4. Skandal Pagi Hari

92.2K 6.9K 167
                                    

Masalah adalah ketika kamu perlu waktu untuk memikirkan kondisi hatimu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Masalah adalah ketika kamu perlu waktu untuk memikirkan kondisi hatimu.
♡♡♡

     "Kir... lo dengerin gue ngga sih?"

     Pekikan Jelita mengagetkan Kirana yang sedang berpandangan kosong dan berpikiran penuh. Mereka berdua sedang duduk di kantin sambil menunggu bel masuk berbunyi.

     "Iya, iya... gue denger ini..."

     "Lo kok nggak fokus gitu? Ini cerita penting! Lo harus denger semua detailnya supaya gue tahu gue harus gimana sekarang!" Jelita merengek.

Temannya itu sedang menceritakan kronologis percakapannya dengan Harris kemarin malam di telepon, dan Kirana diharuskan untuk mendengar agar dia bisa memberikan petunjuk yang sesuai. Dia memang sudah didapuk menjadi dukun cinta bagi Jelita sejak awal pertemanan mereka. Padahal, dari mereka berdua yang lebih berpengalaman itu bukanlah dirinya.

     "Gue fokus kok..." Kirana memasang wajah sok menganalisa. Padahal, dari tadi semua kata-kata Jelita hanya masuk di telinga kiri dan keluar ke telinga kanannya seketika.

     "Gue ngomong apa coba terakhir?" Jelita melipat kedua tangannya.

     Dia tidak bisa menjawab.

     "Lo lagi mikirin apa sih?"

     Kirana sebenarnya bukan sedang memikirkan apa, tetapi siapa. Jika bukan karena Juna, pasti sekarang dia sudah tidak ada ceritanya lagi. Tidak bisa dia bayangkan bagaimana jadinya hari ini kalau cowok itu tidak membantunya.

     "Ngomong-ngomong... kemarin emang nyokap lo kenapa?"

     "Hah? Nyokap gue?" Sejenak dirinya lupa bahwa kemarin dia menggunakan Ibu sebagai alasan untuk bisa berkelit dari Jelita. "Oh itu... nggak kenapa-napa kok... Ibu cuman... emh... Ibu minta gue ikut ke rumah temennya, gitu doang..."

     "Oh gue kirain lagi sakit..."

     "Nggak kok, sehat-sehat aja..."

     "Trus ngapain lo di sana sampe malem gitu?"

     "Jadi pengamat... cuman dengerin mereka ngrumpi," jawabnya asal.

     "Eh ngapain nyokap lo pergi ngrumpi ke rumah orang pake bawa lo segala? Jangan-jangan lo mau dijodohin? Tuh temen nyokap lo punya anak nggak?"

     "Lo ini ya... ngomong apa aja kok ujung-ujungnya balik ke cowok lagi?" Kirana menggelengkan kepalanya. "Ini nih akibat kebanyakan nonton FTV..."

     "Yah kali aja..." Jelita tertawa. "Kan lumayan kalo ada yang bisa digebetin... daripada sepi trus kan garing banget..."

     "Heh, maksud lo apa?" Kirana memberi pandangan mengancam.

Cinta Sejuta RasaWhere stories live. Discover now