chapter 37

44 6 4
                                    

Malam hari di kediaman yechan.
Di mana para maid sudah kembali ke kamarnya masing-masing tak terkecuali dengan bibi kang, wanita paruh baya itu pun sudah kembali ke kamarnya.
Kini hanya tersisa dua manusia yang sedang dalam tahap memperbaiki hubungan mereka, tepatnya di ruang tamu rumah yechan terlihat dua pemuda, yang satu nampak sudah tertidur pulas di kursi ruangan itu dan yang satu lagi tengah terduduk di lantai menyilangkan kedua kakinya, menopang dagu dengan kedua tangan sedang matanya tengah menatap lekat pada objek di depan nya yang menurutnya nampak sangat indah dan bersinar.
Shin yechan tengah memandang jaehan yang tertidur pulas, matanya kembali menelusuri setiap lekuk wajahnya jaehan.
" Jaehan.... Aku baru sadar, kenapa harus ada orang yang sempurna sepertimu.." tangan yechan terangkat mengelus alis jaehan.

" Lihatlah ketika tertidur pun kamu sangat menggemaskan seperti bayi khi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


" Lihatlah ketika tertidur pun kamu sangat menggemaskan seperti bayi khi..khi..khi.." yechan terkikik sendiri begitu gemes dengan jaehan.
Yechan menyandarkan kepalanya pada pinggiran kursi yang jaehan tiduri, wajahnya berhadapan langsung dengan wajah jaehan, dia melihat bibir jaehan mengerucut dan alis yang menyatu, sepertinya jaehan tengah bermimpi.
" Dia bener-bener sangat lucu " yechan semakin menyunggingkan senyum.
Dia kembali menatap jaehan dengan lekat.
" Jaehan.. maafkan aku, aku begitu egois telah menyalahkan mu" tangan yechan menggenggam tangan jaehan lalu mengelus nya,
" Tapi aku juga bersyukur kerana adanya ke egoisan ku bisa membawa kita sedekat ini" mata jaehan terbuka sesaat berkedip-kedip kecil menyesuaikan penglihatannya dan bertemu pandang  dengan mata tajam yechan, yechan sedikit kaget dengan terbangun nya jaehan dia berfikir kalau sudah mengganggu tidur jaehan.
" Berhentilah mengoceh, aku sangat mengantuk
" Jaehan berbicara dengan suara serak khas bangun tidur.
" Oh maaf aku sudah mengganggu tidurmu, kembalilah tidur" yechan berujar menyesal,
Jaehan malah menggeleng kan kepala dan mendudukan tubuhnya.
" Jika sudah terbangun aku akan susah tidur lagi" ujar jaehan lagi sembari menghela nafas ringan.
Yechan beralih duduk di samping jaehan dan mengusap lembut surai jaehan.
" Maaf kan aku" yechan kembali meminta maaf dan bibir itu mengerucut dia merasa menyesal telah terlalu banyak berbicara sehingga mengganggu tidur jaehan.

***

Jaehan yang melihat itu merasa geli sendiri biasanya yechan selalu bersikap sok garang dengan tatapan nya yang tajam, tapi kenapa sekarang malah persis bocah yang tengah memohon di belikan permen pada ibunya.

Jaehan yang melihat itu merasa geli sendiri biasanya yechan selalu bersikap sok garang dengan tatapan nya yang tajam, tapi kenapa sekarang malah persis bocah yang tengah memohon di belikan permen pada ibunya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" berhentilah meminta maaf, aku sudah memaafkan mu sungguh.." jaehan berujar lembut.
" Dan jangan ber expresi seperti itu, itu membuatku geli ha.. ha.." lanjut jaehan lagi di akhiri dengan tawa renyah, yechan malah semakin mengerucut kan bibirnya tapi tak lama bibirnya tersenyum lebar menatap jaehan yang sedang tertawa oleh tingkah konyolnya.
Lihat lah ketika jaehan tertawa mata itu menghilang, kedua pipi memerah, bibirnya yang merekah dan jangan lupakan gigi ginsul yang nampak sangat manis, jaehan bener-bener sangat cantik di mata yechan sekarang.

Lihat lah ketika jaehan tertawa mata itu menghilang, kedua pipi memerah, bibirnya yang merekah dan jangan lupakan gigi ginsul yang nampak sangat manis, jaehan bener-bener sangat cantik di mata yechan sekarang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


" Hey yechan hey.... kamu baik-baik saja?"  Yechan terkesiap oleh tepukan tangan jaehan pada pundaknya, rupanya dia melamun kerana terlalu terpesona oleh kecantikan jaehan.

" A-aku baik-baik saja" yechan menggaruk tengkuk yang sama sekali tidak gatal.

" Oh iya- bolehkah aku bertanya?" Jaehan baru teringat sesuatu, yechan menatap jaehan dan megganguk.

" Tentu saja" jawab yechan.

" Tapi.. kamu jangan marah" jaehan sepertinya ragu.

" Memang nya pentanyaan apa? Kenapa aku harus marah hem.. jangan khawatir ayo katakan saja" yechan berbicara sambil tersenyum hangat, dan itu membuat karaguan di hati jaehan mulai terkikis.

Tbc.

love story Where stories live. Discover now