B E T A - 0 6

51.7K 4.2K 45
                                    

Seperti biasa, Komen kalian princess!

B E T A - 0 6

      "Lee, lulus nanti, kamu mau jadi apa?" Tanya ku, "Hm, coba kita lihat, aku mau jadi tentara? Pilot? Ah Astronot," jawabnya dan aku terkekeh, "Aku serius kali ini, Lee!" Kataku kesal.

     "Oke, oke! Hmm, aku tidak tahu, lagipula ini masih tahun awal kita, teralalu awal untuk memilih minat kita bukan?" Tanyanya dan aku mengangguk.

      "Sudah bel, nanti sehabis kelas terakhir, kita ketemuan disini lagi ya," kata Lee, ia menepuk nepeuk kepala ku dan aku menangguk.

     Aku memandang sosok didepan ku yang tersenyum tanpa dosa, senyumannya masih sama, membuat ku kesal dengan senyumannya yang menjengkelkannya.

      "Beta," balasnya, tidak tahu mengapa aku menjadi sangat emosional, tetapi mendengar suaranya membuat ku kesal dan mata ku berkaca kaca, kesal, bahagia dan merasa dikhianati.

      Aku menatapnya tidak percaya, "Masih bisa bersikap kayak ngga ada apa apa? Hah?" Tanya ku sambil memukul mukulnya, Charoum dan Alpha Calliel pasti sangat bingung dengan sikap kami, "Kamu pergi gitu aja, tanpa ada kabar, dan selama 2 tahun inu juga ngga ada kabar dan masih misa bersikap manis kayak gini?" Kata ku, air mata ku jatuh.

     Tetapi Lee tetaplah Lee, ua tertawa, "Oh, ayolah cupcake, tidak seburuk yang kamu pikirkan," kata Lee, "Oh ya?!" Tanya ku kesal, "Aku kehilangan sahabat ku 2 tahun yabg lalu yang aku ngga tau masih hidup atau ngga!" Kata ku kesal, Charoum memelukku, ia menggeram kearah Lee.

      "Kau membuat pasangan ku kecewa seperti ini," kata Charoum, yang sepertinya sudah diambil alih oleh serigalanya, "Beta, bawa pasangan mu ke ruangan mu," perintah Alpha dan Charoum membawa ku kamarnya, tidak sebelum aku memberikan tatapan kecewa kepada Lee.

     Tetapi hal pertama yang harus aku lakukan adalah menenangkan Charoum, setiap tarikan napasnya adalah sebuah geraman, cengkramannya di pinggangku terlalu keras yang aku yakin akan memberikan lebam.

     Kaki ku yang melingkar di pinggangnya dan wajahku yang ada di bahunya membuat sedikit tenang karena ia tahu pasangannya ada ditangannya, aku mengecupi bahu dan leher Charoum, berharap ini bisa membuatnya lebih tenang, dan aku benar, ia mendekatkan ku lagi, jika itu mungkin, ke tubuhnya, dan menggeram, ia membuka pintu kamar dan setelah kami masuk ia menguncinya.

      Ia melemparku keatas kasur, matanya masih berwarna hitam, ia merangkak keatasku dan mengecupi bahuku, "Mengapa kau begitu kecewa, little mate," oh nu uh, ini adalah serigalanya, aku mencakup wajahnya di tanganku, "Tidak lagi," kata ku dan tersenyum, "Xavier," katanya dan aku menaikan alis ku, "Nama ku Xavier little mate," katanya, "Kau mempunyai nama lebih keren daripada Charoum," kekeh ku dan ia tersenyum, Xavier mengecup keningku, "Senang bertemu dengan mu, Little mate," katanya dan aku mengangguk, matanya kembali menjadi Violet, oh astaga, betapa indahnya mata itu.

     Charoum tersenyum, "Apa kau masih kecewa, Amour?" Tanya Charoum, "Sedikit?" Jawab ku tidak yakin, "Mau menceritakan kenapa?" Tanya Charoum dan aku mengangguk, ia merebahkan tubuhnya di kepala ranjang dan menarik ku disebelahnya.

     "Aku dulu bersahabat dengan Lee, tetapi 2 tahun yang lalu, ia tiba tiba menghilang, tidak ada yang tahu ia dimana dan apa yang terjadi, dan awalnya aku panik, memikirkan hal hal yang buruk, tetapi saat aku menemukan sepucuk surat yang bertuliskan 'jangan khawatir ;) xo' disitu aku merasa kesal dan kecewa," jelas ku dan Charoum mengangguk, jarinya sedari tadi memainkan rambut ku.

