chapter 22

88 6 11
                                    

Sekarang di ruangan itu hanya tersisa yechan dan jaehan, di mana yechan masih menyilangkan kedua tangan nya di dada sembari menatap jaehan dengan begitu lekat sedang jaehan yang di tatap hanya bisa menunduk, entah kenapa dia begitu gugup di tatap oleh mata tajamnya yechan, atmosfer di ruangan tersebut terasa begitu menakutkan bagi jaehan, dia jadi bergidik ngeri.
Tiba-tiba terdengar suara tawa yechan yang begitu hambar tawa yang terkesan di paksakan lalu berucap pada jaehan..
" Apa kamu takut padaku JAEHAN" yechan bertanya sembari menekan kata 'jaehan'
dan menatap jaehan dengan tatapan dinginnya yang tajam.
Jaehan pun mendongak dan balik menatap yechan tapi jari tangannya meremas ujung bajunya dengan begitu
kuat jaehan sungguh ingin mencongkel mata yechan sekarang tapi dia tidak berani.
Akhirnya jaehan pun memberanikan diri berucap..
" Emhh bolehkah aku tidur aku sangat mengantuk" ucap jaehan tentu saja itu hanya sekedar alasan untuk menghindari tatapan yechan yang membuatnya merinding.
Dan yechan pun terpaksa mengangguk sembari berkata..
" Baiklah kali ini kamu lolos tapi tidak untuk besok JAEHAN" ucap yechan kembali menekan kata 'jaehan' pada ucapan nya.
Jaehanpun dengan buru-buru membungkus dirinya dengan selimut rumah sakit, dia tidak mau menimpali ucapan yechan lagi.
Dan yechan yang melihat tingkah jaehan
hanya mendengus dengan kasar dia ingin marah tapi ini adalah rumah sakit dia harus bisa menahan amarahnya.
Kemudian senyuman miring itu keluar kembali dan tatapan yechan kali ini lebih dingin daripada sebelumnya.
Yechan pun kembali berucap..
" Baguslah kamu takut padaku, aku suka melihat itu, untuk hari ini mungkin hanya sampai di sini" ucap yechan bener-bener membuat jaehan merasa terintimidasi.
" Hah aku sudah tidak sabar untuk hari esok, teruslah tunduk padaku jaehan" yechan menepuk kepala jaehan yang terbungkus selimut dengan pelan dan itu membuat jaehan merasa sangat was-was
tapi setelah itu jaehan bisa bernapas lega setelah mendengar langkah kaki menjauh dan suara pintu tertutup.
Akhirnya jaehan dengan pelan membuka
selimut dengan perlahan dia celingukan mencari sosok yang telah mengintimidasi dirinya takutnya rohnya masih ada di ruangan itu tapi sedetik kemudian jaehan bener-bener bisa bernapas dengan semestinya kerana sepertinya yechan bener-bener pulang jaehan harap besok dia tidak akan bertemu dengan yechan.
Jaehan kembali menarik selimut hanya sebatas leher dan membenahi posisi tidurnya, dia menerawang memikirkan hari besok tapi matanya sudah sangat mengantuk akhirnya jaehan memutuskan untuk pergi tidur dan jaehan pun berharap untuk hari esok ketika dia terbangun semoga dia akan baik-baik saja.
Lalu mata itu mulai terpejam dan segera
memasuki dunia khayal yang bisa membuat jaehan merasa nyaman dan aman.

Lalu mata itu mulai terpejam dan segeramemasuki dunia khayal yang bisa membuat jaehan merasa nyaman dan aman

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tbc

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Tbc.

love story Where stories live. Discover now