B E T A - 0 3

75.3K 5K 48
                                    

Sorry for the delay update, here, enjoy princesses!

B E T A - 0 3

Aku memandang pria didepan ku, hanya ada kami berdua diruangan ini, aku tidak memandangnya, tetapi ia terus memandangi ku, sehingga jika pandangan bisa membolongkan sesuatu, tentu wajahku sudah berlubang.

"Abrielle, apa kau akan terus menghiraukan ku?" Tanya Charoum, aku menggeleng tanpa menatapnya, "Lalu, tatap aku," katanya, dan dengan perlahan aku menatap mata Violetnya sangat indah, rambut hitam gondrong nya pun jatuh di atas bahu, ia bergaya klasik, aku bahkan dapat melihat masa depan ku dengannya.

Secara tiba tiba ia berada didepanku, ia berlutut dihadapanku, menyamakan posisiku yang sedang duduk, ia menggenggam tanganku, "Aku tahu apa yang kau pikirkan," kata, ia tersenyum sambil menatap wajahku, seakan ia melihat sesuatu yang sangat indah dan ia kagumi.

"Kau tahu, 3 tahun lalu, saat aku pertama kali bertemu dengan seorang gadis yang membawa keranjang berisi bunga, yang mempunyai rambut emas ikal yang sangat indah," katanya sambil memainkan rambutku, "Dan mata yang sangat indah, aku dapat melihat kebahagiaan ku hanya dengan menatap mata itu, aku dapat melihat ia menggendong ataupun mengandung buah cinta kami, aku dapat melihat ia akan menjadi perempuan yang sempurna, bagi ku dan bagi anak anak ku nanti," katanya, perkataannya sangat manis, terlalu manis membuatku takut jika aku mengecewakannya.

"Tetapi, jika aku membawanya kembali bersamaku, aku tahu ia tidak akan mau, jadi aku menunggu, menunggunya untuk siap, dan aku rasa kau sudah siap, Abrielle," kata Charoum.

"Tidak," kata ku sambil menutup mata ku, Charoum menghela napas, aku membuka mataku, "Aku mempunyai mimpi untuk menyelesaikan pendidikan ku, lalu aku akan memulai karir, tetapi sepertinya Dewi Bulan tidak setuju dengan ku," desah ku.

"Tetapi aku tetap ingin melanjutkan pendidikan ku, aku akan ikut dengan mu-" Charoum tersenyum lebar tetapi aku menggelengkan kepalaku, "-dengan syarat, aku dapat melanjutkan pendidikan ku," kata ku dan Charoum tampak berpikir sejenak.

"Baik, kita sudah sepakat, kau ikut dengan ku, dan kau dapat melanjutkan pendidikan mu," perkataannya membuatku mendesah lega dan tersenyum, aku memeluknya, membuatnya terjengkang, tetapi dengan sigap ia tahan dan balas memeluk ku, percikan percikan pun terasa saat kami berpelukan.

Pipiku memanas akan apa yang aku lakukan, aku melepaskan pelukanku, tetapi tidak dengan Charoum, ia mengangkatku, ia duduk disalah satu sofa dan aku duduk di pangkuannya, "Jika hanya dengan menuruti keinginan mu dan mendapatkan ini, aku akan melakukanya," kata Charoum.

"Hm, benar?" Tanya ku dan ia tampak tertegun, "Tidak jika hal hal yang tidak aku suka," kata Charoum, "Yaitu?" Tanya ku, "Kita lihat nanti," katanya dan aku mengangguk, aku bangun dari pangkuannya dan menguap.

"Sampai jumpa," kata ku dan Charoum menggeram, "Apa maksudmu?" Tanyanya, "Aku baru saja menyelesaikan hari pertama ujian akhir ku dan aku ingin istirahat, jadi, sampai jumpa," kata ku dan berjalan, tetapi aku tahu pasti, ia mengikutiku dari belakang.

"Kau akan mengikuti ku sampai kapan?" Tanya ku tanpa menoleh kearahnya, aku menghirup udara disekitarku, keuntungan tinggal ditengah hutan adalah kau akan disuguhi oleh udara yang segar setiap waktunya, matahari berada dipuncaknya tetapi tidak dapat menghangatkan tubuhku.

"Sampai kau berhenti berjalan," katanya dan aku berhenti dan memutar tubuh menghadapnya, memutarkan bola mataku dan akupun berjalan kembali, sampai didepan pintu rumah, "Aku sudah sampai, jadi kau bisa kembali,"'kata ku, Charoum menaikan satu alisnya, ia menyilangkan tanganya didepan dadanya membuat ototnya terlihat, aku menelan ludah ku, hmm yummy kata Jasmine didalam pikiranku.

3. BetaWhere stories live. Discover now