di mansion sekarang, Taeyong memaksa Haechan untuk naik mobil saja dan tidak enak jika menolak.

Jadi Haechan terpaksa naik mobil bersama Taeyong, setelah ia menghela nafas sejenak sekarang giliran Mark juga menghela nafas panjang kali ini. Lantas Haechan menoleh dengan tatapan sinis nya, Mark yang merasakan dirinya di perhatikan pun menoleh juga.

"Apa?" Haechan berdecak lalu bersidekap dada "Lo ngambil kesempatan ya?" Mark mengerutkan keningnya bingung, ia kembali fokus kedepan

"Maksud Lo?" Haechan lantas menatap Mark yang sibuk menyetir "Seharusnya gue yang nanya sama Lo, kenapa Lo nyium pipi gue di perusahaan tadi?" Mark tertawa kecil, ia baru paham kemana arah pembicaraan ini

"Lo ngga liat bubu dateng tadi? Kita kan sepakat buat mesra kalau orang tua masing masing dateng, kan?" Haechan mengangguk tapi bukan begini juga "Maksud gue mesra itu, panggil sayang aja ngga usah nyium segala" Mark mengangguk angguk

"Tapi kan pipi Lo asin chan" Haechan menoleh horor mendengar perkataan Mark, apalagi tawa pria itu sangat menyebalkan "Idih, bibir Lo tu keras kayak beton" Mark menaikkan satu alisnya sembari tersenyum manis

Haechan memasang wajah jijik. "Lo kenapa dah, turunin gue sekarang" Mark menepikan mobilnya, lalu mendekat pada Haechan. Otomatis tubuh Haechan perlahan mundur hingga tersudut pada pintu mobil

Kedua bola mata Haechan membulat sempurna, entah mengapa itu sangat lucu. Mark semakin dekat membuat Haechan menutup matanya karna ingin menjauh pun tubuh nya tidak bisa lagi, Mark tersenyum ternyata pria manis ini sangat lucu.

Mark membuka pintu mobil membuat Haechan jatuh kebelakang, mata yang tadinya tertutup membulat sempurna. Ia tidak menyangka jika Mark akan berbuat seperti ini, punggung nya pun mencium aspal.

Mark lagi lagi tertawa terbahak-bahak, melihat wajah kesal Haechan. "ANJING LO MARK, ARGHH SAKIT BEGO!!!" Teriak Haechan mengelus punggungnya yang mencium aspal

"Emang enak rasain, katanya Lo mau di turunin makanya gue turunin. Jadi salah nya di mana?" Haechan masih meringis, jujur punggungnya sangat sakit "Tapi ngga gini juga goblok, punggung gue jadi sakit" Mark semakin tertawa melihat Haechan frustasi

"Sampai ketemu di mansion" Mark menutup pintu mobil, kemudian pergi dari sana "Awas Lo Mark, Mae punggung echan sakit" Rengek Haechan mengeluarkan ponselnya menelfon seseorang

Beberapa detik, seseorang di seberang sana pun mengangkat telfon dari Haechan.

"Na, jemput gue bisa?"

"Bisa sih"

"Oke gue sherlock Lo ya?"

"Iya Chan"

Haechan memutuskan sambungan, ia dengan cepat mengirim kan lokasi pada Jaemin. Selang sepuluh menit terlihat motor Jaemin berhenti di hadapannya, Haechan tersenyum manis meraih helm full face yang di berikan pemuda Na itu.

"Kok Lo bisa di sini? Lagi latihan jadi gembel ya?" Kekeh Jaemin membuat Haechan memutar bola matanya malas "Ke markas dulu lah, punggung gue sakit" Ucap Haechan pelan pelan naik ke jok belakang motor jaemin

"Yaudah pegangan" Jaemin melajukan motornya meninggalkan tempat Haechan duduk

•••

Renjun yang sedang santai bersama Shotaro pun terkejut saat melihat Jaemin membopong tubuh Haechan lalu di turunkan ke sofa pelan pelan, Haechan meringis jujur punggungnya benar benar sakit gara gara Mark.

"Lo kenapa Chan? Encok gitu?" Tanya Renjun memperhatikan Haechan "Gue jatoh dari dalam mobil"Ucapan Haechan membuat ketiga temannya saling menatap satu sama lain

"Hah? Gimana ceritanya jatuh dari dalem mobil?" Bingung Jaemin ikut duduk di dekat Shotaro "Gara gara Mark, pokoknya gue benci banget sama tu orang" Kesal Haechan mengelus lembut punggung nya

"Coba liat punggung Lo" Haechan membuka bajunya separuh agar punggungnya terlihat "Kebentur nya kenceng banget ini sampe lebam gini" Renjun terus menyentuh lembut punggung Haechan

"Taro ambilin salep di lemari sana" Shotaro berdiri dari duduknya mengambil salep

Mereka bertiga yang duduk di sofa usang lantas menoleh bersamaan saat Shotaro tidak sengaja menjatuhkan kotak kecil, Haechan perlahan berdiri dari duduknya mengambil kotak kecil itu.

"Maaf Hyung" Haechan tersenyum manis sembari menepuk pundak Shotaro "Ngga papa, udah lama juga ngga liat kotak ini" Shotaro juga tersenyum, mereka berdua berjalan menuju sofa

Jaemin mengambil alih salep dari tangan Shotaro lalu membuka baju Haechan agar bisa mengoleskan nya pelan pelan, sementara Renjun fokus pada kotak kecil itu begitupun Shotaro serta Haechan.

"Ini isinya apa?" Tanya shotaro karna baru kali ini ia melihat kotak tersebut "Gue juga ngga tau, tapi seseorang ngomong sama gue katanya dalem kotak ini berharga. Jangan sampe jatuh ke tangan yang salah" Jelas Haechan mengambil alih kotak tersebut

"Lo udah pernah buka?" Haechan menatap raut Renjun yang begitu penasaran "Udah, isinya memori" Renjun mengangguk sembari berpikir

"Kira kira isinya apaan ya?" Celetuk Jaemin mengembalikan posisi baju Haechan, lalu meletakkan salep itu ke atas meja "Gue ngga tau, karna ngga pernah buka juga" Kini Haechan membuka kotak kecil itu, mengeluarkan sebuah memori dari dalam

Ketiga pria manis itu fokus pada memori yang ada di tangan Haechan, mereka begitu penasaran apa yang ada di dalamnya.

"Lo udah liat dalemnya apa gitu?" Haechan menoleh pada Renjun "Ngga, gue tunggu sampe pemiliknya dateng minta ke gue. Dan gue bakal jaga sampe saat itu" Renjun pun kembali mengangguk

"Gue penasaran deh, mungkin isinya bokep semua" Sahut Jaemin membuat Renjun serta Haechan menoleh horor pada nya "Goblok, kalau bokep ngapain tu orang bilang jaga baik baik. Jangan sampe jatuh ke tangan orang yang salah" Omel Haechan memasukkan kembali memori itu ke kotak kecil tadi

"Nah bener, kalau memori isinya bokep semua ngapain di jaga anjing!" Kesal Renjun, untung dirinya jauh dari Jaemin jika tidak. Sudah di pastikan pemuda Na itu mendapat pukulan "Sabar Hyung, soalnya Hyung Nana baru aja keluar RSJ" Kekeh Shotaro memeluk Renjun yang emosi

Jaemin lantas mendengus kesal. "Pulang nanti awas Lo" Shotaro hanya menyengir lucu

"Tapi Chan, kalau seseorang kasi Lo memori ini. Lo masih ingat ngga mukanya?" Haechan menghela nafas sejenak "Itu masalah nya, gue ngga tau karna orangnya pake helm hari itu. Bahkan manik matanya pun ngga bisa gue liat" Mereka bersamaan lesuh, mendengar ucapan Haechan

"Yang gue inget pas pulang kerumah gue denger dari berita di tv ada kecelakaan, gue penasaran trus ikut nonton ternyata orang yang ngasih gue memori ini kecelakaan parah" Jelas Haechan

"Kenapa Lo bisa tau kalau itu orangnya?" Haechan menoleh pada Jaemin yang terlihat serius "Gue ngapalin plat motor nya" Mereka bertiga mengangguk paham

"Trus gue ngga tau sampe sekarang, tu orang baik baik aja atau meninggal" Lesuh Haechan meletakkan kotak kecil itu di atas meja

Mereka berempat bersamaan menyandarkan punggungnya ke sofa, menatap langit langit.

•••

Nunggu lama ya? Hehe maap...

Aku up karna mau ngasih tau kalian, kalau lanjutan dari cerita ini bakal di up habis lebaran.

Sampai ketemu lagi sayangku...

THEATER  || Markyuck [ON GOING]Where stories live. Discover now