⚜️BAB 20⚜️

793 75 11
                                    

.
.
.
.
.
~HAPPY READING~
~VOTE AND COMEN~
.
.
.
.
.
BxB

Mark keluar dari mobil terlebih dahulu, lalu membuka pintu mobil untuk Haechan, mereka berdua sudah sampai ke mansion. Ia menghela nafas sejenak lalu menatap Haechan yang tengah mabok, Mark menatap pria manis itu. Apakah Haechan selalu begini jika bertengkar dengan nya dan apakah kedua orang tuanya tau, jika anak mereka bukan hanya balapan tapi minum serta merokok juga.

Mark menunduk untuk melepaskan seat belt Haechan agar bisa membawa nya masuk, karna jika tidak memasang seat belt pria manis itu akan bertingkah berlebihan nanti.

Haechan membuka perlahan matanya, ia melihat samar samar seseorang mirip dengan Mark di hadapannya.

"Mark?"

"Hm?"

Mark menoleh ke samping menatap Haechan, mereka saling tenggelam pada tatapan satu sama lain. Mark meneguk ludahnya sendiri, deru nafas itu bisa mereka rasakan satu sama lain.

Mark gagal fokus karna bibir Haechan yang sangat cantik, manik nya semakin menggemaskan jika di tatap jarak dekat.

"G-gue mau muntah" Mark segera tersadar lalu membantu Haechan keluar dari mobil, akan sangat repot jika muntah di dalam "Repotin banget sih Lo!" Haechan tidak peduli, ia berjalan sempoyongan menuju pohon yang ada di sekitar mansion lalu muntah di sana

Mark bersidekap dada menatap Haechan, setelah sudah ia kembali membantu Haechan untuk berjalan masuk ke dalam kamar agar pria manis itu cepat tidur. Mark juga lelah seharian ini, dan harus mengurus Haechan yang mabok lagi, sangat merepotkan.

Saat masuk ke dalam kamar Haechan, Mark tersandung kaki pria manis itu hingga mereka berdua jatuh ke atas kasur bersamaan. Bukannya melepaskan diri, Haechan malah mengeratkan pelukannya dan meletakkan kepalanya di dada bidang milik Mark.

Mark tidak bisa bergerak sedikit pun, karna Haechan memeluk nya sangat erat. Ia pun membiarkanya kali ini, tangan kanan Mark pelan pelan menyentuh pinggang ramping Haechan, lalu ia menatap kebawah terlihat pria manis itu sangat cantik apalagi bibirnya.

Ingin sekali Mark, mencium nya sekali lagi.

Tiba tiba senyuman kecil menerkah di wajah tampan Mark, ia kemudian menggeleng lalu menatap ke arah langit langit.

"Kok gue senyum?" Batin Mark, keningnya berkerut bingung

•••

Haechan perlahan membuka matanya, lalu menatap sekitar. Ia berada di kamarnya jadi seseorang pasti mengantar nya pulang semalam, Haechan membulatkan matanya saat merasakan seseorang memeluk nya lalu menenggelamkan kepalanya di ceruk lehernya.

Ia menoleh ke kiri terlihat Mark sangat nyaman memeluk nya, kemudian Haechan menatap langit langit ia berpikir apakah seseorang yang mengantarnya adalah Mark.

"LO ANJING, MENYINGKIR DARI GUE!!!" Teriak Haechan sembari mendorong Mark hingga jatuh dari atas kasur ke bawah lantai

Mark segera membuka matanya, ia meringis karna punggung nya terbentur lantai.

"LO APA APAAN BANGSAT, SAKIT TAU!!!" Teriak Mark mengelus lembut punggung nya

"Ngapain Lo meluk gue?" Mark memicingkan matanya tajam "Itu cermin besar di hadapan Lo setan! Ngaca, Lo yang meluk gue duluan semalem" Haechan memutar memori semalam tentang apa yang terjadi tapi tetap saja tidak mengingat apapun

"Gue? Kapan?" Mark memutar bola matanya malas lalu naik pelan pelan ke atas kasur lagi "Semalem, masa Lo ngga inget sih" Haechan menggeleng menatap Mark

Mark tersenyum kecil, ide licik terlintas dalam pikirannya. "Lo ngga inget?"

