B E T A - 0 2

84.9K 5.8K 36
                                    

B E T A - 0 2

Aku tertegun, sebuah suara tiba tiba terdengar entah dari mana, Siapa kau? tanya ku kepada entah siapa dan entah dimana, Tenang lah, aku serigala mu, kata suara itu, uh serigala?
Suara itu terkekeh, Hai, aku serigala mu, Jasmine, kata Suara itu dan aku tersenyum, Seperti nama bunga, huh? Ledek ku.
"Abri, kau harus berjalan sekarang," perintah sang Alpha, aku mencoba berdiri tetapi jatuh lagi, hingga aku merasakan sebuah moncong yang membantu ku untuk berdiri, aku melihat kesamping ku dan menemukan seriga yang lebih besar dari ku.
Ayah kata ku dalam pikiran dan serigala itu menggosokan moncongnya di perut ku dan menjilat pipi ku, aku mendorong Ayah menggunakan moncong ku dan menggeram kearahnya.
Tenanglah sayang, bilang kepada serigala mu aku adalah Ayah mu dan bukan ancaman kata Ayah melalui pikiran.
Jasmine, dia adalah Ayah kita, dia tidak akan menyakiti kita kata ku kepada Jasmine dan ia mendudukan tubuhnya dengan kepalanya yang ia taruh diatas kedua kaki diepannya.
Bunda menghampiri kami, Jasmine, dia Bunda kita, kata ku dan Jasmine menatap Bunda secara seksama, Bunda tersenyum dan mengelus kepala kami.
"Bunda bangga sama kamu sayang," kata bunda dan Kami menyandarkan lagi kepala kami ketelapak tangan bunda.
Jasmine mengelurakan lolongan, memberitahu bahwa ada anggota baru yang di balas oleh ratusan lolongan, berdebar rasa bangga didada Ku, melihat pandangan bangga dari keluarga ku dan dari Alpha dan Luna.
Kami membungkukan kepala kami, menerima mereka sebagai Alpha dan Luna kami, baik dalam wujud manusia ataupun dalam wujud serigala kami.
Alpha gohg merubah wujudnya memjadi serigala berwarna abu abu yang jauh lebih besar daripada sergila ku, setelah Alpha Gohg merubah wujudnya, diikuti dengan yang lainnya, Alpha Gohg mengeluarkan lolongan yang di balas dengan ratusan lolongan, untuk pertama kalinya aku berlari dan berburu dalam wujud serigala ku.
Setelah merasa cukup berlari bermain dan berburu dalam wujud serigala kami, kami merubah wujud kami menjadi manusia kembali, tentu saja kembalinya wujud manusia ku tidak sesakit saat aku berubah menjadi serigala, tetapi tetap saja untuk pertama kalinya itu menyakitian.
Bunda memberikan ku setelan baju dan aku memakainya di balik pohon, setelah aku selesai memakai baju ku aku keluar dari balik pohon, semua sudah kembali ke wujud manusianya dan telah memakai baju tentunya.
"Selamat sekali lagi untuk mu sayang," kata Luna Quinn sambil mengecup kening ku dan aku merasakan hangat menjalar, sangat bahagia dan senang jika kita akran dengan Luna, karena bagaimanapun juga, Luna adalah Ibu dari kami semua, ia adalah Bulan bagi kami, ia sangat berharga dan berarti bagi kami, kami rela menaruh nyawa kami dalam bahaya untuk melindunginya, karena ia sangat dan begitu berharga.
Kami kembali kerumah kami dengan perasaan bangga dan bahagia, Bunda dan Ayah mengecup pipi ku dan mereka berjalan kearah kamar mereka, aku melihat Johan yang tampaknya memperhatikan ku dengan serius, "Hey, apa ada yang salah?" Tanya ku dan Johan menggeleng.
"Aku senang kau bahagia, kak," kata Johan lalu ia pergi ke kamarnya, aku menggeleng gelengkan kepala ku melihat tingkah lakunya yang terkadang sangat misterius. Aku menghela nafas dan berjalan kekamar ku, aku langsung membersihkan tubuh ku dan memakai piayama ku, aku merebah kan tubuhku dan menatap langit langit kamar.
Kamar mu sangat nyaman kata Jasmine dan aku mengiyakan, aku memposisikan tubuh ku untuk tidur, huh, Aku harap kita bertemu dengan pasangan kita kata jasmine sambil menguap dan aku terkekeh, kami pun terlelap untuk pertama kalinya.

