19. Lampu Kuning Berkedip

58.8K 3.6K 140
                                    

Kata yang terucap tidak akan kembali

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kata yang terucap tidak akan kembali.
Kesempatan yang hilang tidak akan ditemukan.
♡♡♡


"Jadi, sekarang Juna ma Rasita dah nggak ngomong lagi?"

Suara Jelita mengisi seluruh penjuru ruangan lantaran Kirana mengaktifkan fitur loudspeaker di hp nya.

"Kayaknya sih..." Dia menjawab dengan ragu-ragu. "Ya kemarin pas kita liat Rasita tuh Juna cuek gitu."

"Akhirnya... tau rasa juga tuh si cewek drama." Jelita terkekeh. "Bagus kan? Itu artinya dia nggak bakal gangguin kalian lagi..."

"Gimana ya, gue nggak yakin sih... Juna nggak ada ngomong apa-apa sama gue, jadi gue bingung juga sekarang sebenernya."

"Ya udah lo yang ngomong duluan aja, biar cepet selesai gitu?" usul Jelita membuat Kirana memutar bola matanya.

"Trus gue ngomong apa? Masa nodong status gitu sih kaya apaan aja? Lagian nggak enak masa... perlu waktu lah Jel, kesannya gue kok maksa banget?" sanggahnya diakhiri dengan helaan nafas panjang.

"Yah kalo lo nggak cepet-cepet ngunci Juna ya Rasita bakalan balik atuh?"

"Atuh atuh... lo makin ketularan Harris aja cara ngomongnya." Kirana mendecih.

"Cewek itu cuman aksi doang Kir... iya oke sekarang dia mundur, tapi ntar kalo semakin banyak yang tau kalo Juna sekarang ma lo gimana? Ya ujung-ujungnya dia pasti nggak rela juga kan? Jamin si Rasita bakalan bebal trus nangis bombay minta perhatian ala sinetron mak-mak."

"Lo ini doain ya?"

"Gue ini ngasih lo wejangan kali. Makanya kalo lo nggak mau itu kejadian, ya lo mesti bikin jelas status kalian lah, jangan diambangin mulu ntar keterusan akhirnya berasa simpenan aja tuh lo..."

"Eh lo sialan amat... masih pagi juga."

Dalam hati, Kirana membenarkan pemikiran temannya itu. Dia tahu bahwa perkataan Jelita itu tepat sasaran. Secara teori, memang sebaiknya dia membahas perihal statusnya dengan Juna, tetapi kenyataannya, kehidupan itu penuh dengan sandungan. Bagaimana cara memulainya saja Kirana tidak tahu, lantas apa yang bisa dia lakukan?

Jujur saja, hingga saat ini pun, dia masih segan untuk memulai pembicaraan apapun dengan cowok itu karena rasa takut ditolaknya itu kian melambung tinggi seiring dengan berjalannya waktu.

"Ah udah deh, bete gue lama-lama bahas itu terus. Lo dimana sekarang, dah berangkat bel-"

"Kira, mobilnya udah dateng!"

Cinta Sejuta RasaWhere stories live. Discover now