chapter 26

47 7 1
                                    

Tangan yechan yang sedari tadi mencengkram dagu kini beralih pada pipi chubby jaehan, awal mula pipi itu hanya di elus lembut tapi lama kelamaan elusan itu berubah menjadi tamparan-tamparan kecil, meskipun tidak terlalu kuat tapi lama-lama pipi jaehan akan sakit juga.
Air mata jaehan tumpah, jaehan menangis dia sudah tidak bisa lagi  menahan air matanya, dia begitu ketakutan.
" Kamu tau jaehan? Sudah cukup aku menunggu dan bersikap baik padamu selama ini" yechan melanjutkan ucapan nya sambil terkekeh kecil, pipi itu mulai berubah warna menjadi merah merona akibat tamparan kecil dari yechan, jaehan mulai merasakan perih pada pipinya.
Kepala jaehan menggeleng kecil, dia sungguh tidak mengerti apa-apa, air mata itu semakin deras keluar, jaehan pun memberanikan diri bertanya sambil menatap yechan dengan bercucuran air mata...
" Tapi apa salahku? Mendengar pertanyaan jaehan seketika tamparan kecil pada pipi jaehan berhenti, yechan tertawa dengan begitu keras tapi terkesan dingin membuat orang-orang yang berada di sana bergidik ngeri begitupun dengan sebin yang mulai was-was dengan nasib jaehan.
Yechan menghentikan tawanya, kembali
menatap pada jaehan dengan begitu tajam dan tangan itu kembali mencengkram kedua pipi jaehan dengan kasar.
Jaehan mencoba melepaskan tangan yechan dari kedua pipinya tapi itu sia-sia, tenaga jaehan tidak sebanding dengan yechan, akhirnya dia hanya bisa pasrah dan menangis.
" Kamu bertanya apa salahmu?.... Bener kamu bertanya begitu?...." Yechan mengeram, dia semakin marah, sebelah tangan yechan yang sedari tadi diam kini meraih rambut jaehan, menjambak nya dan memaksa jaehan untuk mendongak menatap nya.
" Akh.... Sakit.... Aku mohon lepaskan rambutku hiks...." Jaehan hanya bisa merintih kesakitan sambil memegangi tangan yechan berharap agar yechan melepaskan jambakan pada rambut nya.
Sebin yang melihat itu mendekat pada keduanya dan mencoba menghentikan yechan.
" Chan sudah hentikan" jambakan itu akhirnya berhenti, jaehan sungguh sangat berterima kasih pada sebin, dan kini tatapan tajam nan dingin yechan beralih pada sebin.
" Siapa yang menyuruhmu berbicara..,
Diam di tempat mu dan jangan ikut campur dengan urusanku Hyung!!!...." yechan malah membentak sebin, sebin pun terdiam, bener kalau dia ikut campur maka masalahnya akan semakin rumit, tapi kalau sebin diam bagaimana dengan nasib jaehan, sebin di lema.

***

Setelah melihat sebin terdiam yechan pun kembali menatap jaehan yang masih menangis terisak di hadapannya tapi yechan tidak perduli dengan itu.
" Dengar Jaehan!!! Jangan berpura-pura sok polos, seperti orang yang tidak tau apa-apa padahal kamulah penyebab semua kekacauan ini, kamu yang merubahku menjadi iblis seperti ini Jaehan!!!... Kamu.!!!...." ucap yechan di barengi dengan bentakan di akhir ucapan nya.
" T... tapi aku sungguh tidak mengerti apa-apa hiks... Hiks..." ucap lirih jaehan terbata sambil terisak dan kepalanya semakin menggeleng bingung.
Tangan yechan mengepal matanya semakin memerah padam akibat emosi tak terkendali, dia meraih kerah baju jaehan dan melayangkan tinjunya pada pipi jaehan" Bugh..." suara pukulan itu begitu menggema, " Bruk.... Brak...." dan mengakibatkan jaehan jatuh tersungkur
menabrak sebuah meja kecil yang tepat berada  di belakangnya.
" Sssttt jaehan mendesis pelan tangan nya meraba pelipisnya yang berdarah akibat menabrak ujung meja.

" Sssttt jaehan mendesis pelan tangan nya meraba pelipisnya yang berdarah akibat menabrak ujung meja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tbc

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tbc.

love story Where stories live. Discover now