B E T A - 1 1

44.3K 3.6K 51
                                    

B E T A - 1 1

     Aku menunggu cukup lama, tidak lama setelah Charoum pergi, empat penjaga mengelilingi rumah, aku sedari tadi hanya duduk sofa dan menatap televisi yang tidak menyala.
    Aku benci ini, aku benci dimana aku tidak mengetahui apapun, tidak mengetahui apa yang terjadi, dan tidak mengetahui apa yang akan terjadi, aku benci itu.
    Aku tidak mempunyai petunjuk apapun tentang apa yang sedang terjadi, dan siapa Lotus itu, dan kenapa kedua Alpha itu memutuskan untuk tinggal disini sementara.
    Aku sebaiknya menanyakan ini kepada Charoum setelah ia sampai dirumah, 12 menit kemudian ia membuka pintu rumah ini, dan aku merasakan keempat penjaga itu meninggalkan posisinya.
    Ia tampak lelah, mungkin karena Alpha tidak hadir dan ia harus mengambil alih untuk sementara, ia berjalan kearah ku dan merebahkan dirinya, dimana kepalanya berada di pangkuan ku.
    "Apa yang terjadi?" Tanya ku, ia hanya menutup matanya, aku mengelus kepalanya, sebenarnya aku ingin tetap terus marah kepadanya, tetapi tidak untuk saat ini, aku masih punya banyak kesempatan untuk itu.
    "Pagi nanti kau harus memberi tahu ku semuanya," kata ku dan menyuruhnya untuk bangkit, "sekarang kita tidur saja," kataku, ia tidak berkata apapun, ia hanya mengikuti ku.
     Aku memgganti bajuku dengan kaos oblong dan berjalan kearah kasur, disana Charoum sudah menutup matanya, aneh, ia diam sekali.
    Sesaat setelah aku merebahkan diriku, Charoum langsunh memeluku, erat, ia menaruh wajahnya didadaku, ia memeluku seperti takut kehilangan sesuatu, ia memeluku seakan ia ingin menjelaskan semuanya, ia memeluku seakan ia ingin membagi semuanya kepadaku.
    Aku hanya memeluknya, "Sebenarnya ada apa?" Tanya ku, Charoum mengeratkan pelukannya, ia menatap kearah ku, "Apa kau janji, seberat apapun yang akan menghadapi kita, kau akan tetap disisi ku?" Tanyanya dan aku menatapnya bingung tetapi mengangguk.
     "Kau harus selalu mengingat bahwa aku pasangan mu dan begitupun sebaliknya," katanya dan aku mengangguk.
     "Jika kita harus melawan sekelompok maupun gerombolan serigala lainya, itu hal mudah, tetapi lawan kita saat ini adalah seseorang yang seharusnya telah mati, hidup kembali, dan kita tidak tahu seberapa kuat dia," kata Charoum membuat tubuhku bergidik.
    "Maksud mu, Lotus itu?" Tanya ku dan Charoum mengangguk, "Aku akan menjelaskan kepada mu esok hari, sekarang aku hanya ingin memelukmu," katanya dan aku mengangguk.
       Aku terbangun dengan perasaan haus, dan berjalan ke bawah, saat aku melihat anak tangga pertama, disana ada bunga lotus hitam, begitupun dengan anak tangga lainnya hingga anak tangga terakhir dan berlanjut menuju keruang tamu, disana aku menemukan seseorang memakai Jas hitam yang menunjukan punggungnya kepadaku, aku menoleh kearah sofa dan menjerit, disana, Charoum, tergeletak tidak berdaya dengan sebuah krystal besar menancap didadanya, aku menatap kearah lelaki itu, sekejap ia berada didepan ku, ia bertaring, taringnya seperti ikan piranha, tajam, lendirnya menetes, dan ia tidak memiliki pupil mata, semua matanya berwarna merah.
     "Manis ku, katakan pada mereka, mereka tidak akan bisa membunuh ku kali ini," katanya, "Dan kembalilah sekarang," ia menyentuh kening ku dengan kukunya yang runcing, tanganya seperti mayat yang sudah lama mati.
    Aku menarik napas panjang dan kembali menatap pemandangan yang familiar, Charoum berada didepan ku, bernapas dan berkedip, ia hidup, aku sontak memeluknya.
    "Kau memimpikan apa?" Tanya Charoum, aku tidak berkata, ia memeluku, ia menaruh ku di pangkuanya dan mencium keningku, ia mengatakan kata kata yang menenangkan.
    Mimpi itu sangat mengerikan, apakah itu sebuah petunjuk? Lalu mengapa rasanya begitu nyata? Aku berusaha menenangkan diriku, tetapi rasanya pria itu seperti mengawasiku saat ini.
    "Lotus, seperti apa dia?" Tanya ku, Charoum menatap kearah ku, "Apa kau memimpikannya? Tanya Charoum, "Aku tidak tahu, aku hanya melihat-" aku tidak berani mengatakannya, rasanya seperti akan terjadi jika aku mengucapkanya.
    "Kita kembali tidur, rapat esok pagi, aku akan membawa mu kesana," katanya sambil mengecup puncak kepala ku, ia merebahkan dirinya dan aku.
   Setelah mimpi itu, malam itu aku tidak bermimpi apapun, aku bersyukur karena itu, jika aku memimpikannya lagi, aku tidak tahu bagaimana cara ku memberitahu Charoum tentang mimpiku.
     Kami menaiki kendaraan untuk menuju ke rumah utama, selama perjalanan tidak ada satu patah kata pun yang jeluar dari mulut kami, hanya saja, Charoum tidak melepaskan genggamanya, seperti ia selalu mengingatkan ku bahwa dia ada disini.
    15 menit kemudian kami sampai dirumah utama, tidak banyak kegiatan saat ini, kami memasuki ruang pertemuan, disana sudah ada Alpha Calliel, Alpha Xavier, Alpha Jade dan dokter Asher.
    "Abrielle, Charoum mengatakan kau memiliki mimpi buruk malam tadi?" Tanya Alpha Calliel dan aku mengangguk, aku duduk disebelah Charoum.
     "Apa isi dari mimpi itu?" Tanya Alpha Calliel, "Ia mengatakan bahwa kalian tidak akan bisa membunuhnya kali ini," kataku dan mereka mengangguk.
     "Apa itu Lotus? Seperti apa wujudnya?" Tanya Dokter Asher, kali ini aku tidak menjawab, "Abrielle," kata Alpha Calliel, tetapi intonasi Alphanya tidak berpengaruh kepada ku karena aku belum bergabung dengan gerombolannya.
    "Kita bisa memastikan kau tidak akan terluka," kata Alpha Xavier, Charoum menggenggam tangan ku erat, aku menggeleng.
    "Ini bukan tentang ku," jawab ku, aku menatap kearah Charoum, dan mendengar egapan dari yang lain.
     "Karena ini tentang orang yang aku sayangi," kataku.

.
.
.
.
Dundundunddunnnn
Gaboong kaann di updatenya cepet heheh,
Kira kira nama panggilan buat Charoum yang keren apa yaaa,
Sama kayak chapt sebelumnya,
Semakin banyak yg komen semakin cepet udpdatenya huhuuu,

XoXo, 🌺

3. BetaWhere stories live. Discover now