chapter 48

70 6 7
                                    

" entahlah hyung, aku juga penasaran akan hal itu, yang pasti kita harus segera menemukannya dan membuat dia bertanggung jawab atas kematian jehyun" Sebin menggangguk, ucapan yechan bener, entah itu jinwoo yang sama atau berbeda, yang jelas mereka harus menemukan lee jinwoo yang telah menyuruh taedong.
Ting....... Bunyi notifikasi pesan masuk dari handphone yechan yang berada di saku jas yang di kenakannya, dengan segera yechan mengambil dan membuka pesan tersebut.

 Bunyi notifikasi pesan masuk dari handphone yechan yang berada di saku jas yang di kenakannya, dengan segera yechan mengambil dan membuka pesan tersebut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


" BAJINGANNN!!!...." Yechan mengumpat marah ketika melihat pesan itu, sebin dengan segera merebut handphone di tangan yechan, matanya membulat,
" Seolma... Bagaimana ini bisa terjadi" sebin bergumam kaget, dia yakin kalau yang mengirim pesan adalah lee jinwoo, tapi bagaimana jaehan bisa bersamanya.
Tatapan dingin yechan beralih pada taedong sedari tadi hanya memperhatikan dalam diam, yechan dengan segera mendekat kembali pada taedong, tanpa ba-bi-bu lagi dia melayangkan tinjunya berulang-ulang pada lelaki yang sudah terkapar lemah dan babak belur itu.
Sebin yang melihat itu segera menarik yechan dari atas tubuh taedong
" CHAN BERHENTI!!!.... Kau bisa membunuhnya" sebin mengingatkan yechan yang sudah berhasil di bawa sedikit menjauh dari taedong.
" Aku tidak perduli hyung, aku akan membunuhnya, LEPASKAN AKU HYUNG!!!.." yechan balas berteriak pada sebin, sebin dengan sekuat tenaga menahan tubuh yechan, dia harus bisa menenangkan yechan.
" Chan dengarkan hyung, jika kamu membunuhnya lalu siapa yang akan memberitahu tentang keberadaan lee jinwoo pada kita?" Seketika itu yechan terdiam, sebin tersenyum, dia berhasil menenangkan yechan.
Kamu tidak lihat, keadaan taedong sudah sangat memprihatikan, dia juga sama memiliki adik yang sedang sakit, apa kamu tega membunuhnya?" Kepala yechan menggeleng, sebin bener dia terlalu terbawa emosi tapi dia begini kerana begitu mengkhawatirkan jaehan.
" Kita bisa bertanya baik-baik padanya" sebin kembali melanjutkan ucapannya, seperti paham dengan apa yang di pikirkan yechan.
" Baiklah" hanya kata itu yang keluar dari bibir yechan.
Sebin mendekat pada taedong dan membantu pemuda itu untuk duduk,
" Maafkan adik ku" ujar sebin meminta maaf dan sedikit meringis melihat wajah bengkak taedong,
Taedong menggeleng sambil tersenyum
" Tidak apa, aku pantas mendapatkan nya" ucap taedong lembut di iringi oleh ringisan kecil, matanya beralih menatap yechan yang mendekat padanya.
" Aku mohon, beritahu aku di mana keberadaan jinwoo sekarang, aku yakin yang mengirim pesan padaku adalah jinwoo dan jaehan ada padanya saat ini, aku bener-bener khawatir pada jaehan, aku mohon" yechan memohon pada taedong dengan wajah kalut, yechan tidak mau lagi kehilangan orang yang sangat berarti baginya, dulu dia tidak bisa menyelamatkan jehyun, dan sekarang dia harus bisa menyelamatkan jaehan dari tangan jinwoo, bagaimana pun caranya dia harus membawa jaehan pulang dengan selamat.
" Sebenernya aku tidak tau keberadaan jinwoo sekarang di mana, tapi... Aku mengetahui satu tempat, tempat di mana aku di suruh mengambil uang bayaran ku dulu, semoga saja itu adalah tempat jaehan dan jinwoo berada saat ini" taedong menjawab sambil meringis menahan sakit.
Mendengar ujaran taedong keduanya mengangguk.
" Baiklah kita harus segera berangkat" ujar yechan di angguki sebin.
" Apa kalian tidak ada niatan mengobati ku terlebih dahulu?" Celetuk taedong sedikit kesel.
" Tidak perlu di obati nanti juga sembuh sendiri" ujar yechan asal.
" Kau harus mengobatiku dulu" taedong kekeh, dia bener-bener membutuhkan pengobatan.
" Aku yang menghajarmu, kenapa aku juga yang harus mengobatimu?" Yechan mendumel.
" Aku bahkan tidak bisa berdiri, bagaimana aku bisa menjadi penunjuk jalan, bagaimana kalau aku mati sebelum kalian sampai di tujuan?" jawab taedong lagi membuat yechan menghela napas kasar.
" Aish... Si bajingan ini menyusahkan saja" sebin terkekeh mendengar gerutuan yechan.
" Kau kan yang berbuat, kau juga yang harus bertanggung jawab" ujaran taedong membuat mata yechan semakin mendelik.
" Kau punya cermin?, coba bercermin sana, kau jauh lebih salah dariku!!.." yechan kembali emosi.

" yechan kembali emosi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


****

" Aish... Kalian, sudahlah jangan bertengkar lagi" sebin menghentikan perdebatan itu.
" ayo kita bawa dulu dia ke dokter, agar cepat di obati dan kita bisa bergegas mencari jaehan" ujar sebin lagi membuat yechan menggangguk terpaksa
" awas saja kau, aku belum memaafkan mu, ingat itu" yechan menggerutu sembari membantu taedong berdiri dan melingkarkan tangan kiri taedong pada lehernya dengan tidak ikhlas, sedangkan yang di sebelah kanan adalah bagiannya sebin.
" Iya aku akan mengingat itu, tapi jika tempat yang aku tunjukkan bener maka kau harus memaafkan ku" ujar taedong malah mencoba mencari peruntungan.
" Kenapa kau malah mengajak bernegosiasi?, aku tidak akan memaafkan mu, aku akan memasukan mu kedalam jeruji besi, ingat itu" ujar yechan lagi, taedong yang baru membuka mulut untuk menimpali ucapan yechan, secepat kilat merapatkan kembali mulutnya sebab dia malah mendengar teriakkan dari sebin yang berada tepat di sebelahnya.
" Yakkkkk... Kenapa kalian berisik sekali, kita harus cepat, apa kalian tidak mau menyelamatkan jaehan hah!!!.. telingaku sakit mendengar ocehan kalian" sebin merasa kalau telinganya pengang dengan perdebatan tidak berpaedah dari kedua manusia di sebelahnya.
Padahal kalau di pikir lagi, jika sebin mode bercandanya kumat, dia pasti akan jauh lebih berisik dari pada yechan dan taedong.
" Ck kau bahkan jauh lebih berisik daripada kami hyung" ucapan yechan sangat tepat menancap di hati sebin.
" Aku tidak akan membantumu mencari jaehan, yechan!!!.." sebin mengancam yechan, yechan langsung menghentikan langkahnya, menatap melas pada sebin dan tanpa sadar lengan taedong dia lepas membuat beban sebin bertambah.
" Hyuuuuuung jangan begitu, maafkan aku ya aku akan menjadi adik yang baik, tolong bantu aku mencari jaehan ya, aku tanpamu butiran debu hyung" yechan menggosok-gosok kan tangannya memohon pada sebin, sebin malah menatap nyalang pada yechan.
" Butiran debu palamu, cepat bantu hyung membawa bocah tengik ini, hyung keberatan chaaan" sebin gemes sekali pada yechan.
Sedangkan taedong dia hanya menghela nafas, harus sabar menghadapi kk beradik yang sayangnya tengah membantunya.
" Oh iya aku lupa, maaf hyung" dengan segera yechan melingkarkan kembali tangan taedong pada lehernya dan kembali menuruni anak tangga dengan tertatih di keranakan mereka berjejer tiga yang otomatis membuat ruang tangga itu menjadi sangat sempit.
taedong di bawa ke ruang UGD, alasan nya agar secepatnya mendapat perawatan, waktu mereka tidak banyak, jaehan sedang menunggu mereka,
Taedong sekalian menitipkan kevin pada dokter, meskipun sudah terbiasa kevin di tinggal sendiri tapi jika sudah menitipkannya maka perasaan taedong akan merasa lebih tenang.
Takutnya mereka pergi akan memakan waktu lebih lama dari pada perkiraan mereka.
Pengobatan taedong akhirnya selesai dan mereka segera bergegas menuju parkiran, memasuki mobil yechan dan segera menancap gas menuju ke arah yang di tunjuk kan oleh taedong, mereka berharap, semoga mereka bisa segera menemukan jaehan dan semoga jinwoo tidak melakukan hal aneh atau kekerasan apapun pada jaehan.
Semoga saja...
" Jaehan.. kumohon bertahanlah dan tunggu aku" gumaman yechan dengan mata menerawang menatap jalanan yang begitu lenggang, namun hatinya tertuju pada kim jaehan yang belum di ketahui keberadaan nya, yechan hanya berharap semoga jaehannya baik-baik saja.

Tbc.

Harap jaehan baik aja ya 🥺

love story Where stories live. Discover now