⚜️BAB 28

782 80 9
                                    

.
.
.
.
.
~HAPPY READING~
~VOTE AND COMEN~
.
.
.
.
.
BxB

Haechan perlahan membuka matanya ia menoleh ke samping kiri terlihat Mark sedang tidur nyenyak, walaupun di usir beberapa kali Mark tetap lah Mark. Jika ingin tidur bersama maka harus bersama tidak ada penolakan, senyuman manis tercetak jelas pada bibir Haechan. Ia sangat suka jika melihat raut tenang Mark saat tertidur, kesan ketampanan nya semakin bertambah.

Mark menggeliat pelan, tapi kedua matanya masih tertutup. Tangan nya mencari sesuatu hingga ia mendapatkan nya, Haechan terkejut saat Mark melingkarkan tangannya pada perutnya lalu menarik Haechan mendekat. Untung lengan kiri Haechan yang terluka jika lengan kanan, sudah dari tadi berteriak kesakitan.

Mark mencari posisi ternyaman di dada Haechan, ia semakin mengeratkan pelukannya, kedua kaki Mark mengunci kaki Haechan di bawah selimut tubuh Haechan benar benar tidak bisa di gerakkan, ia seperti orang yang sedang mengalami lumpuh. Mungkin Mark mengira Haechan adalah bantal guling.

"Markidi bangun" Panggil Haechan menepuk punggung Mark beberapa kali sampai pemilik nya merasa terganggu tapi pelukannya tidak berubah sama sekali "Ngga mau" Tolak Mark dengan suara khas bangun tidur nya

"Ayo, ini udah jam 8. Lo harus ke kantor" Haechan berusaha lepas tapi semuanya sia sia saja "Ngga mau" Ucap Mark semakin menenggelamkan kepalanya di dada Haechan, suaranya pun perlahan meredam

"Ish, Lo kok kayak kebo gini susah banget di bangunin" Mark tertawa kecil lalu melepaskan pelukannya, ia menatap Haechan yang sangat cantik di pagi hari. Pemandangan seperti ini harus Mark lihat setiap hari tidak boleh terlewatkan "Gue manusia bukan kebo" Kekeh Mark mengusap bibir Haechan dengan ibu jarinya

Haechan memutar bola matanya malas, lalu menghempaskan ibu jari Mark dari bibir nya.

"Awas Lo nyium bibir gue lagi, gue jadiin Lo Mark guling" Ancam Haechan tapi tidak membuat Mark takut "Emang iya?" Tantang Mark semakin mengikis jarak di antara mereka

Haechan menutup bibirnya menggunakan tangan hingga Mark berhenti mendekat, ia tersenyum manis lalu mencium punggung tangan Haechan. Kedua manik Haechan membulat sempurna menatap senyuman manis Mark yang melebihi gula.

"Ayo sarapan" Ucap Mark kemudian turun dari atas kasur

Mark menggendong Haechan ala bridal style menuju lantai bawah, semua maid ataupun bodyguard bersamaan menjatuhkan rahang masing masing momen ini sangat langkah menurut mereka. Setelah sekian lama mansion di penuhi teriakan atau caci makian, kini kedua orang itu damai juga.

Langkah Mark berhenti tanpa di perintah saat melihat Taeyong dan Ten bersamaan keluar dari dalam dapur, di ikuti lima maid membawa sarapan pagi. Senyuman kedua orang yang berbesan itu sangat manis, karna melihat Mark menggendong Haechan.

"Pagi, Bu. Mae" Sapa Mark "Pagi" Ucap Ten bergantian Taeyong

Haechan tersenyum canggung jujur dirinya sangat malu saat ini, ia menepuk pundak Mark hingga pria itu menatap nya.

"Kenapa?" Tanya Mark melihat raut wajah Haechan yang terlihat malu malu babi "Turunin cepetan, gue malu tau"Ucap Haechan

"Cium gue dulu" Ucap Mark santai membuat Haechan lantas menjatuhkan rahangnya, bisa bisanya meminta ciuman di sini "Lo gila? Turunin gue sekarang!" Ucap Haechan dengan mata melotot ke arah Mark yang tertawa kecil

"Mana ciuman nya?" Minta Mark mendekat kan pipinya ke arah Haechan "Ogah, Mae. Echan laper" Panggil Haechan pada Ten yang memperhatikan mereka dari tadi

THEATER  || Markyuck [ON GOING]Where stories live. Discover now