     "Ia pasti punya alasan yang bagus, kau hanya butuh untuk mendengarkan penjelasannya dan jika alasan itu tidak cukup, yah, kau harus tetap mendengarkannya," kata Charoum membuat ku terkekeh, "Kau memang bukan pemberi saran yang baik," kata ku, suasana menjadi henung sejenak, "Alpha memanggil ku, kau mau disini atau?" Tanyanya, "Aku ingin ke dapur," kata ku dan Charoum mengangguk.

     "Aku akan segera kembali," kata Charoum dan ia mengecup keningku, aky tersenyum dan mengangguk, aku sudah mulai merasa nyaman denganya, menjadi pasangan yang baik, ia tidak memaksaku kedalam hal hal yang tidak aku inginkan.

     Aku melihat seorang wanita yang sangat anggun dan mengeluarkan aura yang membuat nyaman dan kelembutan, wanita itu berbalik menatap kearah ku dan tersenyum, Ia pasti sang Luna.

     "Apa kau sang Abrielle itu?" Tanya Luna dan aku mengangguk, menundukan tubuh ku, menandakan aku menerimanya sebagai Luna ku, "Oh jangan seperti itu, kau adalah Beta perempuan di gerombolan ini," katanya dan aku mengangguk.

     "Angela Lim" kata Luna sambil menjulurkan tanganya, aku dengan senang membalas uluran tanganya, "Abrielle Qianru," kata ku, saat aku melihat ke perutnya, nampaknya kita akan bertemu dengan Alpha kecil, aku tersenyum membayangkan itu.

     "Apakah rasanya sakit?" Tanya ku, dan Luna menaikan satu alisnya, aku menunjuk kearah perutnya dan ia terkekeh, "Ah, kamu pasti Tocophobia," kata Luna, "Huh?" "Kamu takut hamil," kata Luna dan aku mengangguk, "Boleh aku tanya kenapa?" Tanya Luna.

    "Um, awalnya mereka seperti kacang, lalu mulai membesar menjadi alien dan mereka adalah bom waktu," kata ku dan Luna terkekeh, "Dan mereka akan menendang nendang perut ku, Oh astaga!" Bayangku ngerih.

     "Kau tidak akan mempunyai pemikiran itu setelah merasakannya, Abrielle, mereka adalah hal yang paling indah, hasil buah cinta antara kita dan pasangan kita, kau akan merasa bangga dapat membawa kehidupan baru, dan sangat setimpal dengan rasa sakit yang kita rasakan," kata Luna dan aku menangguk, Luna bukanlah orang pertama yang mengatakan itu dan tetap saja, aku takut dengan orang hamil.

     "Oh ya, aku ingin mengambil bunga didekat perbatasan, kau mau ikut?" Tanya Luna dan aku mengangguk. Kami berjalan keluar, dan jujur saja, aku masih sangat asing, saat kembali nanti aku ingin Charoum membawa ku berjalan jalan di wilayahnya.

     3 menit kemudian kami sampai diperbatasan dan aku merasakan sesuatu yang mengganjal, karena di gerombolan ku, setiap perbatasan selalu ada penjaga, dan tidak hanya di gerombolan ku saja, itu sudah menjadi prosedurnya, tetapi untuk gerombolan sebesar ini, sangat mencurigakan tidak ada penjagaan di gerombolan ini.

     "Luna, sebaiknya kita tidak berlama lama," kata ku dan Luna hanya mengangguk, insting ku untuk melindungi Luna pun pada puncaknya, Jasmine menjadi waspada dan mengamati gerak gerik sekita kami.

    Saat kami menghirup aroma amis, Kami menggeram, "Ada apa?" Tanya Luna, "Sebaiknya kita kembali Luna, beritahu Alpha bahwa ada Rogue disini," bisik ku, yang membuat hanya Luna yang dapat mendengarkannya.

     "Dan Luna," kata ku saat melihat mata merah para serigala itu, "Saya ingin anda untuk berjalan cepat, tetap berada di belakang kami," kata Jasmine, ia yang mengambil alih tubuh ini karena aku yakin dia lah hang terbaik dalam hal ini.

    "Apa anda sudah memberi tahu Alpha, Luna?" Tanya ku dan Luna mengangguk, Rogue itu menggeram kearah kami, air liur keluar dari moncongnya, membuat ku ingin muntah, "Lebih cepat lagi Luna," perintah ku, saat kami melihat ia sudah dalam primeter aman, kami berdiam di primeter itu, "Lari!" Perintah ku dan para serigala itu menyerang ku.

   Jangan salah menilai ku, ayahku mengajarkan bagaimana untuk melumpuhkan musuh, ia mengatakan usahakan semaksimal mungkin dalam wujud manusia mu, dengan sedikit tenaga dari serigala mu, maka kau akan melumpuhkan mereka dengan mudah.

   Dan itu yang ku lakukan saat ini.

3. BetaWhere stories live. Discover now