14. Titik Temu Semu

62.9K 4.5K 203
                                    

Status layang-layang : Tidak bisa dibilang teman, tetapi bukan pacar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Status layang-layang :
Tidak bisa dibilang teman, tetapi bukan pacar.
♡♡♡

"Kirana?" Juna yang sedang bermalas-malasan dengan kepalanya yang menggantung di tepi ranjang sekejap terduduk.

"Lo... lagi di mana?"

Tadinya Juna mengira dirinya sedang berada di dalam alam mimpi, tetapi ketika sekali lagi dia mendengar suara cewek itu memenuhi telinganya, dia tersadar jika percakapan ini bukan hanya dalam angan-angannya.

"Gue? Lagi di rumah."

"Rumah? Emh... beneran lo... di rumah?" Cewek itu berkata dengan ragu-ragu.

"Iya?" Juna menjawab dengan bingung. "Kenapa gue harus bohong?"

"Sama siapa?"

"Maksudnya?"

"Ng... ngga, emh... ya, ya udah deh..." Juna mendengar Kirana menghembuskan nafas kemudian sambungan telepon mereka mendadak terputus.

Dia lantas segera mencari nama Harris di daftar kontaknya.

"Heh, lo ngomong apaan ke Kirana?" Dirinya berseru begitu panggilannya tersambung.

"Halo Ma... iya, ini Harris lagi di mall." Harris menjawab dengan nada sopan yang dibuat-buat.

"Dia barusan telpon gue nanya gue di mana dan ma siapa, ini pasti kerjaan lo kan? Kalian masih bareng?"

"Iya sama Jelita, ada Nevan sama Kirana juga sih, kita habis gini masih mau nonton Ma..."

"Lo ngomong apaan sih ke dia?"

"Tenang aja lagi Ma, itu tadi pagi ikan asin yang mama goreng udah Harris jemur di taman belakang..."

"Hah? Ikan? Ikan apa?" Tanya Juna dengan bingung. Dia tahu bahwa Harris sedang berpura-pura mengangkat telepon dari Mamanya, tetapi dia tidak mengerti isi percakapan mereka sekarang ini.

"Iya Ma... jamin deh nggak lama lagi tikus itu pasti bakal keluar dari persembunyiannya. Harris yakin seyakin-yakinnya kalo tikus yang ini nggak bakal mau kalah sama tikus lain yang kemarin kita liat itu."

"Ris, lo ini ngomong apaan sih?"

"Jadi Ma... maksudnya tuh supaya kita nggak usah susah-susah cari cara lagi ngejar-ngejar tuh tikus. Bentar lagi juga dia pasti keluar dari rumahnya terus parade-parade gitu."

"Ini tikus lagi tikus lagi? Ris! Gue ngomong serius nih, kok lo malah ngelantur nggak jelas gini sih?"

"Apa Ma? Bentar Harris ngga kedengeran." Temannya itu berseru, kemudian terdengar bunyi samar-samar kursi berdecit. "Eh, lo goblok banget sih, gue ini lagi ngomong pake umpama, tuh tikusnya si Kirana lagi."

Cinta Sejuta RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang