chapter 44

47 5 3
                                    

" hyuuuuuung aku bosan terus-terusan berada di sini, aku mau pulang" terlihat seorang anak remaja tanggung yang terbaring di ranjang rumah sakit dengan infusan yang masih menancap di tangannya tengah merengek pada pemuda yang lebih tua darinya.
" Jinwoonnie sabarlah nanti kita pasti pulang, tapi kamu harus sembuh terlebih dahulu" taedong pemuda yang di panggil hyung oleh jinwoo tersenyum mencoba menenangkan adiknya yang selalu meminta pulang, bukannya dia tidak ingin pulang, dia juga sama ingin pulang kerumah dan tidur dengan nyaman di kamarnya tapi bagaimana lagi, adik kesayangan itu tengah sakit jadi mau tidak mau dia juga harus terjebak di rumah sakit ini.
Kim jinwoo atau biasa di sebut kevin, dia mengidap penyakit 'kanker myeloma' penyakit ini dapat merusak tulang, sistem kekebalan tubuh, ginjal dan sel darah merah, biasanya sel darah merah akan perlahan di gerogoti oleh sel darah putih, jika sel darah merah habis maka kematian lah taruhannya.
Harus nya untuk si penderita kanker myeloma ini sudah di pastikan mereka tidak akan ada harapan untuk hidup lama, tapi diagnosis untuk kevin dokter mengatakan dia akan sembuh asalkan dia mau menjalani perawatan jalan dan kemoterapi dengan teratur, taedong yang begitu menyayangi sang adik akhirnya patuh akan saran dokter dia memilih untuk tetap membiarkan adiknya di rawat di rumah sakit, meskipun harus banting tulang mencari uang tak apa, asal adiknya sehat kembali dia akan lakukan apapun.
" Hyung apa hyung punya teman?" taedong heran kenapa adiknya tiba-tiba bertanya begitu.
" Memangnya kenapa hum?" Taedong bertanya, tangannya mengelus surai kevin dengan sayang.
" Tidak apa, hanya saja semenjak aku di rawat tidak ada satu teman hyung pun yang datang menjengukku" jawab kevin dengan tertunduk sendu membuat hati taedong terenyuh pilu, mereka adalah anak yatim- piatu dan taedong adalah anak anti sosial dia tidak mudah bergaul dengan orang hingga akhirnya dia tidak bisa memiliki teman baik,dia hanya mempunyai teman yang bersifat seperlunya saja.
" Hyung ti......" Tok.... tok... Tok... Baru saja taedong ingin menjawab tapi suara ketukan pintu menghentikan ucapannya.
" Apa ada tamu?" Kevin bertanya menatap sang kakak dan mendudukkan tubuhnya.
Taedong menggeleng,
" Hyung tidak tau, biasanya kalau dokter pasti langsung masuk, sebentar hyung akan melihatnya dulu" kevin mengangguk, taedong pun berjalan ke arah pintu dan membukanya dengan perlahan.
" Anneyong" sapa si tamu melambaikan tangan sambil nyengir so akrab, membuat taedong mengeryit bingung.
" Bener kamu yang bernama Kim taedong?"
Taedong menggangguk.
" Bener,  dan anda siapa?" Taedong balik bertanya.
" Perkenalkan, Aku si tampan Jang sebin" ucap sebin narsis., " dan ini-...." Tangan sebin ter ulur menggeret seseorang yang berada di sisi lain tembok untuk berdiri berdampingan dengan nya,
" Shin menyebalkan yechan adik ku" ucap sebin sesekali memperkenalkan yechan ke taedong, yechan yang di bilang menyebalkan hanya mendengus tak terima.
" Tapi marga kalian berbeda" jawab taedong heran membuat yechan memutar bola mata malas.
" Sudahlah tidak usah basa basi hyung langsung saja katakan apa maksud tujuan kita kemari, aku bener-bener ingin menghajarnya" yechan berbicara dengan ketus dan tatapan benci yang kentara pada taedong.
" Ada apa dengan tatapanmu itu" ujar taedong yang merasa di hakimi oleh tatapan yechan,
" Lagian aku tidak mengenal kalian" ujar taedong membuat yechan semakin mendelik.
" Sudah jangan ribut dulu, ini rumah sakit" ucap sebin menengahi, dia mengerti akan perasaan yechan tapi dia dan yechan tidak boleh gegabah dalam bertindak.

****

" Hyung siapa itu, kenapa tidak di bawa masuk" terdengar seruan kevin yang otomatis membuat sebin menerobos masuk tanpa permisi, membuat taedong segera menyusul takut-takut sebin melakukan hal yang tidak-tidak pada adiknya, sedangkan yechan yang sudah biasa melihat kelakuan hyung nya hanya memutar bola mata malas sambil mengikuti langkah keduanya masuk ke dalam ruangan.
Sesampainya di dalam, sebin yang ingin mendekat pada kevin pun segera di hadang oleh taedong.
" Siapa yang mengijinkan kalian masuk, keluar sana" taedong mengusir yechan dan sebin dengan emosi.
Kevin yang melihat itu segera berujar, hyung tidak boleh begitu, mereka teman hyung kan?, Aku senang sekali, akhirnya ada teman hyung yang mau menjengukku" ucap kevin berbinar membuat hati taedong terenyuh, mendengar itu sebin pun semakin mendekat pada kevin, sedangkan yechan dia tidak terlalu peduli, dia malah menyandarkan punggungnya pada tembok, kedua tangannya di masukan ke dalam saku celana dan berniat jadi penonton bagi ketiga orang di hadapannya.
" Hey anak kecil yang manis" sebin mencoba menyapa kevin sambil tersenyum.
" Hello hyung, tapi aku bukan anak kecil" jawab kevin ter kikik lucu sembari melambaikan tangan.
" Oh benerkah?, Memangnya berapa umurmu?" Tanya sebin pura-pura kaget, terlihat kevin sedikit berfikir
" 18 tahun" jawab kevin tersenyum lebar.
" Wah..berarti umur kita tidak berbeda jauh, umur hyung juga masih sangat kecil" jawab sebin mengada-ngada.
" Kelakuanmu yang persis seperti anak kecil hyung" yechan menimpali sambil tersenyum mengejek.
" Diam kau bocah" sebin menjawab tidak terima dengan ejekan yechan, dan yechan hanya menjulurkan lidahnya tidak peduli dengan amukan sebin.
" Awas saja nanti aku akan membalasmu yechan" ujar sebin lagi semakin menatap garang pada yechan.
" B.O.D.O Bodo!!!" Jawab yechan Sekena nya.
" Fuck" sebin mengacungkan jari tengah pada yechan.
" Fuck you too hyung" yechan tidak mau kalah.
" Kalian berdua lah yang melebihi anak kecil" celetuk kevin dengan terkikik geli.
Taedong yang mendengar celutukan adiknya, ikut tersenyum, melihat adiknya tertawa riang adalah sebuah kebahagiaan terbesar baginya.
Sedangkan yechan dan sebin hanya bisa berdehem malu mendengar ucapan kevin.

Tbc.

love story Where stories live. Discover now