Cahaya matahari memasuki kamar tidur ku dan menghangatkan punggung ku, aku menggeliat dan mendudukan tubuh ku, supaya aku tidak tertidur lagi, "Abri! 1 jam lagi kamu harus sampai di sekolah, hari ini ujian akhir mu dimulai," terika Bunda dari bawah dan langsung membuat adrenalin ku menyala, aku langsung berlari kekamar mandi, tanpa memperhatikan kemana aku berjalan aku terbentur pintu kamar mandi cukup keras.
"Aw," rintih ku sambil mengusap dahi ku, Jasmine terkekeh dan aku memutarkan bola mata ku, aku pun mulai bersiap siap dan menggunakan seragam sekolah ku, setelah merasa yakin tidak ada yang tertinggal aku turun keruang makan dan memgecup pipi Bunda, Ayah dan Johan.
"Pagi," sapa ku dan mereka menjawabnya, aku duduk di sebelah Johan dan mengoleskam rotiku dengan selai stroberi, "Apa kau sudah yakin bisa menjawab ujian mu, Abri?" Tanya Ayah dan aku mengangguk, "Seratus persen," kata ku dengan makanan yang ada dimulut ku.
"Ew, jorok banget sih kak," perotes Johan dan aku memutarkan bola mataku, "cepat habiskan makanan mu, Bri, waktu mu 15 menit lagi," kata Bunda dan aku menghabiskan makanan ku, "Oke aku selesai, aku pergi dulu," kata ku sambil mengecup pipi ketiga orang diruangan ini dan berjalan keluar.
"Hey, Bri," sapa Ryan dan aku tersenyum kearahnya, "Selamat ulang tahun," kata Ryan, "Terimakasih!" Balas ku, "siapa nama Serigala mu?" Tanya nya, "Jasmine," kata ku dan Ryan mengangguk, "Rasanya sangat menyakitkan bukan?" Tanya Ryan dan aku mengangguk, "Sangat, tetapi sangat setimpal " Kata ku dan Ryan mengangguk.
Kami berjalan dalam hening menuju ke sekolah, saat kami tiba disana, suasana sekolah tenang, tidak seperti biasanya, semua terpaku pada buku mereka, meskipun ada beberapa yang tidak perduli, tetapi tetap saja, mereka tetap perduli kalau mereka harus lulus.
Aku berjalan keruang ujian ku dan menduduki bangku ku, dadaku berdebar hebat, Jasmine menjadi sangat bersemangat hari ini, ia mengatakan bahwa akan ada hal besar yang terjadi, tetapi aku menyuruhnya untuk tenang supaya aku bisa mengerjakan ujian ku.
Bel berdering, itu tandanya ujian ku akan segera dimulai, hari pertama selalu terasa berat, tetapi saat hari hari berikutnya akan terasa lebih ringan.
Aku yakin akan ada hal besar terjadi, Bri kata Jasmine, Aku tahu Jas, kamu sudah mengatakannya berulang kali hari ini, jadi aku mohon kamu tenang, supaya akau bisa mengerjakan ujian ini kata ku dan membuat Jasmine terdiam sampai aku menyelesaikan ujian ku.
Bel telah berbunyi lagi, itu berarti aku bisa mengumpulkan kertas ujian ku dan kembali kerumah, Jasmine semakin menjadi jadi, aku sampai pusing karena Jasmine yang terlalu bersemangat.