"Ngga goblok, emang gue lakuin apa aja?" Tanya Haechan karna ia takut jika melakukan hal bodoh "Mau gue ceritain, tapi Lo jangan marah" Jawab Mark bersidekap dada, Haechan sudah masuk ke dalam perangkap nya

"Ceritain cepetan gue mau tau" Ucap Haechan perlahan mendekat ke arah Mark, ia ingin tau apa saja yang di lakukan nya "Lo nyium bibir gue, trus bilang ayo kita seks" Ucap Mark menahan tawa yang akan menyembur keluar karna perubahan ekspresi Haechan yang sangat lucu

Haechan mengedipkan matanya beberapa kali, ia meneguk ludahnya sendiri. "Yang bener Lo? Jangan bohongin gue" Mark terkekeh kecil

"Gue serius, ngga bohong" Haechan terlihat berpikir tapi tetap saja ia tidak bisa mengingat apapun semalam "I-itu pasti cuman akal akalan Lo doang kan? Lo bohong" Mark berdecak malas

"Yaudah, ngga mau percaya itu terserah Lo. Yang penting gue udah kasi tau semuanya" Haechan mengerucutkan bibirnya, membuat Mark tersenyum manis "Gue ngga mungkin bilang gitu kan?" Mark ingin sekali mencubit pipi Haechan karna ekspresi pria manis itu sangat lucu

Sejak kapan Haechan menjadi selucu dan se menggemaskan ini, membuat Mark speechless tersenyum.

"Emang nya Lo mau banget ya, seks sama gue?" Tanya Mark membuat Haechan lantas menatap nya datar "Ogah!" Jawab Haechan berdiri dari duduknya lalu masuk ke dalam kamar mandi

Mark tertawa kecil, entahlah Haechan sangat menggemaskan hari ini tidak seperti hari hari lain yang tampak menyeramkan.

•••

Haechan tengah duduk di meja riasnya, ia berusaha mengingat apa saja yang di katakan semalam tapi hasilnya tetap tidak bisa mengingat apapun. Lama berpikir Haechan teringat sesuatu, ia pun berdiri dari duduknya mengambil laptop lalu membuka laci yang ada di samping kasur.

"Gue liat aja ya, isinya apaan" Gumam Haechan duduk di atas kasur sembari memangku laptop nya

Haechan membuka kotak kecil yang berisikan memori, karna ia sangat penasaran apa di dalamnya. Haechan memasukkan memori ke dalam laptop lalu mulai fokus pada layar tersebut.

Perubahan ekspresi Haechan perlahan berubah seiring nya ia melihat semua rekaman video yang ada di dalam memori tersebut, Haechan menutup laptop pelan pelan, ia masih syok. Fokus Haechan teralih saat ponselnya berdering terlihat nama Jaemin di layar. Tanpa berpikir lama ia mengangkat nya.

"Halo, Na?"

"Lo udah liat isi memorinya?"

"Gue baru selesai liat semuanya, Na"

"Isinya apaan?"

Haechan menghela nafas sejenak, ia memejamkan matanya lalu kembali menatap ke depan. Haechan melihat dirinya pada pantulan cermin.

"Isinya, pemerkosaan, pembunuhan, menculik seseorang lalu menjual organnya, dan menjual obat obatan terlarang" 

"Kejam banget anjir! Trus orang yang terlibat semuanya keliatan ngga dalam rekaman nya?"

"Keliatan, Na. Gue yakin ini salah satu geng motor"

"Kalau gitu, pasti ada lambang di salah satu rekaman video nya. Coba cek lebih teliti lagi"

"Oke, gue cek ulang dulu"

Haechan memutuskan sambungan, ia membuka kembali laptopnya melihat ulang dengan teliti rekaman vedio nya. Perlahan mata Haechan menyipit, ia menjeda rekaman vedio itu terlihat ada lambang geng mereka di situ.

"Stray" Gumam Haechan sembari menutup kembali laptopnya, ia tentu tau geng itu

Haechan mengambil kembali memori dari dalam laptop, ia menyimpan nya ke tempat semula.

•••

THEATER  || Markyuck [ON GOING]Where stories live. Discover now