11. Tindak Tanduk Terlarang

65.4K 4.8K 199
                                    

Posisi awal < Garis finish♡♡♡

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Posisi awal < Garis finish
♡♡♡

     "Kamu ngapain sih dari tadi liat ke belakang trus? Kapan sampenya kalo kita dikit-dikit berhenti gini..." Rasita menariknya untuk berjalan. "Ayo dong..."

     Dengan berat hati Juna kembali melanjutkan langkahnya. Dia sebenarnya tidak mau meninggalkan Kirana tetapi cewek itu langsung berbalik menjauh dan Rasita sudah memasang wajah tidak sukanya. Dia tidak mau Rasita makin sengaja merajuk kepadanya di depan Kirana.

Begini saja Kirana sudah tidak menganggapnya, bagaimana jika dia tahu seperti apa Rasita biasanya?

"Juna! Kamu dengerin aku ngomong nggak sih?" Rasita memukul bahunya.

"Hah? Apa?" Dia tidak sadar Rasita sedang berbicara kepada dirinya karena Juna sedang fokus mengamati orang-orang yang lalu lalang di kantin.

Matanya mencari Kirana.

"Kenapa sih kamu akhir-akhir ini ngga anggep aku sama sekali?" Rasita mendengus kesal, dia melipat tangannya dan meyipitkan matanya dengan penuh selidik.

Sudah beberapa hari ini Juna mencari kesempatan untuk berbicara dengan Rasita tentang keadaan mereka, namun setiap kali dia mulai menyinggung tentang hal itu, cewek itu selalu saja mengalihkan topik.

Sebenarnya Juna tidak ingin membahasnya sekarang. Selain karena mereka sedang berada di tengah-tengah keramaian dengan puluhan pasang mata berhilir mudik, dia juga belum memikirkan bagaimana dirinya hendak membuka percakapan itu.

Tetapi menunggu waktu yang tepat untuk bicara empat mata dengan Rasita tidak lagi menjadi pilihan baginya. Dia tidak suka berlama-lama dalam situasi serba salah seperti ini.

     Toleransi itu ada batasnya, Juna tahu itu. Jika dia terus membiarkan hubungannya dengan Rasita menggantung tidak jelas, bukannya tidak mungkin dia dan Kirana tidak ada ceritanya lagi.

"Kita perlu bicara, Sita..."

💝💝💝

     Juna dan Rasita kini berada di tepi lapangan. Mereka duduk tepat di seberang kantin. Hanya ada beberapa orang sesekali berjalan di dekat mereka karena di sana ada tangga yang menuju ke perpustakaan.

"Mau bicara apa?" Rasita menatap dirinya dengan wajah polos yang membuatnya jadi bingung menata kata.

Juna menundukkan kepala, berusaha mengurangi rasa bersalahnya dengan tidak menatap cewek itu tepat di kedua matanya yang penuh dengan harapan.

Cinta Sejuta RasaWhere stories live. Discover now