chapter 33

79 7 3
                                    

" Duk...duk......duk....." Suara bising gedoran pintu membangunkan tidur nyenyak yechan, entah ada masalah apa si penggedor dengan yechan, berani-beraninya dia mengganggu tidur nyenyak nya, padahal yechan masih mengantuk, tangannya meraba meja mencari sebuah jam weker kecil dan ketemu, matanya menatap malas pada angka yang di tunjuk oleh si jarum pendek yang menunjukan pukul 9 pagi.
" Duk....duk....duk.... YECHANNN.... APA KAU MATI DI DALAM SANA, APA KAU TIDAK AKAN BANGUUUN?.." Kembali terdengar gedoran pintu di susul dengan teriakan seseorang, dengan malas yechan berdiri berniat membuka pintu "klek..." Terdengar suara kunci di susul dengan terbukanya pintu kamar.
Pintu terbuka, terlihat sebin tengah menatap sok garang pada yechan, yechan hanya menatap malas dan mengangkat sebelah alisnya, " apa kamu bener-bener mati di dalam hah? Dan ada apa dengan expresi wajah mu itu, apa aku mengganggu...?" Tanya sebin tanpa dosa.
" Tentu saja kamu sangat mengganggu hyung, semalam aku tidak bisa tidur dan aku baru bisa tidur jam 7 pagi tadi" yechan menjawab.
" Oh kenapa? Apa kamu sakit atau ada masalah? mau curhat padaku?" Sebin mencecar yechan dengan beberapa pertanyaa "glup.." yechan menelan salipa
kasar pikirannya kembali melanglang buana memikirkan kejadian semalam bersama jaehan yang membuatnya tidak bisa tidur hingga pagi menjelang, " kenapa malah melamun, apa terjadi sesuatu tanpa sepengetahuanku?" Sebin kembali bertanya dengan alis naik turun dan itu nampak sangat mengesalkan bagi yechan.
" Ekhm..." Yechan berdehem menormalkan expresinya "memangnya ada apa pagi-pagi sudah mengganggu dan kenapa hyung belum berangkat ke kantor?" yechan mencoba mengalihkan pertanyaan sebin.
" Hey pak bos yechan yang menyebalkan, ini tuh hari minggu aku juga butuh berlibur, badanku butuh istirahat" yechan baru ingat kalau sekarang adalah hari minggu.
" Lalu kenapa hyung di sini kenapa tidak pulang tidur di rumahmu sana " yechan menatap sebin malas, mendengar kata hari minggu ia juga jadi ingin tidur kembali.
" Ceklek.." terdengar suara pintu terbuka
mengalihkan perdebatan antara dua manusia yang sama-sama tidak ada yang mau mengalah.
Jaehan terbengong menatap sebin dan yechan, dia terbangun dari tidurnya kerana mendengar perdebatan dari dua bocah di hadapannya.
" Nah dia alasan aku disini" sebin segera menghampiri jaehan yang masih terbengong tatapan mata jaehan bertubrukan dengan mata yechan.
" Jaehan apa kamu sudah merasa lebih baik, atau masih ada rasa yang sakit? Yechan tidak melakukan yang aneh-aneh lagi kan padamu?" Yechan mendelik mendengar beberapa pertanyaan sebin pada jaehan.
Pandangan itu terputus jaehan menatap sebin dengan senyum "aku baik-baik saja" jaehan menjawab seadanya dia memang sudah merasa lebih baik sekarang.
"Ekhm..." Yechan kembali berdehem entah kenapa tenggorokannya mendadak terasa kering dan hawa di sekitar menjadi terasa sangat panas ketika melihat senyuman jaehan yang di tujukan untuk sebin.
" Lebih baik hyung pulang, mengganggu saja" ucap yechan sembari melenggang menuruni tangga bermaksud pergi ke dapur untuk mengambil air minum.
" Yak yak yak... Apa maksudmu dengan mengganggu, ini kan juga rumahku" sebin tidak terima di bilang mengganggu sedangkan yechan hanya mengangkat bahunya acuh dan melanjutkan langkahnya menuju dapur.
" Aishhh.... Dia semakin menyebalkan" ujar sebin menatap sengit pada yechan yang sudah menghilang dari pandangan nya.
" Dia memang menyebalkan" jaehan menimpali ucapan sebin, sebin baru ingat kalau di sampingnya juga masih ada manusia " oh maaf aku hampir melupakanmu" ucap sebin
"tidak apa-apa, aku juga sedikit merasa heran kenapa kalian begitu kekanakan?... Upsss..." Jaehan dengan cepat menutup mulutnya dengan kedua tangan sepertinya dia keceplosan.
" Ha ha ha..." Tawa sebin menggelegar dia begitu gemas dengan tingkah jaehan.
" Berapa umur mu" tanya sebin tiba-tiba.
" Umur ku? " Sebin mengangguk.
" 27" jaehan berkata jujur.
" Apa!!! Yang bener saja, ini tidak lucu di mana letak 27 tahun itu" sebin tidak percaya dia menatap jaehan dengan intens.
Mata jaehan mengerjap cepat melihat kelakuan sebin.

***

" Tunggu sebentar, ada apa dengan bibirmu?" Sebin semakin mendekatkan wajahnya pada jaehan, bermaksud mencari tau apa yang terjadi pada bibir jaehan, dan jaehan hanya bisa memundurkan kepalanya kebelakang.
Sedangkan yechan yang telah selesai dengan acara dahaganya dan berniat kembali ke kamar, dia malah melihat sebin yang tengah menggoda jaehan, dengan terburu yechan mendekat pada mereka dan dengan segera menarik kerah baju belakang sebin supaya menjauh dari jaehan.
" Yakkkk.... Lihat sekarang siapa yang mengganggu" sebin menggerutu menatap sengit pada yechan sedangkan yechan malah menyilangkan kedua tangan di dada.
" Perasaan tadi aku menyuruhmu pulang hyung" ujar yechan acuh. Jaehan di buat terheran-heran dengan kelakuan mahluk di hadapannya.
" Sebentar aku sedang bertanya padanya, apa yang terjadi dengan bibir nya perasaan kemarin tidak merah-merah seperti itu, apa bibirmu di gigit nyamuk jaehan eh salah jaehan hyung maksudku,
jawab aku hyung" sebin menggoyangkan lengan jaehan berharap mendapat jawaban sedangkan jaehan malah menunduk dengan kedua pipi memerah bak kepiting rebus.
Yechan pun ikut salah tingkah mendengar itu dia menarik tangan sebin agar mendekat padanya,
" Hyung lebih baik pulang dan jangan mengganggu kami" seperti yechan salah berbicara.
" Maksudmu mengganggu kami?" Sebin bertanya dengan alis naik turun mengejek yechan.
Di balas dengan tatapan garang dari yechan, sebinpun menyerah dia lelah terus berdebat dengan yechan.
" baiklah baiklah aku kalah, sebenernya aku kesini kerana ada hal yang harus aku bicarakan dengan mu" raut wajah sebin berubah serius sekarang.
" Tapi tidak di sini" sebin melanjutkan.
" Baiklah di kamarku saja" yechan menjawab matanya menatap jaehan.
" Ekhm..... Jaehan sebaiknya kamu sarapan dulu di dapur sudah ada bibi kang yang akan menemanimu, aku akan berbicara dulu dengan sebin hyung" entah kenapa sekarang yechan menjadi salah tingkah ketika menatap jaehan, mungkin itu efek dari kejadian semalam.
Jaehan hanya mengangguk dan melenggang meninggalkan sebin yang mendorong tubuh yechan agar segera masuk kedalam kamarnya.

love story Where stories live. Discover now