Jas, bisakah kau tenang sedikit, kamu terlalu bersemangat membuat ku pusing kata ku dan Jasmine menjadi sedikit tenang, aku memijit pelipis ku, aku sudah cukup lelah dengan ujian ku dan Jasmine yang sangat bersemangat tanpa alasan, Hei! Aku dengar itu protes Jasmine dan aku terkekeh.
Aku memang tidak mempunyai teman yang akrab, karena aku tidak terlalu bisa bergaul, aku banyak menghabiskan waktu ku di perpustakaan atau di kelas, aku tentu mengenal banyak orang, tetapi tidak dekat dengan salah satu dari mereka.
Pemandangan rumahku terlihat didepan mata dan aku menghela napas lega, akhirnya aku bisa membaringkan tubuh ku, saat aku membuka rumah, Bunda sedang mempersiapkan sesuatu di dapur.
"Hai sayang," sapa Bunda, aku tersenyum dan memgecup pipinya, "untuk apa yang bunda buat?" Tanya ku melihat kue yang bunda buat "Oh, Alpha dan Beta dari gerombolan Raziel mengunjungi gerombolan kita untuk membahas tentang pertahanan," jelas Bunda dan aku mengangguk, "Uh, sayang, bisakah kamu mengantarkan ini kerumah pusat?" (Pack House) tanya Bunda dan aku mengerang, "Sebentar saja, Bunda masih harus menyelesaikan beberapa lagi," kata Bunda dan aku mengangguk.
"Aku mengganti baju ku dulu," kata ku dan aku berjalan kekamar ku, karena udara diluar cukup dingin, aku memutuskan untuk memakai legging dan baju switer, aku menggerai rambut ku untuk menjaga agar leher ku tidak dingin.
Aku turun dan mengambil kue itu, "Aku berangkat dulu," kata ku dan berjalan ke rumah pusat, udaranya samgat sejuk, Jasmine lagi lagi sangat bersemangat, aku lagi lagi hanya bisa menggelengkan kepala ku.
"Hai," sapa ku kepada Cindy, salah satu omega di gerombolan ini, "O-oh, hai," sapanya, "Aku membawa ini, Bunda bilang ini untuk Alpha dan Beta dari gerombolan Raziel," kata ku dan Cindy mengangguk, ia tidak mengatakan apa apa lagi dan segera memindahkan kue itu.
"Woah, birthday girl ada disini," kata Zachary, aku memutarkan bola mata ku, "Apa
Kamu sudah menemukan pasangan mu?" Tanya Zac sambil memakan kue yang Bunda buat, aku menggeleng, "Aku senang tidak bertemu denganya saat ini, aku hanya ingin menyelesaikan pendidikan ku terlebih dahulu," kata ku dan Zachary terkekeh.
"Huh, aku harap tidak banyak gadis yang berpikiran seperti mu," katanya dan aku terkekeh, saat itu aku menghirup aroma hujan dan hutan yang basah akibat hujan, sangat menyejukan.
Saat itu aku melihat seorang pria turun dari lantai khusus untuk ruang pertemuan, posturnya sangat indah, tinggi san tegap, rambut hitamnya tersisir rapih, segala tentang dirinya meneriakan kesempurnaan, hingga saat ia menoleh kearah ku.

