18. Dua Cangkir Kopi

64K 4.4K 202
                                    

Pertanyaan yang paling menakutkan adalah pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pertanyaan yang paling menakutkan adalah pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban.
♡♡♡


     Bingung, adalah satu kata yang tepat untuk menggambarkan bagaimana perasaan Kirana sekarang terhadap Juna.

Cowok itu mulus sekali transisinya dari yang sepertinya tidak akan peduli jika dirinya mendadak lenyap dari muka bumi menjadi seakan-akan hanya dirinyalah yang dia lihat. Sejujurnya, dia penasaran akan jalan pikiran cowok itu.

"Kenapa?" Juna menoleh ke arahnya.

Mereka sedang terkena arus macet jam pulang sekolah. Ada beberapa institusi pendidikan swasta lain yang sedaerah dengan SMA Bina Bangsa. Maka dari itu, antara jam dua belas hingga jam tiga siang biasanya jalan penghubung ke arah kota relatif lebih padat.

"Hah? Oh... ng, ngga... ngga apa-apa kok." Kirana cepat-cepat mengarahkan pandangannya kembali ke depan.

Waktu mereka berjalan melintasi lapangan tengah tadi, ada Rasita dan teman-temannya yang sedang berkumpul di dekat kantin. Kirana yakin seyakin-yakinnya kalau mata Rasita pasti menangkap sosok mereka karena cewek itu seperti memiliki indra keenam saja untuk segala sesuatu yang berbau Juna.

     Tadinya dia ingin mereka mengambil jalan memutar saja untuk menuju ke arah parkiran, tetapi ketika dia hendak membalikkan badan, Juna malah mempererat genggaman tangannya dan menarik dia untuk menyamai langkahnya.

     Jadilah, dia mau tidak mau menghadapi pandangan-pandangan sinis dari Rasita dan golongannya yang pastinya disertai dengan kutukan-kutukan itu.

Bukannya dia tidak berani berhadapan dengan mereka atau bagaimana, tetapi Kirana enggan saja jika dirinya dianggap berparade di atas kesusahan orang lain, meski sialnya, memang keadaannya bisa dibilang seperti itu.

Kirana punya hati, dia sebenarnya sama dengan semua teman-teman di kelasnya yang merasa iba saat melihat usaha cari perhatian Rasita berujung dengan kegagalan.

Namun lantas apakah Kirana harus mundur semudah itu? Bagaimana dengan perasaannya terhadap Juna yang kini rasanya semakin menjadi-jadi?

Bahkan berada semobil dengan cowok itu saja sudah mampu membuat jantung Kirana berdebar keras hingga tiap detakannya menggema di telinganya dan tangannya seketika terasa beku padahal sebelumnya dia tidak sampai separah ini.

💝💝💝

"Masih diem aja... betah banget sih marahnya..." Juna mengerling singkat, ujung bibir cowok itu kemudian terangkat, membentuk satu senyuman yang membuat kepercayaan dirinya jadi menurun lantaran sadar bahwa cowok yang di sebelahnya ini begitu memikat.

Cinta Sejuta RasaWhere stories live. Discover now