chapter 23

50 6 11
                                    

Harapan itu sirna, kerana pagi ini yechan sudah berada di hadapan nya, bahkan kali ini dia tidak datang sendirian.
Yechan membawa seorang lelaki bertubuh tinggi dan berbadan kekar, tidak ada senyum di wajah lelaki itu bahkan wajah yechan pun sama, tidak menampakan senyumnya dari awal dia memasuki ruangan jaehan.
Hari ini jaehan akan pulang, dia sudah sangat merindukan kamarnya yang nyaman dan damai.
Tiba-tiba pintu ruangan jaehan terbuka, memperlihatkan sosok dokter kim yang tersenyum dengan begitu ramah.
Dokter kim pun menghampiri jaehan namun matanya menatap yechan.
" Oh tuan yechan sudah datang, bahkan ini masih terlalu pagi" ucap dokter kim sembari menatap jam di pergelangan tangannya yang menunjukan baru pukul 9 pagi.
Tidak ada senyuman di wajah itu namun yechan tetap menjawab " tidak apa lebih cepat lebih baik bukan" ucapnya yang hanya di anggukan oleh dokter kim.
Kemudian dokter kim pun menatap jaehan sambil berkata.... " jaehan hari ini
kamu akan pulang dan kamu akan di antar oleh tuan yechan bersama temannya itu, tapi aku akan memeriksa keadaan mu terlebih dahulu" dokter kim berucap sembari memeriksa keadaan jaehan.
" Tunggu dulu" jaehan merasa keberatan dengan ucapan dokter kim " kenapa aku harus pulang bersama mereka? Aku bisa pulang sendiri dok....." jaehan merengek dia merasa kesel kerana harapan untuk tidak bertemu dengan yechan tidak terpenuhi.
Yang ada akan di antar pulang oleh yechan, tidak....tidak.... jaehan tidak mau.
" Sudahlah jaehan kamu tidak usah rewel kamu cukup duduk manis saja nanti di dalam mobil" ucap dokter kim membuat jaehan mengerucutkan bibirnya.
" Nah keadaanmu bener-bener sudah pulih, kuharap kamu tidak datang lagi ke sini" jaehan semakin cemberut mendengar ucapan dokter kim.
" Aigo.. uri jaehan kenapa cemberut hem" dokter kim mencubit pelan pipi jaehan dengan gemes.
Sedangkan yechan yang memperhatikan
interaksi antara jaehan dengan dokter kim hanya berdecak pelan.
" Baiklah aku pergi dulu, kamu segera bersiap jangan biarkan tuan yechan menunggu terlalu lama dan sampai bertemu kembali di lain waktu jaehan" dan jaehan pun mengangguk sembari mengucapkan banyak terimakasih pada dokter kim yang telah merawatnya sampai sejauh ini.
Setelah berpamitan pada yechan dan temannya, dokter kim pun segera keluar dari ruangan jaehan.

***

" Hyung bawa dia!!.." ucap yechan tiba-tiba yang menunjuk jaehan menggunakan dagunya, dan menyuruh seseorang di sebelahnya untuk membawa jaehan, dan jaehan hanya menatap linglung pada kedua orang yang sama-sama tengah menatapnya, tapi tak lama orang yang di sebelah yechan beralih menatap yechan dengan expresi wajah keselnya.
" Kamu menyuruhku?" Tanya orang itu pada yechan sambil menunjuk dirinya sendiri menggunakan jarinya.
" Iya...kenapa.... Ada masalah?" Yechan bertanya sambil mendelik pada orang itu.
" Kenapa menyuruhku" dan dengan tanpa rasa takut orang itu malah bertanya lagi dan menatap yechan dengan sengit.
" Sekarang Aku adalah bos mu sebin hyung jangan lupakan itu" ya dia adalah Jang sebin orang kepercayaan yechan sekaligus sahabat yang sudah yechan anggap seperti saudaranya sendiri.
Dan dengan tanpa rasa berdosanya setelah mengatakan itu yechan melenggang pergi begitu saja, sebin pun hanya berdecak kemudian matanya beralih pada jaehan yang tengah menatapanya dalam diam, jaehan di buat speechless dengan pertengkaran  dua orang di hadapannya.
" Ayo.... tunggu apalagi, ikut aku" mata sebin di buat setajam mungkin dalam menatap jaehan, agar jaehan merasa takut padanya.
Jaehan yang terbengong pun akhirnya sadar mendengar ajakan sebin.
" Biarkan aku pulang sendiri saja aku mohon" jaehan kekeh pada keputusannya
dan menyatukan kedua tangannya di depan dada memohon pada sebin.
Sebin menghela nafas dan mengusak rambutnya dengan kasar, dia sedang kesel pada yechan yang menyuruhnya dengan seenak jidat dan sekarang yang di ajak pulang pun menyulitkan nya.
Padahal sangat wajar kalau yechan memerintah sebin, ini kan masih jam kerja jadi otomatis yechan adalah atasannya sebin.
Entahlah sebin hanya sedang tak mau di suruh.

Entahlah sebin hanya sedang tak mau di suruh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tbc

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tbc.

love story Where stories live. Discover now