Mate bisik Jasmine

Oh tidak, aku tidak siap dengan ini, aku ingin lari keluar dari rumah ini, tetapi mata violetnya membuatku terpaku, ia tersenyum kearah ku, jika aku tidak bertompang pada meja, mungkin aku sudah terjatuh.
Ia berjalan kearah ku, aku berteriak didalam pikiran ku, memintanya untuk tidak mendekat kearah ku, setiap langkah yang ia ambil membuat ku meneriakannya lebih keras, tetapi sudah pasti ia tidak dapat mendengarnya, hingga ia berdiri didepanku.
Ia menarik pinggang ku, menutup jarak diantara kami, ia mengelus pipi ku dan tersenyum, "Kita bertemu lagi," katanya, aku harus menutup mata ku dan mengigit bibir ku untuk tidak mengeluarkan suara yang tidak aku inginkan saat mendengar suaranya untuk pertama kalinya, Jasmine mendengung karena merasakan sentuhan dari pasangannya, pasangan kami.
Apakah ini yang membuat mu bersemangat? tanya ku dan Jasmine mengangguk, "Buka mata mu, Gráigh" (Cinta) kata pria didepan ku ini, aku membuka mataku dan bertemu dengan biru kristalnya, ia tersenyum.
"Indah, sangat indah," gumamnya sambil mengelus wajahku, ia meneluk ku, aku terpaku, otot otot ku seperti tersiram air keras, terasa perih dan ingin rasanya memeluknya, tetapi aku tetap diam.
"Ada apa?" Tanyanya, "Apa kamu bilang kita bertemu lagi?" Tanya ku dan dia terkekeh, ia melepaskan pelukanya, tetapi tidak dengan tanganya yang melingkar di pinggul ku.
"Ingat saat kau menemukan seekor serigala yang terluka?" Tanya nya dan aku mengangguk, serigala yang tidak pernah kulihat lagi selama 3 tahun ini, "Oh Astaga, apa itu kamu?" Tanya ku dan ia tersenyum, "Gadis pintar," katanya.
Aku melepaskan tanganya dan berjalan mundur, membuat jarak, terlihat raut sedih dan bingung di wajahnya, aku melihat kesekeliling, Alpha Gohg terlihat tersenyum, begitupun Alpha dari gerombolan Raziel, Zachary yang mempunyai eksperis bingung dan Ayah?
Aku berlari kearah Ayah dan bersembunyi dibelakangnya, membuat pasangan ku menggeram, "Tenang lah, Beta Charoum, ia putri ku," kata Ayah, Charoum, ugh namanya saja sangat Indah dan unik, "Apa yang kau lalukan?" Tanya Ayah, "A-aku tidaj tahu?" Kata ku lebih kearah pertanyaan.
"Ia masih syok, lebih baik kita membicarakannya diruangan ku," kata Alpha Gohg dan semua mengangguk, "Um, apa yang aku lewatkan?" Tanya Bunda, ia melihat ke arah Beta Charoum dan tersenyum, huh?
"Oh aku mengerti," kata Bunda, ia memberikan kuenya ke Zachary dan berjalan kesebelah ku, "Hai," sapa Bunda.
Kami berjalan kearah ruangan Alpha Gohg dengan aku yang bersembunyi diantara Ayah dan Bunda dan Charoum dan Para Alpha didepan.
Sesampainya diruangan Alpha Gohg, Charoum duduk bersebrangan, menampilkan pandanganya yang terlalu jelas.
"Jadi, Abrielle, seperti yang kau tahu, bahwa Beta Charoum adalah pasangan mu," kata Alpha Gohg dan aku bergidik, "Ba-bagaimana kalian tahu?" Tanya ku, aku menggenggam tangan Bunda dan Ayah.
"Setelah kami membawa serigala itu ke rumah sakit, serigala itu adalah Beta dari gerombolan Raziel, dan sesuatu yang ia katakan tentu membuat kami terkejut, ia mengatakan bahwa ia ingin kembali bersama mu, pasanganya, tetapi kami mengatakan kalau kau terlalu muda, jadi ia harus menunggu 3 tahun lagi untuk bisa berkontak dengan mu," jelas Alpha Gohg dan aku menghelan napas.
Charoum memandangku tidak berkedip, ia membuat bentuk segitiga dengan jarinya untuk menompang dagunya, "Jadi sekarang pilihannya adalah kau untuk ikut bersama gerombolan Alpha Calliel dan Beta Charoum," kata Alpha Gohg.
"Uh, aku tidak bisa," kata ku membuat Charoum menggeram, aku tersentak, "Aku belum menyelesaikan ujian ku dan pendidikan ku," kata ku, "Kau tidak butuh itu," kata Charoum, "Tentu aku butuh, aku bukan wanita yang akan bergantung dengan laki laki, aku bahkan berharap bertemu dengan pasangan ku saat aku sudah mencicipi semua impian ku," kata ku kesal.
"Aku tidak bisa menunggunya lagi, 28 tahun aku sudah menunggu untuk saat ini dan kau bilang untuk ku menunggu lagi? Aku tidak bisa, kau akan ikut dengan ku, suka atau tidak," katanya dengan arogan, aku menatapnya kesal.
"Jika kau memaksa ku, aku akan menjadi pasangan yang tidak akan pernah kamu inginkan," kata ku dan ia menatap ku tidak percaya.
"Beta Charoum, setidaknya biarkan Abrielle menyelesaikan ujiannya, bagaimanapun juga, aku mengenal gadis itu, ia sangat perduli dengan pendidikannya," kata Alpha Goghnya dan aku tidak bisa lebih kagum lagi.
"Baik, setelah itu kau akan ikut dengan ku, Alpha, aku meminta izin untuk tinggal disini sampai Abrielle menyelesaikan Ujiannya, dan Ilaya, Eric, aku meninta izin untuk mm bawa putrimu," kata Charoum kepada kedua Alpha dan mereka mengangguk.
Hanya itu yang bisa aku lakukan Elle, kata Alpha Gohg melalu pikiran dan aku mengangguk, Hanya itu yang aku butuhkan, terimakasih, Balas ku.

3. BetaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang